RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

TRANSLATE

Rawatlah Pedet Sapi Perah Dengan Memberikan Vitamin B Kompleks Yang Bagus Untuk Pertumbuhannya

Sama seperti manusia, sapi mulai dari pedet hingga dewasa juga memerlukan vitamin untuk proses metabolisme tubuhnya. Ada berbagai jenis vitamin, salah satunya adalah Vitamin B Kompleks. Vitamin ini merupakan grup vitamin yang larut dalam air, terdiri dari vitamin: B1 (thiamine), B2 (riboflavin), B3 (niacin atau niacin amide), B5 (pantothenic acid), B6 (piridoksin), B7 (biotin), B9 (folic acid), dan B12 (cobalamins).

Secara umum, manfaat dari vitamin B-kompleks antara lain:

  1. Meningkatkan penyerapan dan pemanfaatan nutrisi di dalam tubuh sapi, dengan menimbulkan rasa lapar dan meningkatkan nafsu makan.
  2. Mempercepat kesembuhan sapi saat terjadi infeksi, karena vitamin B-kompleks dapat meningkatkan produksi sel darah putih untuk melawan infeksi.
  3. Mencegah kekurangan nutrisi yang mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhannya

Kandungan zat pada masing-masing vitamin B tersebut akan bersinergi satu sama lain guna mendukung aktivitas ternak. Sebenarnya vitamin B Kompleks dapat dibentuk (disintesis) dalam tubuh ruminansia. Namun saat ternak ruminansia dalam kondisi stres, sakit, maupun kekurangan nutrisi pakan, kerja bakteri di lambung dalam mensistesis vitamin B-kompleks akan menurun.

Beberapa gejala yang terjadi akibat kekurangan vitamin B-kompleks antara lain:

  • Nafsu makan menurun
  • Pertumbuhan bobot badan lambat
  • Produksi susu rendah
  • Dapat muncul gangguan pencernaan seperti diare atau konstipasi (sulit mengeluarkan feses)

Itu sebabnya pemberian vitamin B-kompleks pada sapi perlu dilakukan secara rutin, minimal setiap 3-4 bulan sekali. Vitamin B-kompleks dapat juga diberikan pada ternak yang sedang sakit untuk membantu kesembuhan dari infeksi. Misalnya dengan Vita B-Plex Bolus atau Injeksi Vitamin B Kompleks.

Kekurangan vitamin B-kompleks sering terjadi pada induk yang sedang bunting, laktasi (menyusui), lelah akibat pengangkutan, stres akibat cuaca maupun luka, terserang penyakit, maupun anak sapi yang belum disapih, termasuk pedet yaitu anak sapi  yang berusia kurang lebih 8 bulan.

Sapi yang baru lahir membutuhkan perawatan yang khusus. Mengapa demikian? Angka kematian rata-rata pedet sapi perah saat baru lahir hingga usia 3 bulan di Indonesia adalah 20%. Padahal pedet sapi perah merupakan bibit untuk beternak sapi perah. Itu sebabnya kualitas pedet yang baik akan mempengaruhi kualitas peternakan sapi perah secara umum. 

Perawatan harus dilakukan sejak dalam kandungan. Usia 2-3 minggu sebelum kelahiran, induk sapi harus diberi pakan tambahan, baik konsentrat atau hijauan yang berkualitas agar setelah melahirkan induk dapat menghasilkan kolostrum sebagai sumber protein, antibodi, aneka vitamin yang bagus  seperti vitamin B kompleks bagi pedetnya.

Setelah pakan dan asupan nutrisi yang baik, faktor lain yang meningkatkan keberhasilan pemeliharaan ternak sapi perah adalah kandang yang memenuhi persyaratan. Pedet sapi perah sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan yang tidak menguntungkan, misalnya perubahan cuaca panas dan dingin yang terjadi secara tiba-tiba.

Oleh sebab itu, kandang pedet sapi perah harus disesuaikan dengan kondisi iklim. Kandang pedet diupayakan berada pada suhu dan kelembapan yang rendah supaya tidak mudah stres. Beberapa syarat kandang pedet sapi perah yang baik adalah:

  • Kandang pedet sebaiknya dibuat individual, satu kandang untuk satu ekor pedet. Hal ini dimaksudkan agar setelah diberi minum susu, pedet-pedet tidak saling bersentuhan , karena ini dapat menyebabkan terjadinya bola bulu, yaitu gumpalan bulu yang tertelan kemudian terjebak didalam lambung dan mengganggu proses pencernaanya hingga menyebabkan kematian.
  • Sirkulasi udaranya baik dan mendapat paparan cahaya matahari yang cukup, sehingga lantai kandang selalu kering.
  • Kandang pedet sebaiknya mudah dibersihkan, sehingga Anda mudah untuk mengontrol kesehatan pedet, mudah untuk memberi pakan, terjaga dari penyakit infeksi, dan memudahkan perawatan lainnya.
  • Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan akses transportasi agar memudahkan proses pemberian pakan, obat-obatan, atau pengangkutan hasil ternak.
  • Kandang sebaiknya dekat dengan sumber air. Air merupakan kebutuhan utama dalam usaha peternakan. Air digunakan untuk keperluan minum, memandikan ternak, membersihkan kandang dan peralatan, atau untuk sanitasi kandang, untuk menyiram atau mengairi pakan hijauan, dan lain-lain.
  • Jauh dari pemukiman penduduk. Kandang yang jauh dari pemukiman penduduk dapat meminimalisasi terjadinya masalah sosial dan pencemaran lingkungan. Idealnya jarak kandang dengan pemukiman penduduk adalah 10 meter
  • Dekat dengan sumber pakan. Kandang yang dekat dengan sumber pakan akan membantu peternak melakukan efisiensi, karena dapat menghemat anggaran untuk membeli pakan. Sumber makanan ini bisa berupa rumput-rumputan, jerami, tebon jagung, pucuk daun tebu, kacang-kacangan, dan dedaunan lain.
  • Bebas dari genangan air; Kandang pedet sapi perah harus senantiasa kering. Air yang menggenang di sekitar kandang dan tidak ditangani dengan baik akan berpotensi menjadi tempat berkembangnya bibit penyakit dan jamur. Maka dari itu, jika  Anda ingin membangun atau memilih kandang untuk pedet sapi perah, pilihlah lokasi yang letaknya lebih tinggi dari tanah di sekitarnya.
  • Memiliki konstruksi kandang yang baik; lantai kandang yang tidak licin, tidak becek, tidak mudah lembap, serta tidak kasar. Dinding kandang yang kokoh, tidak mudah roboh, dan kecil kemungkinan adanya rembesan air hujan, supaya kandang tidak basah.

Itulah sedikit ulasan mengenai teknis merawat anak sapi perah (pedet). Mohon diingat sekali lagi bahwa pemberian pakan berkualitas yaitu aneka jenis vitamin yang bagus seperti vitamin B Kompleks, sangat dibutuhkan oleh pedet.

Baca juga: Harga Sapi Perah Dan Cerita Tentang Keju Mozarella Khas Malang