Ingin Tahu Tentang Kelinci New Zealand? Mari Bertanya Kepada Ir. Yono Cahyanto Raharjo MSc. Agr.

Ir. Yono Cahyanto Raharjo MSc.Agr., PhD, mendapatkan gelar sarjana pertanian (jurusan Teknologi Pangan) pada tahun 1976 dari Institut Pertanian Bogor. Pendidikan S2 (Jurusan Biochemistry and Nutrition) ditempuh pada University New England, Armidale Australia dan mendapatkan gelar Master of Science Agricultural (M.Sc.Agr) lulus pada tahun 1983. Sedangkan pendidikan doktoral (Ph.D) jurusan Animal Science pada Oregon State University lulus pada tahun 1987.

Jenjang fungsional Ahli Peneliti Utama diperoleh pada tahun 1995 dengan bidang penelitian Makanan Ternak. Sedangkan pertama kali menduduki jabatan fungsional pada Ajun Peneliti Muda diperoleh pada tahun 1986. Saat ini, Ir. Yono Cahyanto Raharjo MSc.Agr., PhD dikenal diseluruh dunia sebagai pakar kelinci, termasuk kelinci new zealand.

Kelinci pedaging tersebut tergolong jenis yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Namun pertumbuhannya di Indonesia tidak secepat di negara sub tropis. Perbedaan pertumbuhan ini disebabkan karena perbedaan geografis dan lingkungan. Kelinci New Zealand lebih menyukai suhu lingkungan yang sejuk. Penelitian atau kajian pun sudah banyak dilakukan untuk meningkatkan performa produksinya, salah satunya adalah hasil penelitian dari Ir. Yono Cahyanto Raharjo MSc.Agr., PhD.

Jika ingin tahu tingkat ke"pakar"an beliau, simak CV nya dibawah ini

 

 

CURRICULUM VITAE (May 2017)

 

A. Education

1. PhD Animal Nutrition. Dept Animal Science. Oregon State University. Corvallis, Oregon. USA 1987
2. MSc Agr Animal Nutrition. Dept Biochemistry and Nutrition. University of New England. Armidale, NSW.Australia 1981
3. Ir. Food Technology. Fac. Agricultural Engineering and Food Harvest Technology. IPB. Bogor. Indonesia. 1976

 

 



B .Training

1. Analytical Chemistry, Laboratory Instruments, Biochemistry. Bogor Indonesia 1977
2. Agricultural Research Methodology. Kansas State University. Manhattan, Kansas, USA. 1982
3. Management Information System. Agency for Agricultural Research and Development. Jakarta 1988
4. Evaluation of Research Scientist Resources. Jakarta 1988
5. Linnear Programming for Feed Formulation 1989
6. Crocodile Conservation, Management and Husbandry. Darwin. North Australia. Australia 1993
7. Course on Birdnest Swiftlet Production. Tuban. East Java 1997
8. SWOT analyses. Agency for Agricutural Technology and development (AARD). Jakarta 1999
9. Logical Framework for Research Management. AARD 2000

 

 

C. Employment History

No. YEAR POSITION INSTITUTION
1. 1976 Production Manager PT. Alam Jaya. Jakarta. Fruit and Milk Processiong
2. 1977-1978 Trainee Central Research Insitute for Animal Science. Dir. Gen. Animal Production
3. 1982-1983 Coordinator, Duck Program Indonesian Research Institute for Animal Production (IRIAP)
4. 1983-1984 Coordinator,  Minor Livestock Program  IRIAP
5.  1987-1989 Research Coordinator  IRIAP
6.  1991-1992 Coordinator, Poultry and Minor Livestock  IRIAP
7. 1992-1993 Member, Indonesia Crocodile Conservation Team Dir. Gen. Forest Protection and nature Conservation Dept. Forestry
8. 1997-2002 Member, In House R&D AARD Team to assist AIAT AARD
9. 2004-2007 Coordinator, RIAP technologi for RIAP
10. 2007 OC, International Seminar on Rabbit Production in Indonesia I. Bogor 2017 Central Research Institute for Animal Production (CRIAS)
11. 2013 OC, International Seminar on Rabbit Production in Indonesia II. Bali 2013 RIAP
12. 1995-2017 Senior Research Scientist RIAP
13. 2017- Consultant Jonggol Fram Rabbit

 

 

