RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

Agar Cepat Bunting, Peternak Wajib Mengetahui Sistem Reproduksi Pada Sapi Dengan Jenis Kelamin Betina

Seorang peternak sapi perah sudah seharusnya mengetahui seluk beluk ternak sapi mulai dari pembibitan, memperbesar pedet, pemilihan jenis kelamin sapi apakah jantan atau betina, dan sistem reproduksi untuk memahami cara agar sapi cepat bunting. Dengan mengetahui hal-hal dasar seperti yang telah disebutkan, seorang peternak akan mampu mengelola usahanya ini dengan baik dan menghasilkan produk baik itu susu atau pun daging dengan lebih optimal.

Dalam dunia peternakan sapi perah, memahami sistem reproduksi pada sapi dengan jenis kelamin betina sangatlah penting. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dari indukan, penyakit atau gangguan pada kelamin, hingga hal-hal teknis lain yang akan merugikan peternak secara menyeluruh. Jika Anda ingin mempelajari lebih dalam terkait sistem reproduksi sapi perah betina, simak uraiannya di bawah ini.

 

 

1. Ovarium

Ovarium adalah organ paling penting dari sapi perah dengan jenis kelamin betina. Tanpa organ ini sapi perah tidak akan mampu menghasilkan pedet dan juga susu yang menjadi tujuan utama peternak. Ovarium adalah sepasang kelenjar yang berada di dalam perut sapi. Biasanya ovarium kanan terletak di belakang ginjal kanan begitu pula sebaliknya, ovarium kiri terletak di belakang ginjal sebelah kiri.

Seperti halnya ovarium pada hewan lain, organ ini menghasilkan ovum yang merupakan sel telur betina. Selain menghasilkan ovum, ovarium juga menghasilkan hormon seperti estrogen, progesteron, dan inhibin yang bekerja secara bersama-sama dalam memperlancar kerja organ reproduksi sapi perah betina secara menyeluruh.

 

 


2. Oviduct

Setelah ovarium, organ selanjutnya yang sangat penting untuk mengetahui cara agar sapi cepat bunting adalah oviduct. Organ ini berguna untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus. Saluran ini sangat berkelok-kelok dan memiliki tiga bagian yang memiliki fungsi yang berbeda.

Secara garis besar, oviduct dan segala komponennya berguna untuk menerima sel telur dari ovarium, sebagai tempat transportasi spermatozoa dari uterus menuju lokasi pembuahan, tempat bertemunya ovum dan spermatozoa, dan menjadi alat transportasi zigot menuju uterus sebelum akhirnya tumbuh da membesar.

 

 


3. Uterus

Bagian selanjutnya dari alat reproduksi sapi perah dengan jenis kelamin betina adalah uterus. Alat reproduksi pada ternak sapi betina ini berguna untuk saluran yang dilewati spermatozoa sebelum melakukan pembuahan pada ampula. Setelah ovum dan spermatozoa terjadi peleburan terbentuklah zigot yang akan menempel pada endometrium uterus. Proses implantasi ini terjadi secara otomatis setelah zigot terbentuk.

Setelah proses implantasi berjalan dengan baik, embrio hasil peleburan dua sel kelamin itu akan terus tumbuh. Saat anakan sapi di dalam uterus telah berumur, maka uterus akan berperan dalam proses kelahiran.

 

 


4. Cervix

Cervix adalah organ yang letaknya berada di antara vagina dan uterus pada sapi perah betina. Pada saat sapi betina memasuki masa kawin, organ ini akan terbuka dan digunakan sebagai jalan masuk dari sperma  yang mengantar spermatozoa hingga sampai ke uterus. Organ ini juga menghasilkan kelenjar yang akan memudahkan spermatozoa dalam melakukan perjalanan panjangnya.

Saat sapi mengalami kebuntingan pasca pembuahan di uterus, organ ini akan menutup secara otomatis. Hal ini terjadi karena cervix akan melindungi fetus. Organ penghubung ini akan terbuka kembali sesaat sebelum kelahiran untuk memudahkan anakan sapi keluar.

 

 


5. Vagina

Vagina dari sapi berguna sebagai alat kopulasi antara sapi dengan jenis kelamin jantan dan betina. Dari organ inilah sperma didepositkan atau dialokasikan menuju cervix hingga akhirnya bisa mengalir hingga menuju uterus. Saat anakan sapi akan lahir, vagina akan mengembang sehingga memudahkan pedet keluar dengan selamat.


Setelah mengetahui tentang sistem reproduksi pada sapi perah dengan jenis kelamin betina, cara agar sapi cepat bunting adalah menjaga kesehatan sapi. Jika sapi sehat sistem reproduksinya akan dapat berfungsi secara maksimal untuk menghasilkan anak. Semoga bisa menambah pengetahuan beternak Anda.

Sejarah Sapi Belgian Blue yang Jadi Harapan Swasembada Daging

Sejarah Sapi Belgian Blue tak jauh berbeda dari kisah pembiakan wagyu, sapi yang sangat terkenal dari Jepang. Bedanya, jika wagyu tenar berkat kandungan lemak putih atau marblingnya, maka Sapi Belgia ternar berkat otot menonjol bak binaragawan. Baca selengkapnya...

Memilih Model Kandang Sapi Perah Yang Cocok Dengan Cuaca Di Indonesia

Akhir-akhir ini, cuaca di Indonesia semakin gerah. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi tersebut secara meteorologis disebabkan suhu udara yang meningkat disertai dengan kelembapan udara yang tinggi. Berdasarkan pencatatan meteorologis yang dilakukan BMKG, suhu tertinggi terjadi di Sentani, Papua. Baca selengkapnya...

Mengenal Sapi Simental yang Jadi Primadona di Indonesia

Sapi Simental – Di Indonesia terdapat banyak macam sapi yang dibudidayakan. Baik untuk sapi pedaging atau sapi perah. Salah satu jenis sapi yang cukup terkenal di kalangan peternak adalah sapi Simental. Baca selengkapnya...

Penyakit Demam Tiga Hari Pada Sapi, Meski Ringan Namun Merugikan

Nyamuk ternyata tidak hanya mengisap darah manusia, tetapi juga hewan ternak seperti sapi. Tak sekedar mengisap darah, nyamuk tersebut juga menularkan Penyakit Demam Tiga Hari pada sapi, atau dalam Bahasa ilmiahnya disebut sebagai Bovine Ephemeral Fever (BEF), dan dalam Bahasa Inggris sebagai Three Days Sickness. Banyak juga peternak yang menggunakan istilah gomen untuk menyebut penyakit ini. Meski tidak terlalu berat, penyakit ini dapat membuat kerugian cukup besar pada peternak sapi, karena… Baca selengkapnya...