img
Cara Menyimpan Pakan Sapi agar Tetap Segar dan Bernutrisi

Pakan yang berkualitas sangat penting dalam dunia peternakan sapi, baik untuk pertumbuhan, produksi susu, maupun penggemukan. Namun, pakan yang tidak disimpan dengan benar bisa mengalami penurunan kualitas, kehilangan nutrisi, bahkan membusuk atau berjamur. Hal ini tidak hanya merugikan peternak dari segi biaya, tetapi juga bisa berdampak negatif pada kesehatan ternak. Oleh karena itu, memahami cara menyimpan pakan sapi yang benar sangat diperlukan agar sapi tetap mendapatkan nutrisi optimal.

Memilih dan Menyiapkan Pakan yang Tepat

Sebelum berbicara tentang penyimpanan, peternak harus memastikan bahwa pakan yang digunakan memang berkualitas baik. Pakan sapi umumnya terdiri dari dua jenis utama, yaitu pakan hijauan (seperti rumput, jerami, dan legum) dan pakan tambahan (seperti konsentrat, dedak, dan silase).

Untuk mendapatkan hasil terbaik, pastikan pakan yang digunakan masih segar, tidak berjamur, tidak tercemar zat beracun, dan memiliki kadar air yang sesuai. Pakan yang terlalu basah bisa mudah berjamur dan membusuk, sedangkan pakan yang terlalu kering bisa kehilangan banyak kandungan nutrisi.

Penyimpanan Hijauan Segar

Hijauan segar seperti rumput gajah, rumput odot, atau daun lamtoro merupakan pakan utama bagi sapi. Namun, penyimpanannya harus diperhatikan agar tidak cepat layu dan kehilangan nutrisi. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Jangan Simpan Terlalu Lama
    Hijauan segar sebaiknya diberikan langsung kepada sapi setelah dipotong. Jika harus disimpan, gunakan tempat yang teduh dan memiliki sirkulasi udara yang baik agar tidak cepat kering atau layu.

  • Gunakan Karung Jala atau Wadah yang Berlubang
    Jika ingin menyimpan hijauan dalam jumlah banyak, jangan menumpuknya secara rapat dalam ruangan tertutup. Gunakan karung jala atau wadah yang memiliki ventilasi agar udara tetap mengalir dan mencegah pembusukan.

  • Jauhkan dari Sinar Matahari Langsung
    Sinar matahari langsung dapat membuat hijauan cepat kering dan kehilangan sebagian nutrisi, terutama vitamin. Oleh karena itu, simpan di tempat yang teduh atau gunakan terpal untuk melindungi dari panas berlebih.

Teknik Penyimpanan Jerami yang Benar

Jerami sering digunakan sebagai cadangan pakan, terutama saat musim kemarau ketika hijauan segar sulit didapatkan. Namun, jika penyimpanannya tidak benar, jerami bisa mengalami pelapukan dan pertumbuhan jamur yang berbahaya bagi sapi.

  • Simpan di Tempat Kering dan Tertutup
    Jerami harus disimpan di gudang atau tempat yang tertutup untuk menghindari kelembaban yang dapat menyebabkan pembusukan.

  • Gunakan Rak atau Alas
    Jangan meletakkan jerami langsung di tanah, karena bisa menyerap kelembaban. Gunakan rak atau alas kayu untuk mencegah kontak langsung dengan lantai.

  • Perhatikan Sirkulasi Udara
    Jika menumpuk jerami dalam jumlah banyak, pastikan ada celah untuk aliran udara agar tidak terjadi pemanasan yang bisa menyebabkan pembusukan.

Manfaat dan Penyimpanan Silase yang Benar

Silase adalah pakan fermentasi yang banyak digunakan dalam peternakan sapi karena memiliki daya simpan yang lama serta kandungan nutrisi yang tinggi. Pembuatan silase biasanya dilakukan dengan mencacah hijauan kecil-kecil, lalu memasukkannya ke dalam wadah kedap udara seperti silo atau plastik silase.

  • Gunakan Wadah yang Benar
    Pastikan silase disimpan dalam wadah yang benar-benar tertutup agar proses fermentasi berjalan optimal. Udara yang masuk bisa menyebabkan pembusukan dan pertumbuhan jamur.

