Masyarakat Indonesia nampaknya sudah melek akan cita rasa daging premium sekelas wagyu. Sayangnya, pasokan daging wagyu di dalam negeri masih mengandalkan impor dari Jepang, Amerika, dan Australia. Barulah pada tahun 2020 tercetus ide untuk memperluas budidaya sapi wagyu Indonesia.
Kelahiran Sapi Wagyu Lokal
Usaha budidaya sapi wagyu Indonesia sendiri sudah mulai dilakukan sekitar tahun 2015. Kala itu, tersiar kabar bahwa tengah dilakukan percobaan persilangan antara sapi wagyu dari Australia dengan sapi Brahman. Pengembangan sapi jenis baru ini terbilang sukses karena berhasil mereplikasi daging premium sejenis wagyu.
Demi meningkatkan pasokan daging wagyu lokal, Kementerian Pertanian meluncurkan program bernama 1000 Desa Sapi. Pemerintah menyebar sekelompok semen beku sapi wagyu ke beberapa peternakan sapi lokal agar pewarisan genetika sapi wagyu dapat dilakukan. Program ini terbukti mampu mendorong produksi daging wagyu dari Indonesia.
Salah satu pusat budidaya sapi wagyu Indonesia yang cukup besar terdapat di Lampung. Produksinya berupa daging wagyu lokal dari hasil pemotongan sapi wagyu F1 yang lahir dari kawin silang sapi Jepang dengan sapi Indonesia.
Tidak Kalah dari Wagyu Impor
Menurut para penikmatnya, daging wagyu dari Indonesia menawarkan cita rasa yang tidak kalah dari daging impor. Mereka mengaku bahwa tekstur empuk beserta rasa gutih alami yang menjadi ciri khas wagyu tetap terasa, meskipun dagingnya tidak meleleh di mulut.
Sayangnya, grade atau tingkatan kualitas daging wagyu lokal belum dapat menyaingi produksi Australia atau Amerika. Rata-rata daging wagyu dari Indonesia disajikan dalam potongan sirloin dengan indeks skor marbel di angka 3. Tak hanya itu, luasan potongan dagingnya juga kurang luas sehingga hanya beberapa bagian tubuh sapi saja yang dapat diklasifikasikan sebagai daging wagyu.
Secara garis besar, kehadiran daging wagyu dari Indonesia menandakan peningkatan status sosial di bidang kuliner. Dalam beberapa tahun kedepan, siapa tahu daging wagyu lokal dapat segera menggantikan daging premium impor.