Hematogen mengandung setidaknya lima persen darah sapi. Padahal, produk yang menggunakan bahan dasar dari darah sapi, ditentang oleh banyak kepercayaan, namun orang Rusia tidak pernah mempermasalahkannya.
Menurut multimedia Russia, Beyond the Headlines (RBTH), versi pertama Hematogen dikembangkan pada tahun 1890, di Swiss. Saat itu, gula-gula tersebut dibuat dari campuran darah sapi dan kuning telur, yang diberi nama sebagai "Hematogen Gomel.”
Kemudian pada tahun 1920-an, Uni Soviet menyesuaikan resepnya untuk memenuhi kebutuhan cadangan makanan tentara, dengan menambahkan bahan coklat. Kemudian Cokelat batangan Hematogen, diproduksi oleh beberapa rumah jagal sapi, sebagai upaya untuk memanfaatkan darah sapi yang biasanya terbuang percuma.
Pembuatannya dimulai dengan pencampuran susu kental manis, gula pasir, sirup glukosa, dan vanili menjadi satu kemudian dipanaskan dan diberi darah sapi hingga terbentuk gumpalan dan dibiarkan dingin. Keesokan harinya, adonan dicetak menjadi gula-gula batangan. Seluruh proses membutuhkan durasi sekitar 24 jam.
Seiring waktu, karena rasa manis dari cokelat nya, makanan tersebut menjadi camilan yang disukai khalayak ramai termasuk anak-anak. Dengan alasan, dapat memenuhi kualifikasi rasa dan fungsi. Pasalnya, jarang sekali makanan manis yang memiliki efek baik terhadap kesehatan.
Makanan kaya zat besi itu dinilai lezat, sekaligus dapat membantu mengobati anemia pada anak kecil dan wanita hamil, serta mempercepat pemulihan tentara yang terluka.
Dulu, Hematogen hanya dijual di apotek, namun kemudian dapat dibeli dengan mudah di berbagai toko di negara-negara bekas Soviet seperti Rusia dan Ukraina. Suplemen manis ini bahkan dijual bebas hingga Amerika Serikat dan Kanada, serta dapat dibeli secara online di Amazon.
Namun karena dibuat dari darah sapi yang mengandung zat besi cukup tinggi, batangan Hematogen meninggalkan rasa logam yang aneh di mulut. Namun dianggap kecil, dibandingkan dengan manfaat yang akan didapat setelah mengkonsumsinya.
Saat ini, Hematogen sudah tidak lagi dianggap sebagai sumber zat besi yang sehat, para dokter di Rusia merekomendasikan daging merah sebagai gantinya.