RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

PPSKI Adalah Organisasi Yang Selalu Memperjuangkan Nasib Peternak, Agar Bisa Menjadi Keluarga Bahagia dan Sejahtera

Sekitar tahun 1970-an, sebagai peternak sapi perah di Jawa Barat, sulit sekali untuk membentuk keluarga bahagia dan sejahtera, karena mengalami mereka kesulitan untuk  memasarkan produk susu sapi segarnya melalui koperasi ke Industri Pengolah Susu (IPS). Sebagian besar sapi segar yang tidak diterima oleh IPS, akhirnya harus dibuang.

Mencoba untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut, sekelompok peternak terpanggil untuk mengadakan diskusi tentang peternakan sapi di Jawa Barat, yang diselenggarakan di PT. Baru Adjak Lembang, pada tanggal 07 April 1976. Mereka adalah :

  1. Djoko (PT Baru Adjak)
  2. Soeharto (Peternak Cianjur)
  3. Kerani Ketaren (PT Baru adjak)
  4. Soehebat Kramadibrata (peternak lembang)
  5. Soeparwoto (Baru Adjak)
  6. Brata Winata (peternak Bandung)
  7. Johan (peternak Bogor)
  8. Goeswar (peternak Jakarta)

 

Pada diskusi inilah para peternak yang hadir sepakat untuk mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Perhimpunan Peternak Sapi Indonesia (PPSI) pada jam 00.00, untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya. Untuk lebih memantabkan peran organisasi PPSI, maka diputuskan untuk melaksanakan kongres pertamanya pada tanggal 07 - 09 Juli 1976.

Dalam rangka memperjuangkan nasib para peternak agar bisa membentuk keluarga bahagia dan sejahtera, para pendiri PPSI terus menerus melakukan lobi kepada pemerintah, hingga sampai ke istana. Pada tahun 1979, PPSI kembali mengadakan kongres, namun kali ini dengan kondisi yang berbeda karena dilaksanakan di Bina Graha dan diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto. Momen inilah yang menjadi tonggak sejarah perjuangan PPSI yang akhirnya merubah namanya menjadi Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia, disingkat menjadi PPSKI

PPSKI adalah organisasi kemasyarakatan dalam bentuk organisasi profesi, yang fungsional dan tidak terikat kepada salah satu organisasi yang mempunyai peranan di bidang politik atau sosial manapun. Anggota PPSKI adalah Warga negara Indonesia yang terdiri atas peternak, Ilmuan, Tokoh Masyarakat, serta instansi yang berminat dan bersedia mengikuti AD/ART PPSKI

 

Secara garis besar, tujuan utama pendirian PPSKI adalah :

  1. Turut aktif dalam kancah pembangunan nasional dan pembangunan sub sektor peternakan pada umumnya.
  2. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan peternak agar bisa membentuk keluarga bahagia dan sejahtera, dengan membina dan mengembangkan usaha peternakan kearah yang bermanfaat dan menguntungkan.
  3. Melindungi dan memperjuangkan hak-hak serta kepentingan para anggotanya.
  4. Membina dan memelihara hubungan yang efektif dan produktif dengan pemerintah secara timbal bali dan menguntungkan.
  5. Menghimpun segala dana dan daya serta memelihara rasa kegotong-royongan diantara para anggota
  6. Memajukan segala jenis usaha yang berkaitan dengan peternakan dalam suasana usaha yang sehat dan menguntungkan.

 

Untuk mencapai tujuan seperti tersebut, ada beberapa jenis kegiatan yang dilakukan yaitu :

  1. Kegiatan yang sifatnya kedalam meliputi pembinaan organisasi dan anggotanya antara lain mendidik, melatih, membimbing, mendorong, mengarahkan, dan memndampingi untuk tercapainya tujuan dan cita-cita organisasi.
  2. Kegiatan yang sifatnya keluar adalah menciptakan iklim usaha peternakan yang baik agar dapat membentuk keluarga bahagia dan sejahtera bagi para anggotanya.
  3. Mendorong dan memajukan usaha-usaha pengembangan peternakan dan industri serta pemasarannya untuk dapat mendirikan badan-badan usahanya sendiri.

