Kunir bubuk diberikan kepada sapi 1 minggu sekali dengan cara dicampurkan pada pakannya. Sedangkan bawang putih diberikan ketika tercium bau tidak sedap dari napas sapi. Diberikan dengan takaran tiga siung bawang putih, ditumbuk.
Dilansir dari cybex.pertanian.go.id, menurut Sudaryanto, Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Germbong, Kabupaten Pati, alam sebenarnya memang telah memberikan berbagai macam tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal, yang tidak saja manjur, tetapi juga dapat mengurangi dampak negatip dari rusaknya ekosistem sekitar.
Penggunaan obat-obatan Kimiawi yang terus menerus dalam tubuh ternak dapat mengakibatkan residu kimia. Jika hasil produksi dari ternak tersebut dikonsumsi oleh manusia, sedikit demi sedikit tesidu kimia itu akan tertimbun dalam tubuh yang akhirnya dapat mengganggu kesehatan. Ramuan jamu herbal untuk ternak mudah dibuat dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar lokasi, seperti:
- KUNYIT; Berdasarkan warta penelitian dan pengembangan tanaman industri volume 19 No.2 yang dikeluarkan oleh Dinas Pertanian Republik Indonesia (Sekarang Kementerian Pertanian), manfaat kunyit bisa digunakan sebagai obat tradisional. Kunyit memiliki manfaat sebagai jamu dan obat tradisional untuk berbagai jenis penyakit. Senyawa yang terkandung dalam kunyit yaitu kurkuminoid dan minyak atsiri mempunyai peranan sebagai antioksidan, antitumor, dan antikanker.
- JAHE; mengandung minyak atsiri, gingerol, zingeron, resin, zat pati, dan gula, rimpang dipakai sebagai obat batuk, antimual, dan dijadikan minuman pengusir masuk angin dan kembung. Kandungan gingerol zat anti radang. Kandungan minyak atsirinya mampu menghangatkan tubuh sehingga melegakkan saluran pernapasan, meredakan batuk dan asma.
- KENCUR ; mengandung banyak zat dan senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan. Di antaranya adalah pati, mineral, sineol, asam metilkanil, pentadekaan, asam sinamat, etil ester, borneol, kamfen, paraeumarin, asam anisat, alkaloid, dan gom. Etip p-metoksisinamat merupakan komponen utama dari kencur.
- TEMULAWAK; meningkatkan nafsu makan, antioksidan, anti mikroba, antikolesterol dan anemia
- BAWANG PUTIH; mengandung minyak atsiri dengan unsur utama allin. Allin secara enzimatis akan dipecah oleh enzim allinase menjadi senyawa berbau khas yaitu allicin . Senyawa allicin dikenal mempunyai daya antibakterial yang kuat. Dengan adanya allicin inilah maka pertumbuhan kuman dapat dihambat dan proses selanjutnya mengakibatkan terjadinya kematian kuman.
- EM4; Pemberian EM4 peternakan pada pakan dan minum ternak akan meningkatkan nafsu makan karena aroma asam manis yang ditimbulkan. EM4 peternakan tidak mengandung bahan kimia sehingga aman bagi ternak
- MOLASES/TETES; Sebagai bahan tambahan pakan ternak dan merupakan sember energi esensial dengan kandungan gula didalamnya. Molasses ini banyak dimanfaatkan dan kandungan nutrisi atau zat gizi yang cukup baik. Molasses memiliki kandungan protein kasar 3,1 % , serat kasar 0,6 %, BETN 83,5 %, Lemak Kasar 0,8 % dan abu 11,9 %.
PERALATAN YANG DIBUTUHKAN:
Penepung /blender, Pisau, Jerigen, Ember dan Waskom
BAHAN YANG DIGUNAKAN:
- Kunyit 0,5 ons
- Jahe 0,5 ons
- Kencur 0,5 ons
- Temulawak 0,5 ons
- Bawang putih 0,5 ons,
- EM 4 100 ml
- Molases/tetes 200 ml
- Air 4 lt
CARA PEMBUATAN
- Bersihkan semua bahan yang sudah disiapkan
- Kunyit jahe, kencur, temulawak dan bawang putih diiris /dipotong menjadi lebih kecil
- Haluskan semua bahan bahan (Kunyit jahe, kencur, temulawak dan bawang putih)
- Setelah halus ditambah air, diperas dan disaring. setelah itu air hasil perasan ditambahkan EM4/yakult dan tetes dan diaduk sampai merata
- Masukkan larutan tersebut ke dalam jerigen ditutup rapat,
- Pada hari ke tiga, kocak-kocak jerigen, kemudian dan dibuka tutupnya untuk membuang gas yang ada didalamnya.
- Setelah 7 hari fermentasi sudah jadi dan dapat digunakan.
APLIKASI PADA TERNAK:
- Pemberian Jamu herbal ini sebanyak 10 ml (1 sendok makan)/hari untuk setiap bobot hidup ternak sapi 200 kg.
- Aplikasinya bisa diberikan lewat air minum/ dicampur air minum
FUNGSI JAMU HERBAL UNTUK TERNAK:
- Membantu bakteri dalam rumen sapi lebih optimal
- Membantu peningkatan ADG/ pertambahan berat badan sapi per hari
- Ramah lingkungan, mengurangi polusi karena bau, juga lalat berkurang.
Baca juga: Waspadai Sesak Nafas Akut Pada Sapi
Sumber Bacaan:
- Oka, I.N. 1995 pengendalian hayati terpadu dan inplementasinya di Indonesia. Gajah mada university press, Yogyakarta.
- Anonym 1992 Pengobatan ternak secara tradisional.
- https://www.peternakankita.com/obat-tradisional-untuk-kambing/ (20 Oktober 2019)
- https://life.trubus.id/baca/10680/ini-cara-bikin-jamu-tradisional-untuk-ternak-sapi (20 oktober 2019)
- https://www.halodoc.com/kandungan-kencur-yang-bermanfaat-untuk-kesehatan (20 oktober 2019)
- https://www.tribunnews.com/regional/2022/05/21/peternak-di-gresik-beri-ramuan-khusus-agar-sapi-sembuh-dari-penyakit-mulut-dan-kuku