DIKLAT WIRAUSAHA TERNAK KAMBING DAN DOMBA

Mulai Dari Menentukan Model Usaha Yang Paling Menguntungkan,  Memilih Jenis Ternak Yang Sesuai,  Hingga Strategi Pemasarannya.

 

TARGET PESERTA

  1. Para karyawan dan wirausahawan yang ingin alih profesi.
  2. Para pensiunan yang ingin memiliki usaha yang menyenangkan dan menguntungkan
  3. Para peternak yang ingin meningkatkan pengetahuan.

WAKTU & TEMPAT

Tanggal
Hari
Jam
Lokasi
Alamat  

MATERI DIKLAT

Kambing dan domba adalah jenis ternak yang paling favorit dikalangan para calon wirausaha ternak. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu satu tahun saja, investasi yang ditanamkan langsung meningkat. Hitungannya didapat pertambahan populasi, karena dalam waktu 2 tahun seekor domba atau kambing betina dapat melahirkan minimal 3, bahkan lebih jika melahirkan anak kembar.

Pada kambing perah, ragam keuntungan yang didapat lebih banyak. Selain dari penjualan anak dan induk yang bobotnya terus bertambah, juga dari penjualan susu yang dihasilkan. Setiap ekor kambing perah dapat memproduksi susu sekitar 3 liter per hari. Jika harga per liter susu Rp30.000,- maka dalam sebulan total omzet mencapai Rp900.000,- per ekor.

Diluar itu, ada lagi keuntungan yang kadang luput dari perhitungan, yaitu dari penjualan pupuk kompos hasil pengolahan limbah peternakan. Harga jualnya  saat ini sekitar  Rp20.000,-  per karung. Relatif tinggi jika dibandingkan dengan harga pupuk dari kotoran sapi maupun kerbau, karena kualitas pupuk yang dihasilkan jauh lebih tinggi.

Cukup jelas, tapi terbentur pada masalah modal dan tak punya lahan cukup luas? Jangan  khawatir, ternak kambing tidak memerlukan kandang berukuran besar dengan spesifikasi khusus seperti pada ternak sapi. Artinya, biaya pembuatan kandang sangat fleksibel, tergantung pada  tipe kandang, ukuran dan bahan baku yang akan digunakan. Harga bibit yang ada di pasaran relatif terjangkau, membuat anda bebas menentukan jumlah yang akan diternakkan sesuai kemampuan.

Bagi anda yang ingin memulai wirausaha ternak atau para peternak pemula yang ingin meningkatkan pendapatan, kami memiliki Program Pendidikan dan Pelatihan Wirausaha Ternak yang terbuka untuk umum. Program ini merupakan kolaborasi antara duniasapi.com dengan  Koperasi Pegawai Republik Indonesia - Balai Penelitian Ternak (KPRI-BALITNAK).

duniasapi menteri pertanianDuniasapi.com adalah salah satu pionir website profesional berbadan hukum (dibawah naungan PT. Rumpun Sejathi), yang dikelola bersama-sama oleh beberapa pelaku bisnis peternakan, tokoh peternakan, tenaga pendidik, dan pengurus komunitas peternak.   Situs ini berawal dari blog gratisan yang di-launching pada awal tahun 2005, dan langsung booming karena menjadi acuan para peternak yang selama ini memang sulit mengakses informasi tentang bidang usaha yang digelutinya. Hingga akhirnya diputuskan untuk mengoptimalkannya secara profesional.

Reborn dan relaunching duniasapi.com versi baru dilakukan pada event akbar "Indolivestock" tanggal 28 Juli tahun 2007, disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia pada saat itu yaitu Bapak Ir. H. Suswono, MMA.

Sedangkan KPRI BALITNAK, adalah unit usaha yang didirikan dan dikelola oleh pegawai Balai Penelitian Ternak, untuk kepentingan para anggota khususnya, serta bermanfaat bagi kepentingan masyarakat umum. Salah satu potensi yang ada di KPRI BALITNAK adalah para ahli ternak yang memiliki semangat dan idealisme untuk membangun dunia peternakan di Indonesia.

Dengan modal pengalaman serta sumber daya tersebut, kami bekerjasama merancang program diklat yang tidak hanya menarik dan mudah dicerna, namun juga sistematis, logis, benar dan ilmiah dan disesuaikan dengan kemampuan peserta. Menarik, karena kepada para peserta akan diberikan informasi seluas-luasnya mengenai manfaat usaha peternakan selain keuntungan finansial yang umum didapat.

