DR. Ashari, Pakar Studi Kelayakan dan Manajemen Usaha Ternak

Dr. Ashari a biology degree (Department of Zoology / Ecology) in 1970 from the University of Gadjah Mada. Education S3 (Department of Animal Sciences) Doctoral degree (Dr.) in 1992 with a dissertation titled "Goat Ranch perspective on the various Agro-ecosystem in the Road (A Survey on the road and in the case study of two village-Bogor District Ciawi)".

Expert level functional positions in the Young Researchers obtained in 2002 while the beginning of the relevant functional position is Assistant Researcher in 1982.

 

 

I. PENDIDIKAN DAN TRAINING

  1. Rural Techniques di Queensland Agricultural College, Qld, Australia (1976 – 1977).
  2. Fakultas Biologi, Universitas Gajah Mada - Yogyakarta (1964 – 1970)
  3. Training Workshop on Livestock Sosio-economics Res. And Devel 1983, Kasetsart Univ.
  4. Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran (S-3), Bandung ( 1982 – 1992)

 

 

II. PENGALAMAN KERJA

 

A. Lapangan

  1. Sistem usaha tani (Farming systems, Village Biology), secara khusus : 1980 – 1992 : konsep pengembangan dan manajemen usaha.
  2. Kegiatan Rutin Penelitian dasar 1978–1982, maupun terapan 1982 – 2012.
  3. Amdal Peternakan 1998.
  4. Pemanfaatan Air Tanah Untuk Meningkatkan Daya Dukung Pakan Peternakan Dan Intensitas Pola Tanam 2003-2004.
  5. Analisis Potensi Wilayah Pengembangan Peternakan 1995 – 2004 (seluruh Indonesia: sistem informasi menunjang perencanaan + data spasial (1:50.000) basis kecamatan, konsep pengembangan wilayah dan tata ruang.
  6. Sensus Peternakan dan perikanan Kabupaten Bekasi 2005 dalam rangka penyusunan Pangkalan Data (Database).
  7. Penyusunan Master Plan Pembangunan Peternakan untuk Kabupaten Lima Puluh Kota (2005) dan Penyusunan Master Plan Pembibitan Sapi Potong Pola Klaster Kab. Muna (Sultra) 2010, dengan basis data desa tabular/spasial  (:100.0000).

 

B. Ecologi (untuk strategi manajemen pengembangan dan konservasi wilayah)

  1. Karakteristik Mineral Hijauan Pakan Berbasis pH Tanah, 1986–1989 Jawa Dan Luar Jawa
  2. Persepsi Petani Tentang Eupathorium Pallescens DC : 1992, NTB Sulsel – Konservasi
  3. Survai Kumbang Kotoran Ternak di Jawa, 1980 -  Untuk Pemberantasan Biologis
  4. Eksplorasi Pepohonan Serba Guna, 1987 - Untuk Konservasi, Pakan, Pelindung Bangunan, Pangan, Dan Obat-obatan di Jawa dan NTT. 
  5. Amdal Peternakan 1998.
  6. Audit Revegetasi Galian Tambang Minyak Muara Badak PT Vico di Kaltim, 2002.

 

