RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

Hal yang Memengaruhi Perbedaan Harga Sapi di Pasaran

Harga sapi di setiap peternak pastinya berbeda-beda. Ada sapi yang ditawarkan dengan harga murah sampai harga mahal. Namun bukan berarti pembeli tidak bisa melakukan negosiasi ketika akan meminang sapi tersebut.

7 Hal yang Membuat Harga Sapi Berbeda

Sapi menjadi salah satu hewan yang dipelihara untuk diambil susu dan dagingnya. Untuk kulit, jeroan, tanduk serta kotoran pun juga dimanfaatkan oleh manusia. Jadi tidak ada bagian sapi yang tidak terpakai. Ketika kamu berniat untuk membeli sapi untuk dipelihara, pastikan untuk memilih sapi terbaik. Jadi untuk perawatannya pun akan jadi lebih mudah nantinya. Saat membeli sapi ini pun pastinya akan mendapatkan beberapa penawaran harga bukan? Mungkin saja kamu akan merasa kebingungan dengan harga yang ditawarkan.

Sebelumnya kamu harus tahu mengapa harga sapi ini bisa berbeda-beda. Simak penjelasannya dibawah ini;

 

1.Jenis Sapi

Untuk hal pertama yang memengaruhi harga sapi adalah dari segi jenis sapi. Di Indonesia sendiri ada banyak jenis sapi yang dibudidayakan. Mulai dari jenis sapi ongole, sapi limosin, sapi Simental, sapi brahman dan lainnya. Antara harga sapi ongole dengan harga sapi limosin pastinya akan ada perbedaan. Untuk perbedaannya sendiri pun bisa mencapai jutaan sampai puluhan juta. Jadi jangan heran jika nantinya kamu bisa ditawari harga sapi sampai puluhan juta.

 

2.Bobotnya

Kemudian dari segi bobot sapi sendiri pun akan memengaruhi harga hewan itu sendiri. Umumnya semakin berat bobot sapi maka harganya akan semakin mahal. Meskipun masih satu jenis sapi, namun terkadang harganya bisa berbeda-beda karena bobotnya yang berbeda tersebut. Sebagai contohnya adalah sapi ongole yang satu memiliki bobot 100 kg. Sedangkan satunya lagi memiliki berat 130 kg, pasti harganya akan berbeda.

 

3.Hari Besar

Selanjutnya dari hari besar di setiap tahunnya juga menjadi salah satu penentu perbedaan harga sapi. Misalnya menjelang Idul Adha, biasanya sapi bisa dihargai lebih mahal dari biasanya. Terlebih lagi sapi yang digunakan untuk kurban ini sudah berusia cukup disembelih, sehat dan tidak cacat. Jadi menjelang Idul Adha jangan heran jika harga sapi bisa melonjak drastis.

 

Tips Memilih Sapi untuk Qurban

Dalam pembelian sapi, bukan hanya harga saja yang harus dipertimbangkan dengan baik. Namun ada beberapa hal penting lain yang juga harus dipertimbangkan. Diantaranya sebagai berikut ini.

 

1.Kesehatan

Sangat penting bagi Anda untuk bisa membeli sapi yang sehat dan tidak cacat. Jadi pertama kali yang harus diperhatikan adalah kondisi fisik dari sapi itu sendiri. Pastikan tidak ada cacat pada mulut, telinga, moncong dan bagian-bagian lainnya. Untuk mengetahui kondisi kesehatan sapi itu sendiri bisa bertanya langsung pada peternak. Peternak ini nantinya akan menjelaskan bagaimana kondisi sapi tersebut.

 

2.Memastikan Umur Sapi

Hal lain yang tidak boleh dilewatkan adalah memastikan umur sapi sudah siap untuk dipotong. Perlu diketahui bahwa sapi untuk kurban memiliki umur minimal, yakni 2 tahun. Untuk mengetahui umur sapi ini bisa dengan menanyakan kepada peternak. Dengan begitu nantinya kamu bisa membuat pertimbangan yang lebih matang sebelum melakukan pembelian.

 

3.Pastikan Kandang Bersih

Selain itu dari segi kandang yang digunakan untuk merawat sapi pun juga harus dipertimbangkan dengan baik terlebih dahulu. Pastikan bahwa kandang yang dipakai untuk merawat hewan tersebut bersih dan terawat. Juga pastikan untuk membeli sapi dari peternakan terpercaya. Sebaiknya hindari membeli sapi kurban yang di ternak dekat tempat pembuangan sampah.

Membangun Kandang Sapi Sederhana Untuk Peternak Pemula

Jika Anda ingin memulai bisnis peternakan sapi, hal pertama yang harus disiapkan adalah kandang yang sesuai dengan jenis ternak dan anggarannya. Kandang untuk jenis sapi potong berbeda dengan kandang untuk sapi perah. Sedangkan anggaran biaya untuk pembuatan kandang sangat tergantung pada jenis materialnya. Baca selengkapnya...

Waspadai Sesak Nafas Akut Pada Sapi

Sapi yang mengalami sesak napas akut besar kemungkinan terkena penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR). Penyakit menular ini banyak menyerang ternak sapi, baik sapi potong maupun sapi perah. Sapi yang terkena IBR ini biasanya mengalami demam tinggi (sekitar 42 derajat Celsius), nafsu makan menurun, hipersaliva, produksi air susu menurun (pada sapi perah), dan penurunan berat badan yang drastis. Baca selengkapnya...

Berapa Jumlah Pakan Yang Harus Diberikan Untuk Sapi Dengan Berat 200 Kg?

Seorang peternak sapi wajib mengetahui jenis pakan sapi potong ternak yang paling tepat, tidak hanya dari segi harga, tapi juga bisa menghitung nutrisi dengan mempertimbangkan kebutuhan dari ternak yang dipeliharanya. Empat kunci penting dalam menyusun ransum ternak, yaitu bahan bakunya mudah diperoleh, bahan pakan bervariasi, disukai oleh ternak, dan harganya juga terjangkau. Baca selengkapnya...

Perbandingan Harga Sapi Limosin dan Simental, Mana Yang Lebih Mahal?

Di Indonesia ada 2 jenis sapi yang sangat populer karena performa dan bobotnya yaitu sapi Simental dan sapi Limosin. Tampilan kedua jenis sapi ini memang terlihat lebih gempal dan bongsor jika dibandingkan dengan sapi lokal, sehingga ‘menggoda’ mata para pedagang daging dan pemburu hewan kurban. Baca selengkapnya...

Sapi Belgian Blue Harganya Berapa?

Sejak beberapa tahun lalu pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mengembangbiakkan sapi berjenis belgian blue. Sapi satu ini disebut-sebut termasuk jenis sapi unggul dengan harga jual yang tinggi. Sapi belgian blue merupakan sapi yang berasal dari Belgia Tengah, Belgia. Sapi Belgia adalah hasil proses panjang kawin silang dan “selective breeding” selama hampir 200 tahun dari pengembangan hasil “cross breeding” sapi Durham Shorthorn dari Inggris dan Friesian… Baca selengkapnya...
  • Bali Cattle National Asset that Needs to be Preserved

    The government needs to increase the population and productivity of Bali cattle, a national asset other countries do not have, an expert has said. The Bogor Agricultural Institute’s (IPB) animal husbandry professor Ronny Rachman Noor said on Thursday that Bali cattle had often been undervalued by the government because they were local livestock.