SEJARAH PERMEN
Asal mula atau sejarah permen sampai saat ini tidak diketahui dengan pasti. Ada yang menduga berasal kebiasaan makan coklat yang di populerkan suku Indian, Aztec, dan Maya. Sebagian ahli sejarah menganggap bahwa permen berawal dari kegemaran masyarakat jaman dulu yang memakan kacang, bunga, dan buah-buahan yang dilapisi madu.
Madu memang sudah sejak lama digunakan oleh masyarakat Tiongkok, Timur Tengah, Mesir, Yunani, dan Kekaisaran Roma untuk melapisi buah dan bunga untuk diawetkan atau dibuat menjadi semacam permen. Meski hanya untuk mengisi waktu luang, main-main, atau tidak bersungguh-sungguh (iseng), kegiatan tersebut malah memunculkan racikan manisan madu dengan berbagai macam rasa.
Sejak saat itu, pembuatan permen terus berkembang. Tidak lagi menggunakan Madu sebagai bahan pengawet alami, tetapi beralih menggunakan gula. Prosesnya juga berbeda dan tidak mudah. Bahan makanan seperti buah, yang ingin dijadikan permen, direndam dalam gula lalu direbus yang selalu dipantau dan diaduk tanpa henti selama berjam-jam.
Ketika Revolusi Industri terjadi, mesin mulai membantu mempermudah dan mempercepat pembuatan permen seperti sekarang. Selain memberikan rasa manis, gula sebagai bahan baku utama pembuatan permen yang meresap kedalam sel-sel buah, akan membuatnya lebih tahan lama.
Sayangnya pada masa tersebut, harga gula sangatlah mahal, akibatnya, permen menjadi makanan ringan yang hanya dapat dinikmati oleh kalangan kelas atas dan aristokrat. Ketika produksi gula mulai meningkat dengan sangat tinggi dan lama kelamaan harga permen terus menurun.
Selain sebagai camilan , pada jaman tersebut yang disebut permen yang dibuat dari bahan-bahan tertentu juga digunakan sebagai obat. Konon permen digunakan oleh para ahli medis untuk menenangkan sistem pencernaan, pemberi energi, meredakan sakit tenggorokan atau mengurangi sedikit rasa tidak enak pada obat yang diberikan.
MASA PERKEMBANGAN PEMBUATAN PERMEN PADA ABAD 18-19
Tahun 1828
Permen coklat pertama didunia diciptakan oleh seorang Belanda, Conrad J. Van Houten yang memproses biji coklat dimasak kemudian dicampur gula hingga menjadi permen.
Tahun 1869
Thomas Adams dari Amerika, secara tidak sengaja berhasil menciptakan permen dari bahan karet. Awalnya, ia hanya ingin membuat mainan hingga ban sepeda namun percobaannya selalu gagal.
Namun timbulah ide untuk menambahkan rasa pada bahan karet itu hingga terciptalah permen karet.
Thomas Adams kemudian mengajukan patennya pada tahun 1871.
Tahun 1908
George Smith H dengan mesin yang dibuat oleh Samuel Born, menciptakan permen bertangkai yang disebut Lolly Pop. Namanya diambil dari nama dari seekor kuda balap.
INOVASI PERMEN
Jepang tercatat sebagai negara yang tak pernah berhenti menciptakan produk makanan hingga cemilan unik, yang tidak bisa ditemukan di negara lain. Salah satunya adalah permen yang diberi nama Gyuniku Kyandi atau Beef Candy alias permen daging sapi.
Diproduksi oleh Papabubble, toko permen art candy yang mengklaim dirinya sebagai toko permen paling menarik di dunia, Beef Candy ini dibuat dari bahan utama berupa gula kemudian diberi tambahan kecap, dan juga sake seperti yang ditemukan dalam sukiyaki. Selanjutnya dibentuk seperti irisan tipis daging sapi kelas premium.
Untuk menikmatinya, harus dipecahkan terlebih dahulu seperti permen gelas atau yang dikenal sebagai gelas gula, gelas yang dapat dimakan, atau gelas pecah, adalah jenis gula yang transparan dan rapuh, serta tampak seperti kaca.
Gyuniku Kyandi – Beef candy juga tahan lama, sehingga bisa disimpan sampai 120 hari atau sekitar 4 bulan lebih pada suhu uang.
Selain memiliki tampilan dan rasa yang unik, kemasan Gyuniku Kyandi – Beef candy juga sangat menarik karena disimpan dalam kotak kayu paulownia yang kuat, berwarna cerah serta memiliki tekstur yang indah.
Oleh sebab itu, Gyuniku Kyandi – Beef candy banyak yang menggunakannya sebagai souvenir atau kado ulangtahun yang unik, untuk para penggemar daging sapi, sekaligus makanan manis dalam waktu yang bersamaan.