RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

Ikut Asuransi, Terbukti Dapat Menyelamatkan Usaha Ternak Sapi Saat Terjadi Wabah PMK

Adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), menyadarkan peternak bahwa asuransi  Usaha Ternak Sapi-Kerbau (AUTSK), dapat memberikan perlindungan berupa biaya ganti rugi, apabila sapi atau kerbaunya mati karena berbagai faktor. 

Seperti yang terjadi di Buleleng, Bali. Ada 240 ekor sapi milik 12 kelompok ternak telah didaftarkan untuk mengikuti program dari Kementerian Pertanian ini. 

Untuk mengikuti AUTSK, peternak wajib bergabung dalam kelompok ternak. Sementara sapi atau kerbau yang bisa diikutkan dalam asuransi ini hanya yang betina. Demikian yang dikatakan oleh Made Siladharma, Kebid Sarana dan Prasarana Pertanian, Dinas Pertanian Buleleng.

Namun pada tahun ini, pemerintah pusat menghapus PMK dari daftar klaim AUTSK. Alasannya, agar tidak tumpang tindih dengan santunan yang diberikan secara khusus untuk sapi yang dipotong karena terserang PMK.

Kini, biaya ganti rugi  dari AUTSK hanya fokus diberikan kepada sapi yang mengalami beberapa kondisi sebagai berikut:

  1. Sapi yang mati karena melahirkan atau terserang penyakit, akan diganti rugi oleh pemerintah pusat sebesar Rp 10 juta per ekor.
  2. Sapi yang patah tulang, peternak diizinkan untuk memotong lalu menjual daging sapinya, selanjutnya pemerintah pusat akan memberikannya ganti rugi sebesar Rp 5 juta per ekor.
  3. Sapi yang hilang akibat dicuri, akan diberikan ganti rugi sebesar Rp 7 juta per ekor. 

Klaim asuransinya pun relatif cepat, tidak membutuhkan waktu berbulan-bulan, demikian yang dikatakan Siladharma

Terkait pembayaran premi, biayanya sudah disubsidi oleh pemerintah pusat. Dari yang seharusnya Rp 200 ribu per ekor per tahun, kini peternak cukup membayar Rp 40 ribu per ekor per tahun.

Sejak Januari hingga saat ini, dari 240 ekor sapi yang mengikuti asuransi tersebut, ada dua ekor diantaranya yang sudah mengklaim asuransinya, dengan total klaim Rp 15 juta. Untuk klaim asuransi pada 2021, sudah diberikan kepada delapan ekor sapi, dengam total Rp 65 juta.

Sumber: bali.tribunnews.com

Inilah Bumbu Sambal Super Untuk Sop Iga Sapi Bening

Daging Iga Sapi atau rib adalah bagian daging sapi yang berasal dari daging di sekitar tulang iga atau tulang rusuk. Bagian ini termasuk dari delapan bagian utama daging sapi yang biasa dikonsumsi. Seluruh bagian daging iga ini bisa terdiri dari beberapa iga, mulai dari iga ke 6 sampai dengan iga ke- 12; untuk potongan daging iga yang akan dikonsumsi bisa terdiri dari 2 sampai dengan 7 tulang iga. Tulang iga, atau short ribs, biasa diberi bumbu untuk dibuat menjadi sop iga sapi bening Baca selengkapnya...

Memilih Model Kandang Sapi Perah Yang Cocok Dengan Cuaca Di Indonesia

Akhir-akhir ini, cuaca di Indonesia semakin gerah. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi tersebut secara meteorologis disebabkan suhu udara yang meningkat disertai dengan kelembapan udara yang tinggi. Berdasarkan pencatatan meteorologis yang dilakukan BMKG, suhu tertinggi terjadi di Sentani, Papua. Baca selengkapnya...

Harga Sapi Perah Dan Cerita Tentang Keju Mozarella Khas Malang

Untuk membuka usaha peternakan sapi perah, sebaiknya menggunakan Sapi Friesian Holstein. Sapi asli Belanda ini memang dikenal sebagai ternak sapi yang paling produktif karena mampu menghasilkan susu yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan sapi perah jenis lainnya. Itu sebabnya banyak orang mencari informasi mengenai harga sapi perah Friesian Holstein terkini. Baca selengkapnya...

Waspadai Sesak Nafas Akut Pada Sapi

Sapi yang mengalami sesak napas akut besar kemungkinan terkena penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR). Penyakit menular ini banyak menyerang ternak sapi, baik sapi potong maupun sapi perah. Sapi yang terkena IBR ini biasanya mengalami demam tinggi (sekitar 42 derajat Celsius), nafsu makan menurun, hipersaliva, produksi air susu menurun (pada sapi perah), dan penurunan berat badan yang drastis. Baca selengkapnya...

Obat Murah Meriah Untuk Sapi Mencret

Cara mengatasi sapi yang terkena penyakit, yang harus dilakukan pertama kali adalah menghilangkan penyebab penyakit dan mengatasi efek yang ditimbulkan. Contohnya adalah Diare, penyakit yang membuat sapi menjadi sering buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau berair (mencret). Diare pada sapi umumnya disebabkan oleh beberapa faktor fisiologis berupa perubahan lingkungan ternak, yang meliputi: perubahan pakan, perpindahan ternak, perubahan cuaca, dan pergantian pemeliharaan. Baca selengkapnya...
  • Bali Cattle National Asset that Needs to be Preserved

    The government needs to increase the population and productivity of Bali cattle, a national asset other countries do not have, an expert has said. The Bogor Agricultural Institute’s (IPB) animal husbandry professor Ronny Rachman Noor said on Thursday that Bali cattle had often been undervalued by the government because they were local livestock.