TRANSLATE

Warung Brongkos Daging Sapi Jogja Ini Bertahan Puluhan Tahun Dengan Resep Yang Sama

Brongkos daging sapi adalah makanan khas  dari Daerah Istimewa Yogyakarta, namun dapat juga ditemukan dalam tradisi hidangan Jawa Tengah si beberapa kota dengan versi khasnya masing-masing, misalnya nasi brongkos Demak Solo, Magelang dan Temanggung. Brongkos terdiri atas daging yang dipotong dadu; biasanya daging sapi, daging kambing atau domba, telur rebus dan tahu dimasak dengan kacang-kacangan; biasanya kacang tolo atau kacang merah serta potongan labu siam terkadang ditambahi irisan wortel.

Kuahnya  berbahan dasar santan, ditambahi kombinasi bumbu yang kaya; antara lain keluak, serai yang dimemarkan, daun jeruk purut, daun salam, garam, gula jawa, serta bumbu yang dihaluskan yaitu lengkuas, kencur, jahe ketumbar bawang merah dan kemiri juga ditambahkan cabai rawit utuh yang dapat memberikan kejutan pedas kala tergigit.

Brongkos daging sapi biasanya disajikan dengan cara menyiramkannya ke atas sepiring nasi putih, yang  disebut sebagai nasi brongkos

Brongkos, bersama dengan gudeg, sayur lodeh, dan rawon adalah hidangan yang dianggap sebagai hidangan Jawa klasik. Brongkos adalah salah satu hidangan istimewa di Keraton Yogyakarta, dan disebut sebagai hidangan kegemaran almarhum Sultan Hamengkubuwono IX dan pewarisnya Sultan Hamengkubuwono X.

Brongkos daging sapi juga disajikan di restoran Bale Raos, restoran yang terletak di dalam kompleks Keraton Yogyakarta yang menyajikan hidangan istimewa khas keraton. Hidangan ini sering disajikan kepada tamu-tamu negara yang datang berkunjung ke Yogyakarta.

Selain itu ada warung brongkos legendaris yang berdiri 50-an tahun yang lalu yang didirikan oleh Mbok Padmo . Selama itu pula Mbok Padmo mendirikan warung nya tepat dibawah jembatan sungai krasak yang juga menjadi satu  komplek dengan pasar Tempel, Sleman, Yogyakarta.

Bagi pecinta masakan brongkos, tak salah lagi untuk memilih warung Brongkos Mbok Padmo menjadi tujuan utama untuk memanjakan lidah dengan santapan brongkos yang menggunakan resep legendaris. Dengan warna cat bangunan dominan warna hijau, maka banyak para pelanggan menyebut warung Mbok Padmo ini sebagai Warung Ijo. Brongkos yang disajikan ini memang betul-betul sangat mengenang di lidah dan dihati. Dengan pengalaman yang sudah begitu lama, brongkos di Warung Ijo ini mempuyai rasa keistimewaan tersendiri dibanding brongkod di tempat  lain. Kuahnya lebih pekat dan tampak kecoklatan karena ramuan kluwak dan santan kelapanya yang dibuat lebih banyak.

Pada awalnya brongkos Mbok Padmo mengandung rebusan kacang tholo, kulit mlinjo dan daging sapi. Namun pelanggan banyak yang tidak suka kulit mlinjo dan kacang tholo. Akhirnya Mbok Padmo menyediakan menu pilihan antara menggunakan dua menu tersebut atau tidak, sehingga bagi pelanggan yang gemar menyantap kacang tholo serta kulit mlinjo masih bisa memesan di Warung Ijo tersebut.