  • Simpan di Tempat yang Sejuk dan Kering
    Silase sebaiknya tidak terkena sinar matahari langsung, karena bisa mempercepat proses pembusukan. Letakkan di tempat yang sejuk dan tidak lembab.

  • Gunakan Sesuai Kebutuhan
    Ketika membuka silase, pastikan hanya mengambil sesuai kebutuhan untuk menghindari kontaminasi. Sisa silase yang terbuka harus segera ditutup kembali dengan rapat.

Menjaga Kualitas Konsentrat

Cara Menyimpan Pakan Sapi agar Tetap Segar dan Bernutrisi

Selain hijauan dan silase, konsentrat seperti dedak, jagung giling, dan bungkil kedelai juga banyak digunakan untuk meningkatkan asupan energi dan protein bagi sapi. Namun, penyimpanannya juga harus diperhatikan agar tidak mengalami penurunan kualitas.

  • Gunakan Wadah yang Kedap Air
    Konsentrat bisa menyerap kelembaban dan menggumpal jika tidak disimpan dengan baik. Gunakan wadah tertutup seperti drum plastik atau karung berlapis untuk mencegah masuknya air dan udara lembab.

  • Hindari Hama dan Serangga
    Tempat penyimpanan konsentrat harus terhindar dari serangan tikus, kutu, dan serangga lainnya. Jika perlu, gunakan insektisida alami atau perangkap hama di sekitar gudang penyimpanan.

  • Simpan di Tempat yang Sejuk
    Konsentrat yang terkena panas berlebih bisa mengalami perubahan aroma dan tekstur yang menunjukkan adanya penurunan kualitas. Simpan di tempat yang teduh dan berventilasi baik.

Menghindari Kontaminasi dan Jamur

Pakan yang terkontaminasi oleh jamur atau bakteri bisa berbahaya bagi sapi dan menyebabkan gangguan kesehatan seperti diare, keracunan, dan penurunan produksi susu. Berikut beberapa cara mencegahnya:

  • Pastikan Kadar Air Tidak Berlebihan
    Pakan yang terlalu basah lebih rentan mengalami pembusukan. Pastikan kadar air dalam pakan sesuai sebelum disimpan.

  • Gunakan Anti-Jamur Alami
    Jika diperlukan, taburkan kapur atau garam kering di sekitar tempat penyimpanan untuk menyerap kelembaban dan mencegah pertumbuhan jamur.

  • Pisahkan Pakan yang Berjamur
    Jika ada bagian pakan yang mulai berjamur, segera pisahkan dan buang agar tidak menyebar ke bagian lain.

Rotasi Stok Pakan

Salah satu strategi untuk memastikan pakan tetap segar adalah dengan menerapkan sistem rotasi stok, yaitu menggunakan pakan yang lebih lama terlebih dahulu sebelum yang baru. Dengan cara ini, peternak bisa menghindari pakan yang terlalu lama disimpan hingga mengalami penurunan kualitas.

  • Tandai Tanggal Penyimpanan
    Setiap kali menyimpan pakan baru, beri tanda atau catatan mengenai tanggal penyimpanan agar lebih mudah dalam mengatur penggunaan stok.

  • Gunakan Metode FIFO (First In, First Out)
    Prinsip ini memastikan bahwa pakan yang disimpan lebih dulu juga digunakan lebih dulu, sehingga tidak ada pakan yang menumpuk terlalu lama.

Kesimpulan

Menyimpan pakan sapi dengan cara yang benar adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan produktivitas ternak. Dengan memilih pakan berkualitas, menggunakan teknik penyimpanan yang sesuai untuk hijauan, jerami, silase, dan konsentrat, serta mencegah kontaminasi jamur dan bakteri, peternak bisa memastikan sapi mendapatkan nutrisi terbaik. Sistem rotasi stok juga sangat penting agar pakan tetap segar dan tidak ada yang terbuang sia-sia.

Abrianto

Abrianto

Founder Duniasapi.com

0 Comments

Leave A Comment

Subscribe to our Newsletter

Stay Updated on all that's new add noteworthy

Related Articles

I'm interested in