 

Sebagai organisasi kemasyarakatan dalam bentuk organisasi profesi fungsional serta tidak terikat suatu organisasi kekuatan sosial politik atau organisasi masa manapun, PPSKI mempunya sifat dan fungsi sebagai berikut :

  1. Sebagai wadah perjuangan, persatuan, dan kesatuan peternak Indonesia yang berpijak pada suatu konsep perjuangan organisasi, yaitu idealisme PPSKI.
  2. Sebagai wadah pembinaan dan pengembangan serta menampung dan mennyalurkan aspirasi anggotanya.
  3. Sebagai organisasi kemasyrakatan ikut berperan serta secara aktif dalam pembangunan nasional.

 

 

IDEALISME PPSKI

  1. Membentuk masyarakat peternak yang bertanggung jawab pada tujuan Pembangunan Nasional
  2. Membangun peternak yang berpengetahuan dinamis dan kreatif menjadi peternak yang tangguh, mandiri dan berdaya saing.
  3. Membangun agribisnis peternakan Sapi dan Kerbau menuju terbentuknya system usaha yang berkelanjutan
  4. Menciptakan agar peternak sapi dan kerbau mampu memegang peranan penting dalam sistem agribisnis peternakan.

 

 

VISI KEGIATAN PPSKI

Terwujudnya sistem agribisnis peternakan sapi dan kerbau rakyat yang mandiri, tangguh, efisen, berdaya saing dan berkelanjutan

 

 

MISI PPSKI

  1. Mendorong efisiensi dan efektivitas usaha dalam meningkatkan daya saing produksi dengan memanfaatkan potensi domestik, keunggulan komperatif dan kompetitif.
  2. Meningkatkan Keterampilan tata kelola peternakan sapi dan kerbau
  3. Meningkatkan kesejahteraan para peternak sapi dan kerbau melalui inovasi keterampilan teknologi dan pembinaan organisasi.
  4. Menjaga potensi pasar domestik dari masuknya komoditi impor, dengan produk yang berdaya saing.

 

 

TUJUAN KEGIATAN PPSKI

  1. Meningkatkan kesejahteraan peternak agar bisa menjadi keluarga bahagia, melalui upaya peningkatan pendapatan dari usaha ternak nya dengan inovasi teknologi dan permodalan yang kondusif.
  2. Menjaga dan meningkatkan populasi dan mutu genetik sapi dan kerbau.
  3. Mengembangkan jenis-jenis ternak sapi potong silangan asli Indonesia serta menjaga kelestariannya dan mengembangkan ternak sapi dan kerbau perah.
  4. Mengembangkan daya dukung wilayah secara terpadu dengan sektor lain, khususnya dalam meningkatkan jumlah dan mutu hijauan pakan.
  5. Meningkatkan sumber daya peternak dalam kaitannya dengan manajemen pemeliharaan ternak, mengolah hasil ternak serta pemasaran.
  6. Menjaga harga pasar produk sapi dan kerbau dari masuknya produk impor yang dapat mengganggu stabilitas harga domestik.

 

 

KEGIATAN POKOK SAPI PERAH

  1. Pemberdayaan Asosiasi Holstein Indonesia.
  2. Inovasi teknologi produksi pakan konsentrat dan pakan serat dalam penyediaan pakan sepanjang tahun.
  3. Pemberdayaan proyek-proyek percontohan yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga penelitian dan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.
  4. Membangun industri susu sekala sedang berbasis SSDN
  5. Menjaga pasar susu di dalam negeri dengan cara melakukan inovasi teknologi bibit, pakan dan manajemen.
  6. Berusaha menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi usaha peternak sapi perah rakyat
  7. Menjaga kemurnian bangsa sapi perah

 

 

KEGIATAN POKOK SAPI POTONG

  1. Melindungi ternak asli Indonesia (sapi bali, Madura, aceh dll) terhadap pola breeding yang tidak terarah di perdesaan.
  2. Menjaga pasar daging sapi domestic terhadap serangan impor daging dan jeroan ke dalam negeri.
  3. Berusaha menciptakan iklim yang kondusif bagi usaha peternakan sapi potong rakyat.
  4. Mendorong pelaksanaan perbibitan yang dilaksanan oleh peternak rakyat, swasta dan perusahaan pemerintah (BUMN/BUMD) untuk menjaga dan menambah populasi ternak sapi dan kerbau unggul.
  5. Mendorong terlaksananya “swa sembada daging” yang berkelanjutan dengan dukungan data dan fakta yang akurat.
  6. Mendorong pembentukan lembaga penyelamatan betina produktif.

