RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

TRANSLATE

Bagaimana Caranya Agar Mendapatkan Hasil Maksimal Dari Usaha Peternakan Sapi Potong?

Untuk dapat meningkatkan produksi ternak, maka peternak harus melakukan beberapa program, antara lain:  penambahan indukan impor, pengembangan Hijauan Pakan Ternak (HPT), penanganan gangguan reproduksi, penyelamatan sapi betina produktif dan penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan. 

Kementerian Pertanian ( Kementan) juga telah  menyusun program strategis untuk kepentingan tersebut melalui aspek perbenihan dan perbibitan berkualitas. Upaya peningkatan produksi difokuskan pada penguatan skala ekonomi dan kelembagaan peternak. Upaya ini penting dilakukan agar usaha peternakan rakyat berkelanjutan dan benar-benar menjadi sumber pendapatan utama untuk  peningkatan sumberdaya peternak.

Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:

  1. Mendorong pola pemeliharaan sapi dari kegiatan perorangan menjadi usaha kelompok yang menggunakan kandang koloni
  2. Mengembangkan pola integrasi ternak dengan tanaman, misalnya integrasi sapi dengan kebun kelapa sawit.
  3. Mengembangkan padang penggembalaan yang banyak terdapat di di Indonesia Timur atau memanfaatkan lahan bekas tambang yang sudah tidak produktif.
  4. Mengeluarkan kebijakan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS)

Sedangkan untuk menjamin harga daging sapi yang menguntungkan bagi  peternak, pemerintah memperbaiki sistem distribusi dan tata niaganya yang selama ini yang belum efisien. Tujuan utama dari beberapa upaya tersebut diatas adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan daging dalam negeri, tanpa ketergantungan dari produk impor. Untuk itu, peternak harus memelihara sapi yang kondisi tubuhnya sehat, kaki yang kuat, perkembangan ambing yang baik dan kemampuan makan termasuk pencernaan yang baik pula.

Beternak sapi potong memang satu  jenis usaha tidak akan menghianati hasil. Dibawah ini ada beberapa strategi dan perencanaan yang harus menjadi perhatian peternak untuk memaksimalkan pendapatan dari usaha yang dijalankan yaitu:

 

1. Memilih jenis dan ukuran sapi yang sesuai dengan situasi dan kondisi.

Apakah untuk potongan harian, atau kurban. Bisa pilih Sapi Limosin, Sapi Brahman,Sapi Madura, Sapi Bali. Sedangkan ukuran, pertimbangkan beratnya pada saat panen. Untuk waktu tertentu maembutuhkan sapi dengan ukuran besar. Pada ssat lain sapi berukuran kecil yang laku di pasaran.

 

 2. Menyiapkan lahan dan bangunan kandang yang tidak hanya strategis dan tepat guna

Pilihlah lahan yang tepat, agar anda bisa memulai usaha dengan modal kecil. Salah memilih lahan berakibat fatal, karena pada akhirnya berhubungan dengan pengeluaran yang tak terduga. Yang pertama harus dilakukan adalah mencari lokasi yang jauh dari permukiman penduduk. Dalam proses pemeliharaannya, peternakan sapi menghasilkan kotoran dalam jumlah besar, yang jika tidak ditangani dengan baik, bisa menimbulkan bau dan mengganggu masyarakat sekitar. Akibatnya ada biaya yang harus dikeluarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Carilah lahan peternakan yang memiliki sumber air bersih yang cukup dan mudah didapat (seperti sungai, danau atau mata air), sehingga tidak memerlukan biaya besar karena harus menggunakan pompa listrik atau peralatan lain untuk mengambilnya.

Jika memungkinkan pilih lokasi yang tidak terlalu jauh dari jalan. Hal ini berkaitan dengan biaya untuk akses pemeliharaan dan proses pendistribusiannya. Ingat, usaha tidak akan menghianati hasil!

Siapkan kandang yang dapat menunjang pertumbuhan dan kesehatan sapi, yaitu yang tepat ukurannya, cukup sinar matahari, dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Konsep yang umum dibuat adalah kandang terbuka sebagian dan beratap.