Mudah dicerna, melalui materi yang telah disesuaikan dengan tingkat kemampuan para peserta. Sistematis artinya program disusun dalam suatu urutan teratur, sehingga para peserta memahami materi yang diberikan. Logis dan benar, materi yang diajarkan berlandaskan teori yang kuat, tidak menyimpang dari disiplin ilmu peternakan, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Fokus dari Program Diklat ini adalah:

  • Pembentukan Mental; Sebagian besar peternak hanya fokus kepada budidaya, padahal ada banyak hal dari sisi psikologis yang harus dipelajari, sebelum memulai usaha. Bidang wirausaha ternak memiliki karakteristik tersendiri, karena yang dihadapi sehari-hari adalah mahluk hidup yang tentunya membutuhkan perlakuan khusus. Jarang sekali yang pernah mendapat pendidikan tentang bagaimana caranya mempersiapkan mental untuk menjadi wirausaha ternak yang sukses. Padahal hal tersebut sangatlah penting, mengingat berbagai permasalahan yang nantinya akan dihadapi.
  • Merubah Pola Pikir; Jika punya modal cukup, mending langsung beli ternak trus belajar sendiri dari kesalahan yang pernah dilakukan. Toh yang namanya beternak itu hanya memberi makan untuk kemudian dipanen setelah cukup besar. Hasilnya? sebagian besar mengeluh karena untungnya tidak signifikan, bahkan seringkali lebih besar pengeluaran daripada pemasukan. Mengapa? Karena mereka tidak mengerti bagaimana cara menghasilkan ternak domba atau kambing  yang layak dijual,  bagaimana cara menjual dan kemana harus menjualnya.
  • Membuka Wawasan; Ilmu tentang peternakan setiap saat berkembang pesat karena ada sejumlah ilmuwan yang terus melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil usaha ternak. Masalahnya, sebagian besar peternak terlalu percaya diri dengan ilmu yang dimiliki, sehingga malas mengikuti perkembangan teknologi. Salah satunya adalah dengan "berguru" kepada para ahli melalui program pendidikan dan pelatihan.

Itu sebabnya, materi pelatihan dibagi menjadi beberapa sesi yang saling berhubungan yaitu:

1."Self Improvement"

Adalah persiapan mental dan karakter untuk menjadi seorang peternak yang mandiri, tangguh dan berwawasan. Mandiri antara lain tidak selalu tergantung pada tata niaga, artinya bisa menciptakan pasar sendiri. Tangguh maksudnya tidak cengeng, atau banyak menuntut kepada pihak lain pada saat menghadapi kesulitan yang menimpa usaha ternaknya. Dan berwawasan adalah, selalu mengikuti perkembangan informasi tentang usaha ternak yang digelutinya.

Wirausaha ternak, memang tergolong profesi yang membutuhkan kemauan dan kemampuan yang berbeda dengan bisnis lainnya, karena berhubungan erat dengan mahluk hidup yang sangat sensitif. Oleh sebab itu, agar dapat terus bertahan dan mampu mengembangkan usahanya, seorang wirausahawan ternak pertama-tama wajib untuk selalu belajar dan meningkatkan kemampuan dirinya.

2.Gambaran Umum Tentang Wirausaha Ternak

Hampir sebagian besar peternak, memulai usahanya karena ikut-ikutan atau melihat secara sepintas pada keuntungan yang didapatkan. Jarang sekali yang mencari informasi atau pengetahuan seluas-luasnya tentang kondisi terkini, potensi, permasalahan umum, tingkat persaingan, serta masa depan wirausaha ternak yang akan dijalankannya. Termasuk informasi mengenai berbagai inovasi teknologi yang membantu mengoptimalkan keuntungan. Akibatnya, mereka hanya menghabiskan modal, tanpa pernah tau kapan bisa kembali atau menghasilkan keuntungan.

3.Panduan Memulai Usaha Ternak dan Teknis Budidaya

Sejak jaman dahulu, hewan ternak memang memiliki daya tarik yang luar biasa. Banyak orang yang sejak kecil sudah mempunyai cita-cita untuk menjadi wirausahawan ternak, dan itu terus menjadi obsesi seumur hidupnya. Selain keuntungan finansial, ada kepuasan tersendiri yang tidak didapatkan dari jenis usaha lainnya. Tak perlu heran, jika wirausahawan ternak menjadi pilihan saat harus mempersiapkan diri memasuki usia pensiun.

Namun harus diakui, tidak banyak yang tau darimana harus memulainya. Di Program Diklat ini, para narasumber akan memberikan panduan untuk memulai membangun usaha, mulai dari pemilihan lokasi, menentukan model dan pembuatan kandang, teknis budidaya, tentang pakan, pengolahan limbah dan kegiatan pasca panen. Juga berbagai solusi atas kendala dan permasalahan umum dialami oleh peternak pemula.  Tujuannya adalah, agar para peserta tidak mengulang kesalahan dan menghamburkan biaya, waktu dan tenaga untuk suatu hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Materi lain yang tak kalah pentingnya adalah studi potensi wilayah (market, sumber pakan), pilihan jenis ternak yang menguntungkan untuk dibudidayakan, serta antisipasi masalah-masalah yang akan timbul di kemudian hari, dll. Hasilnya, digunakan untuk memutuskan, apakah usaha ternak yang diinginkan layak untuk dikerjakan, ditunda atau dibatalkan.

