RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

Posisi Telentang Ternyata Berbahaya Untuk Sapi, Bisa Mendadak Mati!

Tidak hanya manusia, sapi yang termasuk dalam ruminansia juga mengalami satu gangguan pencernaan yaitu gejala masuk angin parah. Dalam istilah kedokteran, penyakit ini disebut bloat atau tympani. Jika pada manusia biasanya masuk angin perut kembung tidak dianggap sebagai suatu penyakit atau gangguan yang serius, lain halnya pada ternak sapi.

Masuk angin perut kembung yang terjadi pada sapi ternyata sering menyebabkan kematian. Kondisi tersebut disebabkan oleh banyaknya kandungan gas di dalam rumen yang mengakibatkan sistem pencernaan terganggu dan bagian perut sapi di sisi kiri akan terlihat membesar.

Faktor utama penyebab ternak sapi mengalami masuk angin perut kembung adalah konsumsi pakan yang mudah menimbulkan gas di dalam rumen, seperti rumput-rumputan yang masih basah dan kurang berserat serta beberapa bahan pakan ternak seperti leguminosa, kacang-kacangan, dan bahan-bahan yang telah melalui proses fermentasi.

 

Bagaimana Masuk Angin Perut Kembung dapat Mengakibatkan Kematian pada Ternak Sapi ?

Hal tersebut disebabkan oleh struktur organ sapi yang unik. Jika pada manusia letak jantung berada di dada, pada sapi letak jantungnya berada di perut bagian kanan. Jika rumen terus menerus terisi oleh gas dan juga asam lambung, jantung secara otomatis akan terdesak.

Masuk angin perut kembung pada sapi memang sama sekali bukanlah penyakit yang menular, meski berpotensi kematian pada ternak sapi jika penanganan yang dilakukan tidak tepat. Pada beberapa kejadian, peternak salah mengambil tindakan saat menanggulanginya.

Ketika tampak gejala masuk angin parah dan sapi tidak bisa berdiri, banyak peternak yang justru memposisikan sapi terlentang. Hal tersebut sangat membahayakan sapi, karena menyebabkan jantung terhimpit oleh gas dalam rumen.

  

Gejala Masuk Angin Parah Pada Ternak Sapi

Selain perut bagian kiri sapi membesar, ada beberapa gejala lain seperti berikut ini :

  • Gerakan ternak kurang lincah dan kerap terjatuh. Dalam kondisi yang lebih parah, ternak dapat mengalami kelumpuhan dan mati.
  • Sama seperti manusia, jika bagian perut ditepuk dengan jari makan akan terdengar mirip suara drum.
  • Pernafasan menjadi terganggu karena tertekan oleh rumen yang membesar dan membuat sapi menjadi kesulitan bernapas sebagaimana mestinya. Sapi akan lebih sering bernapas melalui mulutnya.
  • Nafsu makan berkurang drastis.
  • Ternak akan terlihat sanget gelisah, bisanya ditunjukkan dengan seringnya menghentakkan kaki dan mengais-ais perutnya.
  • Awalnya mata memerah, kemudian berubah kebiruan. Jika sudah mencapai tahap ini artinya ternak kekurangan oksigen dan mendekati kematian.

 

 

Tindakan Pencegahan dan Penanggulangan Ternak Sapi Agar Tidak Masuk Angin Perut Kembung

Langkah preventif yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian pakan ternak yang mengandung sekitar 10-15% serat dan mengeringkan terlebih dahulu pakan hijauan segar.  Untuk penggembalaan, pilih waktu saat matahari mulai naik dan sinarnya menghangat (embun sudah menguap) pada saat mengeluarkan dari kandang. Selain itu ternak juga harus diupayakan aktif bergerak utnuk mengurangi kadar gas pada lambung dan jangan biarkan dalam kondisi terlalu lapar.

Jika pada sapi tampak gejala masuk angin parah, maka penanggulangan yang dapat Anda lakukan antara lain sebagai berikut.

  • Pada kondisi masuk angin perut kembung yang ringan, berikan daun kering sebagai pengganti pakan hijauan.
  • Usahakan ternak sapi tetap dipaksa berjalan untuk mengurangi kadar dalam rumen.
  • Berikan anti bloat dengan bahan aktif dimethicone. Sebagai alternatif, Anda juga bisa memberikan minyak nabati untuk diminumkan pada sapi.
  • Jika kondisi kembung sudah parah, tindakan yang bisa dilakukan untuk mengelurkan gas dari perut adalah dengan menusuk perut ternak sebelah kiri menggunakan trocar dan cannula. Tentu saja tindakan ini tidak dapat dilakukan dengan sembarangan.
  • Untuk lebih amannya, segera hubungi dokter hewan untuk penanggulan lebih lanjut.


Demikian sharing informasi mengenai penyakit masuk angin perut kembung pada ternak sapi. Semoga bermanfaat!

Sejarah Sapi Belgian Blue yang Jadi Harapan Swasembada Daging

Sejarah Sapi Belgian Blue tak jauh berbeda dari kisah pembiakan wagyu, sapi yang sangat terkenal dari Jepang. Bedanya, jika wagyu tenar berkat kandungan lemak putih atau marblingnya, maka Sapi Belgia ternar berkat otot menonjol bak binaragawan. Baca selengkapnya...

Berapa Jumlah Pakan Yang Harus Diberikan Untuk Sapi Dengan Berat 200 Kg?

Seorang peternak sapi wajib mengetahui jenis pakan sapi potong ternak yang paling tepat, tidak hanya dari segi harga, tapi juga bisa menghitung nutrisi dengan mempertimbangkan kebutuhan dari ternak yang dipeliharanya. Empat kunci penting dalam menyusun ransum ternak, yaitu bahan bakunya mudah diperoleh, bahan pakan bervariasi, disukai oleh ternak, dan harganya juga terjangkau. Baca selengkapnya...

Gejala Dan Penanganan Broyong (Prolapsus Uteri) Pada Sapi

Gangguan reproduksi yang umum terjadi pada sapi diantaranya prolapsus uteri (Broyong) yang sering terjadi pada umur kebuntingan tua. Apabila gangguan reproduksi ini tidak dapat tertangani maka dapat menyebabkan kerugian ekonomi pada usaha peternakan. Baca selengkapnya...

Waspadai Sesak Nafas Akut Pada Sapi

Sapi yang mengalami sesak napas akut besar kemungkinan terkena penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR). Penyakit menular ini banyak menyerang ternak sapi, baik sapi potong maupun sapi perah. Sapi yang terkena IBR ini biasanya mengalami demam tinggi (sekitar 42 derajat Celsius), nafsu makan menurun, hipersaliva, produksi air susu menurun (pada sapi perah), dan penurunan berat badan yang drastis. Baca selengkapnya...