RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

Bengkel Sapi Kalijeruk, Pusat Percontohan Budidaya dan Model Bisnis Ternak

Yang disebut bengkel adalah Bengkel adalah sebuah bangunan yang menyediakan ruang dan peralatan untuk melakukan konstruksi atau manufaktur, dan/atau memperbaiki benda. Saat ini istilah bengkel juga digunakan pada sebuah tempat di Kalijeruk, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, yang dapat merekondisi sapi dengan permasalahan kekurangan nutrisi, serta sebagai pusat percontohan budidaya dan model bisnis sapi potong dan sapi perah.

Bengkel sapi Kalijeruk berdiri sejak tahun 2017, merupakan bagian dari Agromix Lestari Group yang berdiri sejak tahun 2017, dan dikelola oleh Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA Dekan Fakultas Peternakan UGM dan para tenaga profesional muda dari UGM serta lulusan perguruan tinggi lainnya, sehingga dapat menjadi sarana magang dan pelatihan berbagai kampus.

Agromix Lestari merupakan unit bisnis produsen pakan tambahan dan suplemen untuk ternak, yang terus menerus berupaya berinovasi dalam mengembangkan produk yang dapat mengurai permasalahan pada lapangan, serta  menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi (salah satunya Fakultas Peternakan UGM) , swasta, dan kelompok masyarakat peternak dalam bersama-sama mengembangkan produk-produk yang berorientasi pada penyelesaian masalah berbasis riset yang saintifik.

Kunci pemeliharaan konsep bengkel sapi adalah dengan menggunakan formulasi teknologi pakan, antara lain Booster Sapi dan SBP. Booster sapi merupakan zat tambahan yang terdiri dari mineral makro, mineral mikro, dan bahan-bahan organik yang lengkap dan seimbang. Sedangkan SBP (Saus Burger Pakan) merupakan probiotik yang memiliki kandungan multi mikrobia yang lengkap dan sudah mendapatkan rekor muri.

Teknologi pakan ini yang mampu memberikan hasil yang maksimal dan kualitas turunan yang memiliki nilai nutrisi yang lebih tinggi baik untuk pemeliharaan sapi potong (nafsu makan, ADG, Daging, dll) dan sapi perah (susu).

Bengkel sapi sampai saat ini terus melakukan penelitian dan peningkatan pelayanan agar dapat memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat luas, termasuk hasil riset Prof. Dr. Ir. Ali Agus yang dilakukannya selama lebih dari 20 tahun.

Di bengkel sapi ini, sapi-sapi yang kekurangan gizi, diperbaiki lewat perbaikan pakan, terutama hijauan, rumput, dan sebagainya yang telah direkayasa. Pakan memang memiliki peran penting dalam usaha peternakan. Pasalnya, biaya produksi yang dikeluarkan untuk menyediakan pakan ternak bisa mencapai 70 persen dari keseluruhan biaya. Jika pakannya bermasalah, maka peternak sapi akan babak belur.

Selama ini, peternak sapi tradisional masih bergantung pada ketersediaan bahan pakan alami. Terlebih ketika memasuki musim kemarau dimana peternak mengalami kesulitan menyediakan sumber energi , sehingga yang diberikan hanya jerami, hijauan rumput dan gedebok pisang. Akibatnya. sapi peliharaannya akan kekurangan gizi.

Padahal sudah ada teknologi untuk mengolah jerami itu agar punya kualitas gizi yang lebih baik. Ada juga  aditif yang bisa dicampurkan ke dalam konsentrat agar menjadi formula yang bagus.

Kini, Bengkel Sapi Kalijeruk tak pernah sepi. Peternak dari berbagai wilayah di Indonesia sering mampir untuk sekedar berbagi ilmu. Tak cuma soal sapi, namun juga domba, ayam, kambing.

Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI Guntur Subagja Mahardika mengapresiasi  bengkel sapi ini, sebagai  inovasi untuk mencetak sapi unggul yang dapat diproduksi oleh rakyat.Guru besar FEB UGM Prof Gunawan Sumodiningrat menilai program bengkel sapi dapat menjadi model yang bisa diterapkan di berbagai daerah.

Obat Murah Meriah Untuk Sapi Mencret

Cara mengatasi sapi yang terkena penyakit, yang harus dilakukan pertama kali adalah menghilangkan penyebab penyakit dan mengatasi efek yang ditimbulkan. Contohnya adalah Diare, penyakit yang membuat sapi menjadi sering buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau berair (mencret). Diare pada sapi umumnya disebabkan oleh beberapa faktor fisiologis berupa perubahan lingkungan ternak, yang meliputi: perubahan pakan, perpindahan ternak, perubahan cuaca, dan pergantian pemeliharaan. Baca selengkapnya...

Waspadai Sesak Nafas Akut Pada Sapi

Sapi yang mengalami sesak napas akut besar kemungkinan terkena penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR). Penyakit menular ini banyak menyerang ternak sapi, baik sapi potong maupun sapi perah. Sapi yang terkena IBR ini biasanya mengalami demam tinggi (sekitar 42 derajat Celsius), nafsu makan menurun, hipersaliva, produksi air susu menurun (pada sapi perah), dan penurunan berat badan yang drastis. Baca selengkapnya...

Mengenal Sapi Simental yang Jadi Primadona di Indonesia

Sapi Simental – Di Indonesia terdapat banyak macam sapi yang dibudidayakan. Baik untuk sapi pedaging atau sapi perah. Salah satu jenis sapi yang cukup terkenal di kalangan peternak adalah sapi Simental. Baca selengkapnya...

Berapa Jumlah Pakan Yang Harus Diberikan Untuk Sapi Dengan Berat 200 Kg?

Seorang peternak sapi wajib mengetahui jenis pakan sapi potong ternak yang paling tepat, tidak hanya dari segi harga, tapi juga bisa menghitung nutrisi dengan mempertimbangkan kebutuhan dari ternak yang dipeliharanya. Empat kunci penting dalam menyusun ransum ternak, yaitu bahan bakunya mudah diperoleh, bahan pakan bervariasi, disukai oleh ternak, dan harganya juga terjangkau. Baca selengkapnya...

Cara Menjinakkan Sapi

Kegiatan menunggang sapi atau gerobak sapi di Desa Bengking menjadi salah satu cara memanfaatkan potensi pertanian dan pariwisata daerah. Pendapatannya memang cukup menggiurkan. Tarif menunggangi sapi senilai Rp50.000 per orang. Sedangkan tarif gerobak sapi ukuran besar senilai Rp250.0000. Gerobak besar bisa ditumpangi 10-12 orang dewasa atau 15-20 anak-anak. Menurut keterangan salah satu peternak sapi di Desa Bengking, yaitu Yanto alias Mas Petruk, untuk dapat menggunakan sapi sebagai hewan… Baca selengkapnya...
  • Bali Cattle National Asset that Needs to be Preserved

    The government needs to increase the population and productivity of Bali cattle, a national asset other countries do not have, an expert has said. The Bogor Agricultural Institute’s (IPB) animal husbandry professor Ronny Rachman Noor said on Thursday that Bali cattle had often been undervalued by the government because they were local livestock.