4. Analisis Finansial

Adalah teknik melihat kelayakan usaha dari sudut pandang peternak sebagai pemilik modal. Yang menjadi perhatian utama adalah segi cash-flow yaitu perbandingan antara hasil penerimaan atau penjualan kotor (gross-sales) dengan jumlah biaya-biaya (total cost), yang dinyatakan dengan nilai terkini. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak dijalankan untuk mendapatkan keuntungan. 

Materi ini seharusnya dikuasai oleh peternak. Namun pada kenyataannya, tidak banyak yang tau atau malah tidak mau tau karena terlalu yakin bahwa usaha ternak yang yang dijalankan sudah pasti menguntungkan.

5.Strategi Pemasaran

Sebagian besar peternak masih terbelenggu dengan cara pemasaran produk peternakan secara tradisional, melalui makelar atau calo yang dikalangan para peternak sapi biasa disebut sebagai Blantik. Akibatnya, keuntungan yang didapat tidak maksimal.

Materi ini akan membuka wawasan para peserta bahwa ada banyak alternatif pemasaran produk peternakan, bahkan dimungkinkan untuk membuka market khusus yang berbeda. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan teknologi internet.

6. Studi Lapangan

Bersama dengan narasumber, para peserta akan berkunjung ke usaha peternakan profesional yang telah menerapkan hasil kajian dari para ilmuwan. Tidak sekedar Field Trip, peserta diwajibkan melakukan pengamatan dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan narasumber sebagai bahan diskusi dan tanya jawab. Targetnya, agar para peserta mengetahui berbagai kegiatan yang sehari-hari dilakukan di peternakan.

TIKET dapat dibeli di:

  1. TOKOPEDIA
  2. TRANSFER ke BANK CENTRAL ASIA
* Harga tiket sudah termasuk biaya untuk pembuatan sertifikat, diktat, alat praktek, dan konsumsi  (makan siang + coffee break) untuk 2 hari, namun tidak termasuk biaya akomodasi dan transportasi dari atau menuju lokasi Diklat.
Diskon khusus untuk perwakilan dari Dinas Peternakan dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dengan melampirkan surat keterangan dari instansi terkait.

Jika membutuhkan informasi lebih lanjut silahkan menghubungi kami melalui telpon/Whatsapp Messenger: 08111112227 (Abrianto)

Tepung Temulawak Untuk Meningkatkan Nafsu Makan Sapi, Ini Dosisnya

Sama seperti manusia, ternak seperti sapi dan kambing terkadang nafsu makannya berkurang. Untuk mengatasinya, pada pakannya harus ditambahkan suplemen peningkat nafsu makan, agar bobot sapi bisa meningkat pesat dan memberikan pendapatan terbaik bagi peternak. Berbagai cara diupayakan peneliti untuk mencari suplemen yang cocok, salah satunya menggunakan tepung Temulawak. Ramuannya telah diujicoba, kan pada sapi Peranakan Simmental dengan hasil yang sangat memuaskan. Baca selengkapnya...

Jangan Sampai Usaha Ternak Sapi Merugi Akibat Cacingan, Ini Solusinya

"Rugi" sebuah istilah yang tentunya tidak ingin dirasakan oleh peternak sapi. Rugi tidak selalu tentang uang tetapi juga barang, waktu, dan tenaga. Yang dimaksud dengan "rugi" adalah sebuah kondisi dimana seseorang tidak mendapatkan sesuai dengan apa yang sudah dikorbankan. Definisi KBBI, yang disebut rugi adalah adalah kurang dari harga beli atau modal, tidak mendapat laba atau manfaat, atau sesuatu yang tidak menguntungkan. Baca selengkapnya...
harga sapi perah

Upaya Untuk Menyediakan Stok Dengan Kualitas dan Harga Sapi Perah Yang Berdaya Saing

Meski tak ditunjang dengan padang rumput luas layaknya di Australia dan Selandia Baru, tetapi Indonesia juga berpotensi menjadi negara ‘peternak’. Sejumlah daerah di Indonesia bahkan dikenal sebagai sentra peternakan sapi yang baik. Salah satunya adalah Jawa Timur. Beberapa kabupaten di ujung propinsi paling timur di Jawa itu malahan dikenal berkat peternakan sapinya. Baca selengkapnya...