RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

Bayclin Desinfektan, Bahan Pembersih Yang Mudah Didapatkan Untuk Mencegah Penyakit Lamziekti Pada Sapi

Ternak sapi Anda tiba-tiba sempoyongan, sulit menelan, dan mata membelalak? Anda perlu waspada. Mungkin sapi tersebut terinfeksi penyakit Lamziekti, salah satu penyakit yang banyak ditemui di peternakan sapi di seluruh Indonesia dan telah membunuh banyak ternak. Itulah mengapa penyakit ini dapat memberikan dampak negatif pada perekonomian Indonesia jika tidak tertangani dengan baik.

Lamziekti menyerang semua jenis ternak sapi, baik sapi potong maupun sapi perah. Sapi yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami kelumpuhan total pada otot gerak hingga kematian.

Penyakit Lamziekti ini disebabkan oleh toksin yang berasal dari bakteri Clostridium Botulinum (CL) yang berkembang biak dengan cepat di dalam jaringan yang membusuk. Bakteri yang bersifat anaerobic (tidak memerlukan oksigen untuk hidup) ini membentuk spora dan dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama di dalam tanah.

Penyakit Lamziekti menular melalui toksin yang berada dalam pakan atau air yang tercemar oleh bakteri Clostridium Botulinum. Infeksi terjadi ketika hewan tidak sengaja meminum air atau memakan pakan yang telah tercemar bakteri CL  tersebut.

Penyakit ini sering ditemui pada sapi yang mengalami defisiensi fosfor. Mengapa? Hewan yang kekurangan zat fosfor cenderung akan berupaya untuk memenuhi kebutuhan fosfornya melalui pakan yang berupa tulang. Akibatnya, hewan dengan defisiensi fosfor memiliki kecenderungan untuk memungut dan mengunyah tulang dari bangkai hewan yang mereka temui di peternakan atau saat penggembalaan.

Jika tulang tersebut berasal dari hewan yang telah terjangkit infeksi Lamziekti, maka akan terjadi intoksifikasi, yaitu penyakit yang disebabkan karena tertelannya toksin dalam makanan yang sebelumnya diproduksi oleh mikroba dalam makanan. Ketika toksin menyerang sistem saraf, hewan akan mengalami berbagai macam gangguan kesehatan seperti kesulitan menelan, meneteskan liur terus menerus, kesulitan berjalan dengan tegak/normal, dan mata yang tiba-tiba membelalak.

Gejala ini diikuti oleh kelumpuhan yang terjadi pada beberapa organ tertentu seperti kelumpuhan pada bibir, lidah, tenggorokan, dan kaki. Gejala klinis terakhir sekaligus yang mencolok dari penyakit ini adalah terjadinya kelumpuhan total yang berlangsung secara perlahan.

Lamziekti dapat didiagnosis melalui uji laboratoris terhadap spesimen pakan, isi usus atau bangkai (dari hewan ternak yang dicurigai terinfeksi penyakit ini), dan diperkuat dengan pengukuran konsentrasi toksin. Sapi yang mati karena Lemziekti dilarang untuk dipotong dan dikonsumsi dagingnya. Bangkai sapi tersebut harus dimusnahkan dengan cara dibakar.

Kandang dan peralatan yang digunakan oleh sapi tersebut sebelumnya harus disterilkan dengan menggunakan bayclin desinfektan. Disinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman penyakit.

Sedangkan yang dimaksud dengan bayclin desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk membunuh kuman yang diproduksi dengan merk Bayclin. Proses pengolahan air dengan tujuan membunuh kuman atau bakteri pathogen, disebut sebagai desinfeksi.

Efektivitasnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lama paparan, temperatur, konsentrasi disinfektan, pH, dan ada tidaknya bahan pengganggu. pH  termasuk faktor yang sangat berpengaruh, sebagai contoh, senyawa klorin akan kehilangan kemampuannya pada pH lingkungan lebih dari 10. Bayclin desinfektan cukup mudah didapatkan, selain bahan tersebut bisa menggunakan juga: Chlorin, Ozone, Iodine dan Bromine.

