TRANSLATE

Bir Hitam, Penambah Kekuatan Sapi di Arena Balap

Ditulis oleh:

Bir Hitam atau Stout beer adalah bir berwarna hitam yang dibuat dari campuran biji gandum, bunga hop, air, dan ragi. Kata “stout” sendiri awalnya memiliki makna keberanian. Namun setelah abad ke-14, kata tersebut akhirnya berkonotasi menjadi “keras atau kuat”.

Penggunaan kata stout yang diasosiasikan dengan bir,  ditemukan pada tahun 1667 dalam sebuah dokumen yang tercatat dalam Egerton Manuscript. Di situ digambarkan bahwa stout beer adalah bir yang keras. bukan bir yang berwarna hitam. Sedangkan Stout porters adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan bir dengan rasa yang cukup kuat.

Seiring dengan perkembangan waktu dan jaman, penggunaan istilah stout menjadi jamak digunakan untuk penyebutan bir hitam ketimbang bir yang kuat. Stout yang paling populer di Indonesia adalah Dry atau Irish Stout. Kalau mau sebut merk, Guiness atau Anker Stout adalah salah satunya.

Selain rasanya yang pahit, bir hitam ini ternyata mengandung banyak manfaat. Terlebih untuk kesehatan.

Sebuah riset yang diterbitkan ke dalam Journal of Science of Food and Agriculture menyebutkan bahwa bir hitam memiliki kandungan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan light beer, yang mana zat besi ini merupakan salah satu unsur penting dalam sel tubuh manusia yang tugasnya membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Bir Hitam juga memiliki antioksidan dalam jumlah banyak untuk membantu memperbaiki kerusakan sel yang terjadi secara alami dalam tubuh. Mungkin khasiat itulah yang diyakini olah para peserta lomba balap sapi di Kabupaten Minahasa Utara, provinsi Sulawesi Utara. Sapi diberi bir hitam yang dicampur dimakanannya, agar lebih kuat.

Balapan sapi adalah sebuah tradisi unik dari daerah Kabupaten Minahasa Utara yang terus dilestarikan warga yang bermukim di wilayah Kalawat, Airmadidi dan Kema. Denny Mokolensang tokoh masyarakat Desa Kolongan, kecamatan Kalawat, Minut, provinsi Sulut, menjelaskan bahwa, balap sapi Minut berawal dari tradisi agraris masyarakat di Minut. Kemudian muncul kebiasaan lomba, sehingga dari sawah, sapi  pindah  ke arena lomba.

Lomba balap sapi rutin dilaksanakan tiap hari Minggu. Menurut Jemmy Manopode yang pernah bergelut di dunia balap sapi, tradisi ini memiliki dunianya sendiri yang menarik juga unik. Dimulai dari memilih sapi. Caranya sedari kecil sapi disuruh berlari, untuk dipilih mana yang bisa jadi sapi pacu.

Setelah terpilih, selanjutnya sapi dilatih dengan berbagai metode untuk meingkatkan kekuatan dan keserasiannya.  Itulah dua hal paling penting dari balapan sapi, karena dalam satu roda ada dua sapi, jadi dua sapi itu harus serasi agar  punya kekuatan yang  merata  (serasi). Satu saja lambat maka akan sangat berpengaruh pada kesemuanya.

Selain sapi,  faktor joki memegang peranan penting saat pertandingan. Ibarat sepakbola, joki menjadi playmaker.  Joki harus punya keberanian, tahu kapan harus mencambuk, mereba ekor dan lainnya. Itu sebabnya, hadiah uang dalam pertandingan balap sapi  umumnya diberikan kepada joki.

Balap sapi adalah hobi yang mahal, untuk makan sapi saja setiap bulan harus mengeluarkan uang jutaan rupiah, belum lagi biaya lainnya, termasuk biaya saat  ada pertandingan. Dapat dikatakan,  balap sapi berhubungan dengan hobi, gengsi, tradisi dan judi.

Hasil penelusuran tribunmanado.co.id, taruhan dalam lomba balap sapi mencapai puluhan juta rupiah.