C. Lingkup Institusi

  1. Peneliti di Balai Penelitian ternak 1976 sampai Peneliti Utama (Gol IV e).
  2. Koordinator Amdal Peternakan 1998.
  3. Anggota Tim Tata Ruang Peternakan Direktorat Jendral Peternakan, 1999.
  4. Koordinator Tim Analisis Potensi Wilayah (APW) 1995 – 2004, Kerjasama Dengan: Dit. Jen Peternakan (1995 -2001) - APW (22 propinsi skala tinjau); Bappeda Cilacap (203 – 2004) – Daya Dukung Pakan Melalui Irigasi Air Bawah Tanah.; Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan 2005 –database, 2007 – kajian pemetaan penyakit strategis.; Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Padang 2006 – APW – skala semi detail; Dinas Peternakan Kab. Lima Puluh kota 2005 - Master Plan; Kegiatan PSDS (swasembada Daging) : Sistem Integrasi Tanaman – Ternak (SITT, Kab, Kediri, APW 2010); Dinas Peternakan Kab. Muna (Sulteng) - Penyusunan Master Plan 2007.
  5. Anggota Tim Peneliti Proyek ACIAR (Indonesia-Australia); BALITNAK –Draught Animal Power - DAP (1986 – 1987); PSE, An analytical framework to facilitate devel. of Indonesia’s beef industry, 2001.
  6. Anggota Tim Konsultan PT Wilde Woollard Indonesia (Australia – 2002). Audit Revegetasi bekas galian minyak di Virginian Oil Company(Muara Badak – Kaltim).
  7. Anggota Tim Pemetaan Komoditas Unggulan Nasional Pertanian (Puslit Tanah,2002}.
  8. Anggota Tim PT Gitamandalaksana Consultant dalam tugas Ahli peternakan pada Pekerjaan Data Utilisasi Pembangunan Model Spasial Dinamis Untuk Perencanaan Pengembangan Pusat-Pusat Pertumbuhan Nasional (MP3EI) pada Deputi Infrastruktur Data Spasial Badan Informasi Geospasial, bekerjasama dengan BPPENAS (2011, 2013).
  9. Penyusun buku panduan teknis dan manajemen usaha sapi potong untuk Kabupaten Muna, Sultra (2014).

 

 

III. ORGANISASI

  1. Aktivis kemahasiswaan di UGM Yogyakarta (1965 – 1969)
  2. Pengurus Paguyuban Banyumasan Wilayah Bogor
  3. Sekretaris Perhimpunan Biologi Indonesia (PBI) Cabang Bogor 1984 - 2000
  4. Ketua Bidang Organisasii PBI Pusat (1995 - 2000).
  5. Ketua Bidang Komersialisasi PBI Pusat (2005 – 2010, 2010 – 2014)
  6. Anggota The Indonesian Network for Plant Conservation (InetPC) – Kebun Raya Bogor.

  

 

 

IV. KEGIATAN dan KARYA ILMIAH

  1. Penelitian sosial ekonomi dan pengembangan wilayah peternakan.
  2. Penulisan ilmiah (Jurnal dan seminar nasiona/internasional dan buku panduan).
  3. Konsep pengembangan : pangkalan data, sistem informasi, percepatan transformasi teknologi (VOLARE), konsep tata ruang peternakan, lingkungan.
  4. Konsep MP3EI Bidang Peternakan, 1911. Sentra Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Peter-nakan, NTB. Lokakarya Nasional, Jakarta.
  5. Pemerhati kegiatan2 : pemanfaatan kincir angin untuk air tanah (sejak 206 – sampai sekarang) , bank sampah basis rumah tangga (sejak 2000 sampai sekarang), kelembagaan, manajemen usaha ternak, dll.

Ikut Asuransi, Terbukti Dapat Menyelamatkan Usaha Ternak Sapi Saat Terjadi Wabah PMK

Adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), menyadarkan peternak bahwa asuransi Usaha Ternak Sapi-Kerbau (AUTSK), dapat memberikan perlindungan berupa biaya ganti rugi, apabila sapi atau kerbaunya mati karena berbagai faktor. Baca selengkapnya...

"Pil Sapi" Bukanlah Obat Untuk Sapi

Pil adalah suatu sediaan berbentuk bulat atau bulat telur, mengandung satu atau lebih bahan obat untuk pemakaian dalam. Salah satu contohnya adalah pil sapi. Namun Pil Sapi bukanlah nama sebenarnya, melainkan nama yang populer dikalangan penggunanya. Nama aslinya adalah pil Trihex atau THP, dengan nama generik atau istilah kimianya adalah Trihexyphenidyl. Baca selengkapnya...

Tata Cara Pembuatan Kandang Untuk Usaha Sapi Perah

Hasil produksi sapi perah berupa susu segar ataupun produk olahan. saat ini masih jauh dari jumlah permintaan masyarakat. Munculnya kondisi ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari hewan sapi itu sendiri. Sementara faktor eksternal disebabkan oleh lingkungan, termasuk di dalamnya pengetahuan umum dan tata cara tentang teknik pemeliharaan ternak, fasilitas kandang, serta iklim dimana lokasi kandang berada. Baca selengkapnya...