Seperti penyakit Johne’s Desease, pengendalian penyakit Lamziekti melalui pengobatan tidaklah efektif. Satu-satunya jalan pengendalian adalah melalui pencegahan yang dilakukan dengan cara:

  • Menjaga kandang (terutama area pemberian makan) bebas dari karkas (bagian tubuh sapi hasil pemotongan setelah dikurangi darah, kepala, dan keempat kaki pada bagian bawah).
  • Memberikan kecukupan fosfor dan zat gizi lain yang dibutuhkan ternak sapi. Ini dapat dilakukan dengan menambahkan kandungan fosfor pada pakan yang akan diberikan pada sapi. Salah satu contoh sumber Fosfor yang baik untuk dijadikan pakan ternak adalah padi-padian. Pemberian pakan ternak yang mengandung Fosfor yang tinggi ini harus dilakukan secara berkala dan bukan sesekali saja.   Pengecekan berkala terhadap kecukupan Fosfor sebaiknya juga dilakukan untuk mencegah sapi mengalami defisiensi Fosfor.  Peternak sebaiknya juga menjalin komunikasi yang baik dengan penyuluh peternakan untuk mendapatkan saran-saran dalam menjaga keseimbangan gizi ternak sapinya.
  • Vaksinasi. Vaksinasi dianggap sebagai langkah pencegahan yang paling efektif dalam mengantisipasi penyakit ini. Vaksinasi yang diberikan berupa toksoid tipe C dan D.

Semoga informasi di atas dapat memberikan manfaat. Dan jangan lupa, selalu menyediakan bayclin desinfektan di area kandang, serta memasang mata lebar-lebar  saat memantau kondisi ternak anda jika ada suatu hal dilluar kondisi normal seperti timbulnya penyakit kudis, dan lain sebagainya

Rahasia Merawat Sapi Perah agar Menghasilkan Susu Murni Kualitas Terbaik

Sapi, walaupun jenisnya sama, ternyata bisa menghasilkan susu murni dengan kualitas yang berbeda beda. Ada yang menghasilkan susu kualitas nomor satu, sementara yang lain menghasillkan susu sapi dengan kualitas standar saja. Kualitas susu sapi tak melulu bergantung pada jenis sapi perahnya saja melainkan juga bagaimana cara merawatnya. Baca selengkapnya...

Waspadai Sesak Nafas Akut Pada Sapi

Sapi yang mengalami sesak napas akut besar kemungkinan terkena penyakit Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR). Penyakit menular ini banyak menyerang ternak sapi, baik sapi potong maupun sapi perah. Sapi yang terkena IBR ini biasanya mengalami demam tinggi (sekitar 42 derajat Celsius), nafsu makan menurun, hipersaliva, produksi air susu menurun (pada sapi perah), dan penurunan berat badan yang drastis. Baca selengkapnya...

Sapi Dapat Hidup Hingga Usia Berapa Tahun?

Sapi perah adalah jenis sapi yang dikembangbiakkan secara khusus karena kemampuannya dalam menghasilkan susu dalam jumlah besar. Pada umumnya, sapi perah termasuk dalam spesies Bos taurus. Pada awalnya, manusia tidak membedakan sapi penghasil susu dengan sapi potong. Apapun jenisnya, seekor sapi dapat digunakan untuk menghasilkan susu (sapi betina) maupun daging (umumnya sapi jantan). Baca selengkapnya...

Obat Murah Meriah Untuk Sapi Mencret

Cara mengatasi sapi yang terkena penyakit, yang harus dilakukan pertama kali adalah menghilangkan penyebab penyakit dan mengatasi efek yang ditimbulkan. Contohnya adalah Diare, penyakit yang membuat sapi menjadi sering buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau berair (mencret). Diare pada sapi umumnya disebabkan oleh beberapa faktor fisiologis berupa perubahan lingkungan ternak, yang meliputi: perubahan pakan, perpindahan ternak, perubahan cuaca, dan pergantian pemeliharaan. Baca selengkapnya...

Inilah Bumbu Sambal Super Untuk Sop Iga Sapi Bening

Daging Iga Sapi atau rib adalah bagian daging sapi yang berasal dari daging di sekitar tulang iga atau tulang rusuk. Bagian ini termasuk dari delapan bagian utama daging sapi yang biasa dikonsumsi. Seluruh bagian daging iga ini bisa terdiri dari beberapa iga, mulai dari iga ke 6 sampai dengan iga ke- 12; untuk potongan daging iga yang akan dikonsumsi bisa terdiri dari 2 sampai dengan 7 tulang iga. Tulang iga, atau short ribs, biasa diberi bumbu untuk dibuat menjadi sop iga sapi bening Baca selengkapnya...
  • Bali Cattle National Asset that Needs to be Preserved

    The government needs to increase the population and productivity of Bali cattle, a national asset other countries do not have, an expert has said. The Bogor Agricultural Institute’s (IPB) animal husbandry professor Ronny Rachman Noor said on Thursday that Bali cattle had often been undervalued by the government because they were local livestock.