D. Organization

No. Organisation Position Tahun
1. Honour Society of Gamma Sigma Delta. OSU. Corvallis, Oregon, USA Member 1987
2. American Society of Animal Science Member 1986
3. Indonesian Society of Animal Science Head 1988-1992
Foreign Affair member 1992-2014
4. Crocodile Specialist Group of the SSC-IUCN Steering Committe 1992-2004
5. American Rabbit Breeders Association Member 1992-2000
6. Indonesia Biednest Swiftlet Association Head of R&D Dept 1996-1997
7. National Rex Rabbit Club, USA member 1996-2000
member 2010-2012
8. National Geographic Society member 2004-2005
9. World Poultry Science Association (Masy. Ilmiah Perunggasan Indonesia (MIPI) member 2006-2017
10. World Rabbit Science Assoc. member 2006-now
11. Indonesian Branch-World Rabbit Science Associ. – Himpunan Masy. Perkelincian Indonesia (HIMAKINDO Chairman 2014-now
member 2014-now
12. Asian Rabbit Production Association (ARPA) General Secretary 2009-now

 

 

E. Scientific Publication – up to 2016

1. Publication in Indonesian 107
2. Publication in English 63
Jumlah Publikasi 170

 

 

F. Teaching Experience

N0. Year Position-Subject Institution
1. 1982 Assist. Lecturer- Food Chemistry Uni.Pakuan.Bogor
2. 1986 Assist. Lecturer. Animal Science Course - AnS 323 Oregon State Uni. Oregon USA
3. 1988 Instructure - Biochemistry Course for S2-S3 traine IPB-AAUCS Australia
4. 1993 Instructure – Crocodile Management Course G.Webb.Co.Ltd. Darwin. Austral.
5. 1998 Instructure – Crocodile Management Course AARD
6. 1999 Instructure - Handling and Processing  of Animal Products AARD
7. 2000 Instructure –Log-Frame for Research Management Program AARD
8. 2013 Lecturer- General Lecture on Potential, Prospect and Problems in Rabbit Agribusiness Uni. Mulawarman, Samarinda
9. 2013 Lecturer- General Lecture on Potential, Prospect and Problems in Rabbit Agribusiness Uni. Sam Ratulangi Manado
10. 2013 Lecturer- General Lecture on Potential, Prospect and Problems in Rabbit Agribusiness Uni. Pajajaran Bandung
11. 1982-2016 Supervisor for ~ 50 S1 students 4 S2 and 6 S3 students  Universities

 

G. International Seminar/Visits: 

Australia, USA, Thailand, Philippine, Malaysia, Singapore, Vietnam, Japan, Taiwan, China, Colombia, Germany, Belgium, Netherland, Zimbabwee, Italy and Hungary

 

Selain menjadi pembicara, Ir. Yono Cahyanto Raharjo MSc.Agr., PhD juga kerap membimbing mahasiswanya melakukan penelitian. Salah satunya adalah penelitian untuk meningkatkan produksi kelinci New Zealand White dengan rekayasa pencahayaan dan memberikan pakan protein tinggi.

Hasilnya penelitiannya berhasil membuktikan bahwa, pencahayaan selama 24 jam pada kelinci New Zealand lepas sapih bisa meningkatkan konsumsi pakan harian, meningkatkan pertumbuhan bobot badan harian, dan memberikan income over feed costyang lebih tinggi dibandingkan taraf perlakuan lainnya.

Peluang Usaha Lebih Banyak Jika Bergabung Dalam Satu Komunitas Peternak

Peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk melakukan bisnis dengan kegiatan dan aktivitas tertentu, yang bisa mendatangkan manfaat dan keuntungan. Jadi tidak hanya untung tapi juga bermanfaat, agar bisnis yang dilakukan bisa berkelanjutan. Baca selengkapnya...

Mana Yang Lebih Baik, Konstruksi Bangunan Kandang Sapi Perah Jenis Tunggal Atau Ganda?

Perbedaannya bukan hanya terletak pada konstruksi bangunan kandang, melainkan juga pada fungsinya. Kandang sapi perah sangat memengaruhi pertumbuhan dan kesehatannya. Hampir seluruh waktu dihabiskan sapi perah di dalam kandangnya. Untuk itu, kenyamanan dan kesesuaian kandang dengan kondisi ternak, baik dari aspek jumlah maupun perbedaan jenis, sangat penting untuk dipertimbangkan. Baca selengkapnya...

Semua Makanan Untuk Manusia Yang Tidak Lagi Bisa Dikonsumsi, Bisa Jadi Bahan Baku Pakan Sapi

Pakan sapi dapat dibuat dengan mudah. Hanya dengan menggiling semua bahan baku menggunakan mesin menjadi serpihan, kemudian dikemas dalam karung ukuran 50 Kg. Bahan bakunya juga banyak macamnya seperti sisa sukro, senek, ikan asin juga kurma. Pokoknya, semua makanan yang tidak bisa lagi dikonsumsi manusia bisa jadi pakan sapi. Baca selengkapnya...