Di negara asalnya, daging Kobe, daging Matsusaka, dan daging Omi dikenal sebagai Sanday Wagyu atau The Big Three Wagyu. Ketiganya mendapat pengakuan internasional sebagai daging wagyu terbaik di dunia.
Daging Kobe
Dinamai berdasarkan nama Kota Kobe di Prefektur Hyogo, Jepang. Daging Kobe merupakan jenis daging wagyu yang berasal dari sapi Black Tajima yang tergolong langka. Total populasinya hanya ada sekitar 1000-3000 ekor sapi per tahun.
Sapi Kobe hanya menghasilkan daging setara Wagyu A4 dan Wagyu A5. Harganya sudah pasti lebih mahal dibandingkan wagyu biasa. Pada grade tertinggi, satu kilogram daging bisa dibanderol dengan harga Rp 5 juta sampai Rp 14 juta.
Popularitas daging Kobe meningkat pada era 1980-an sebagai salah satu wagyu terbaik di dunia. Meski begitu, daging wagyu yang terkenal akan komposisi lemaknya yang sempurna ini, baru menjadi komoditas ekspor pada tahun 2012.
Daging Matsusaka
Sapi Matsusaka dibesarkan secara eksklusif di Prefektur Mie, Jepang. Jenis daging wagyu ini sangat spesial berkat rasio lemaknya sangat tinggi, namun memiliki titik leleh paling rendah. Daging Matsusaka terbaik dapat meleleh pada suhu 12 derajat Celcius, separuh dari titk leleh wagyu biasa.
Sebagian besar daging Matsusaka terbaik dihasilkan oleh sapi betina. Setiap tahun hanya ada sekitar 2500 ekor sapi siap potong. Sapi-sapi ini sangat berharga sehingga pada tahun 2002, seekor sapi terjual seharga 50 juta yen atau sekitar Rp 5,2 milyar.
Daging Omi
Daging Omi diklaim sebagai jenis daging wagyu tertua di Jepang. Konon, jenis wagyu yang sering disangka sebagai daging Kobe ini sudah dikonsumsi sejak 400 tahun silam. Para Shogun biasanya menjamu vasal-vasalnya dengan hidangan Daging Sapi Kaisar yang ternyata berasal dari sapi Omi.
Vasal (bahasa Latin: vassallus) adalah sebuah istilah untuk seseorang yang menjalin hubungan dengan monarki yang berkuasa, biasanya dalam bentuk dukungan militer, perlindungan bersama, atau pemberian upeti, dan menerima jaminan dan imbalan tertentu sebagai gantinya.
Sistem ini telah ada sebelum hingga berakhirnya feodalisme di Eropa pada abad pertengahan. Selain di Eropa, sistem yang hampir mirip juga ditemukan pada kekaisaran Mongolia, Jepang (Gokenin), dan lainnya.
Di era modern, gelar The Big Three Wagyu tetap merujuk pada daging Omi beserta kedua jenis daging wagyu lainnya, meskipun daftar wagyu terbaik di dunia berubah-ubah seiring munculnya peternakan sapi wagyu di luar Jepang.