RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

Mimpi Dikejar Sapi, Pertanda Baik Atau Buruk?

Menurut Ibnu Khaldun, seorang historiografi dan sejarawan Muslim Arab abad ke-14, mimpi adalah simbol tentang suatu kenyataan yang merupakan cermin dari suatu kebenaran. Itu sebabnya, mimpi perlu ditafsirkan. Bagaimana dengan mimpi mengenai hewan, misalnya mimpi dikejar sapi, pertanda apakah?

Beberapa psikolog sepakat bahwa mimpi dikejar-kejar hewan seperti sapi, sapi jantan, atau kerbau bukanlah mimpi buruk. Jika diburu oleh seekor sapi berukuran besar, merupakan satu ciri bahwa sebentar lagi anda akan mendapat bisnis yang sangat menguntungkan.

Sedangkan mimpi dikejar oleh sapi dalam jumlah banyak, bisa diartikan bahwa anda adalah pribadi yang disukai. Bisa juga anda sedang menjadi subjek banyak orang karena fisik,  seperti ketampanan atau keelokan.

Bagaimana kalau yang mengejar Anda adalah sapi betina?

Jika masih jomblo, dapat dimaknai, bahwa anda akan menemukan pasangan hidup dalam waktu dekat. Namun jika sudah memiliki pasangan, lebih kepada keserasian di dalam kehidupan rumah tanggai.

Dikejar banteng? Banteng selalu diasosiasikan dengan kekuatan, doktrin, dan tekad dalam menuntaskan setiap masalah kehidupan. Jadi mimpi tersebut menjelaskan sifat yang tidak mudah putus asa saat menghadapi kesulitan dan juga arif serta bijaksana dalam menjalani hidup.

Lantas, apa makna dari mimpi dikejar sapi putih?

Putih adalah tanda kemurnian dan kebaikan, semoga anda mendapatkan teman baru yang baik hati dan siap sedia menolong pada saat anda mengalami kesulitan.

Sumber: vedit.co.id

 

Perbandingan Harga Sapi Limosin dan Simental, Mana Yang Lebih Mahal?

Di Indonesia ada 2 jenis sapi yang sangat populer karena performa dan bobotnya yaitu sapi Simental dan sapi Limosin. Tampilan kedua jenis sapi ini memang terlihat lebih gempal dan bongsor jika dibandingkan dengan sapi lokal, sehingga ‘menggoda’ mata para pedagang daging dan pemburu hewan kurban. Baca selengkapnya...

Mengenal Sapi Simental yang Jadi Primadona di Indonesia

Sapi Simental – Di Indonesia terdapat banyak macam sapi yang dibudidayakan. Baik untuk sapi pedaging atau sapi perah. Salah satu jenis sapi yang cukup terkenal di kalangan peternak adalah sapi Simental. Baca selengkapnya...

Cara Menjinakkan Sapi

Kegiatan menunggang sapi atau gerobak sapi di Desa Bengking menjadi salah satu cara memanfaatkan potensi pertanian dan pariwisata daerah. Pendapatannya memang cukup menggiurkan. Tarif menunggangi sapi senilai Rp50.000 per orang. Sedangkan tarif gerobak sapi ukuran besar senilai Rp250.0000. Gerobak besar bisa ditumpangi 10-12 orang dewasa atau 15-20 anak-anak. Menurut keterangan salah satu peternak sapi di Desa Bengking, yaitu Yanto alias Mas Petruk, untuk dapat menggunakan sapi sebagai hewan… Baca selengkapnya...

Penyakit Demam Tiga Hari Pada Sapi, Meski Ringan Namun Merugikan

Nyamuk ternyata tidak hanya mengisap darah manusia, tetapi juga hewan ternak seperti sapi. Tak sekedar mengisap darah, nyamuk tersebut juga menularkan Penyakit Demam Tiga Hari pada sapi, atau dalam Bahasa ilmiahnya disebut sebagai Bovine Ephemeral Fever (BEF), dan dalam Bahasa Inggris sebagai Three Days Sickness. Banyak juga peternak yang menggunakan istilah gomen untuk menyebut penyakit ini. Meski tidak terlalu berat, penyakit ini dapat membuat kerugian cukup besar pada peternak sapi, karena… Baca selengkapnya...

Inilah Bumbu Sambal Super Untuk Sop Iga Sapi Bening

Daging Iga Sapi atau rib adalah bagian daging sapi yang berasal dari daging di sekitar tulang iga atau tulang rusuk. Bagian ini termasuk dari delapan bagian utama daging sapi yang biasa dikonsumsi. Seluruh bagian daging iga ini bisa terdiri dari beberapa iga, mulai dari iga ke 6 sampai dengan iga ke- 12; untuk potongan daging iga yang akan dikonsumsi bisa terdiri dari 2 sampai dengan 7 tulang iga. Tulang iga, atau short ribs, biasa diberi bumbu untuk dibuat menjadi sop iga sapi bening Baca selengkapnya...
  • Bali Cattle National Asset that Needs to be Preserved

    The government needs to increase the population and productivity of Bali cattle, a national asset other countries do not have, an expert has said. The Bogor Agricultural Institute’s (IPB) animal husbandry professor Ronny Rachman Noor said on Thursday that Bali cattle had often been undervalued by the government because they were local livestock.