 

 

PENGEMBANGAN TERNAK KERBAU

  1. Meningkatkan populasi ternak kerbau
  2. Melindungi dan meningkatkan produktifitas ternak kerbau asli Indonesia (kerbau kalang dan kerbau tator).
  3. Menetapkan kawasan koservasi ternak kerbau di beberapa wilayah di Indonesia.

 

 

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

  1. Mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah, seminar-seminar dalam upaya mengembangkan peternakan sapi dan kerbau Indonesia.
  2. Turut serta dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat menunjang pengembangan peternakan di Indonesia.
  3. Berusaha meningkatkan produksi susu/daging melalui penyuluhan intensifikasi usaha peternakan.
  4. Secara aktif menyebarluaskan hasil-hasil penelitian yang relevan dari berbagai institusi.
  5. Melakukan pengkajian terhadap berbagai masalah peternakan sapi dan kerbau Indonesia.

 

 

BIDANG ORGANISASI

  1. Mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah, seminar-seminar dalam upaya mengembangkan peternakan sapi dan kerbau Indonesia.
  2. Turut serta dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat menunjang pengembangan peternakan di Indonesia.
  3. Berusaha meningkatkan produksi susu/daging melalui penyuluhan intensifikasi usaha peternakan.
  4. Secara aktif menyebarluaskan hasil-hasil penelitian yang relevan dari berbagai institusi.
  5. Melakukan pengkajian terhadap berbagai masalah peternakan sapi dan kerbau Indonesia.

Sumber: www.ppski.or.id

Miliki Tubuh bak Binaragawan, Apa Keistimewaan Sapi Belgian Blue?

Asal-muasal serta keistimewaan Sapi Belgian Blue belum banyak terdengar gaungnya di Tanah Air. Usia kedatangan jenis sapi superior asal Belgia ini ke Indonesia, memang baru menginjak delapan tahun. Sehingga, potensinya masih asing bagi kalangan awam. Baca selengkapnya...

Gejala Dan Penanganan Broyong (Prolapsus Uteri) Pada Sapi

Gangguan reproduksi yang umum terjadi pada sapi diantaranya prolapsus uteri (Broyong) yang sering terjadi pada umur kebuntingan tua. Apabila gangguan reproduksi ini tidak dapat tertangani maka dapat menyebabkan kerugian ekonomi pada usaha peternakan. Baca selengkapnya...

Membangun Kandang Sapi Sederhana Untuk Peternak Pemula

Jika Anda ingin memulai bisnis peternakan sapi, hal pertama yang harus disiapkan adalah kandang yang sesuai dengan jenis ternak dan anggarannya. Kandang untuk jenis sapi potong berbeda dengan kandang untuk sapi perah. Sedangkan anggaran biaya untuk pembuatan kandang sangat tergantung pada jenis materialnya. Baca selengkapnya...

Cara Menjinakkan Sapi

Kegiatan menunggang sapi atau gerobak sapi di Desa Bengking menjadi salah satu cara memanfaatkan potensi pertanian dan pariwisata daerah. Pendapatannya memang cukup menggiurkan. Tarif menunggangi sapi senilai Rp50.000 per orang. Sedangkan tarif gerobak sapi ukuran besar senilai Rp250.0000. Gerobak besar bisa ditumpangi 10-12 orang dewasa atau 15-20 anak-anak. Menurut keterangan salah satu peternak sapi di Desa Bengking, yaitu Yanto alias Mas Petruk, untuk dapat menggunakan sapi sebagai hewan… Baca selengkapnya...