Untuk hasil yang lebih optimal, tempatkan sapi secara terpisah satu sama lain dengan membuat sekat masing-masing berukuran 2x1,5 meter. Hal ini bisa membantu optimalisasi penggemukan sapi, karena sapi tidak perlu berkompetisi dalam mendapatkan pakan, serta tidak kehabisan energi karena banyak berjalan-jalan, seperti jika ditempatkan di kandang kelompok.

Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan sapi, siapkan saluran pembuangan untuk memudahkan mengalirkan air saat membersihkan kandang dan memandikan sapi. Jangan lupa untuk menyiapkan lubang galian untuk mengumpulkan kotoran sapi. Dengan cara ini Anda bisa membuat pupuk kandang sebagai pendapatan tambahan.

 

3. Pilih bibit sapi berkualitas unggul.

Antara lain: Memiliki mata yang cerah dan jernih, Tidak ada lendir di sekitar hidung yang menandakan tak ada gangguan pernafasan, Kulit atau bulunya tidak rontok, Kuku sapi tidak panas apabila disentuh. Intinya, pastikan sapi dalam kondisi sehat

 

4. Memberikan pakan yang cukup baik dalam hal kuantitas atau kualitasnya.

Pakan rata-rata yang dibutuhkan seekor sapi adalah sebesar 2,5% dari bobot tubuhnya.  Alangkah baiknya jika untuk pakan bisa diambil diseputaran lokasi kandang. Artinya, anda dapat memulai usaha dengan modal kecil, karena tidak memerlukan biaya untuk mengangkut pakan. Berikut adalah jenis pakan yang biasa diberikan untuk penggemukan sapi:

Pakan hijauan atau pakan alami, yaitu pakan dengan kelompok serat kasar seperti jerami padi, alang-alang, daun tebu, atau daun jagung, serta kelompok serat berkualitas tinggi seperti rumput gajah dan rumput kolonjono.

Pakan konsentrat, bisa berupa konsentrat buatan pabrik atau konsentrat alami seperti bekatul, ampas tahu, ampas tebu, ampas bir, atau kulit nanas.

Berdasarkan hasil penelitian, pemberian pakan hijauan saja tidak cukup cepat untuk mendongkrak bobot sapi potong/sapi daging. Untuk itu perlu ditambah konsentrat agar proses penggemukannya bisa lebih cepat.

Berikan pakan konsentrat 2x sehari (pagi dan sore). Agar lebih efektif untuk proses pencernaannya, berikan konsentrat lebih dulu sebelum pakan hijauan. Hal ini berguna agar mikroba rumen yang ada di organ cerna sapi lebih siap dan aktif mencerna pakan hijauan yang seratnya lebih kasar.

5. Perawatan dan pemeliharaan yang sesuai dengan jenis, kondisi ataupun umur sapi

 

6. Pengendalian penyakit.

Risiko yang paling sering muncul dalam bisnis peternakan adalah wabah penyakit yang menyebabkan kematian. Ada beberapa cara untuk menghindari dan mencegahnya, yang pasti akan lebih ringan dalam hal biaya, daripada harus mengobati sapi yang sakit. Dibawah ini adalah beberapa perlakuan pada sapi di kandang sehubungan dengan hal tersebut yaitu: Mengondisikan kandang agar mendapatkan sinar matahari dan sirkulasi udara yang cukup untuk meminimalisasi perkembangbiakan jamur dan sumber penyakit lainnya, Menjaga kebersihan kandang, pakan, dan air minum, Memberikan vaksin, vitamin, dan obat cacing, Melakukan karantina dan penanganan khusus jika ada salah satu sapi yang terindikasi sakit untuk menghindari penyebaran/penularan.

Demikian ulasan singkat mengenai persiapan untuk memulai usaha di bidang peternakan sapi. Dan silahkan buktikan sendiri bahwa beternak sapi termasuk jenis usaha tidak akan menghianati hasil.

Semoga bermanfaat!