Ma Emun sendiri sudah tiada, namun bisnisnya tetap diteruskan oleh generasi berikutnya. Beberapa cucu Ma Emun mendirikan usaha kuliner yang sama dengan menu andalan yang sama, sop buntut. Satu warung yang dikelola Mang Endang, sepupunya. Kemudian ada satu warung makan yang lain dikelola oleh cucu langsungnya, yaitu Bu Imas, hanya berjarak kurang lebih 100 M saja dari warung yang Mang Endang, sepupunya. Dan satu lagi, yang masih memakai nama sang legenda, berlokasi di Jalan Bangbarung.
Warung Sop Buntut Mang Endang sendiri adalah sebuah warung makan sederhana dan berada di jajaran ruko di sebelah kuliner khas Bogor lainnya, yaitu Martabak Air Mancur. Tidak berbeda dengan banyak warung kuliner sejenis di Bogor, berisi deretan bangku dan meja makan sederhana. Kurang lebih ada 15 meja ukuran 4 orang.
Tampilan Sop Buntut Mang Endang terkesan simpel, terdiri dari kuah sop dan beberapa potong sayuran, seperti wortel, daun bawang dan sekitar 4-5 potong buntut sapi.
Keistimewaannya terletak pada rasa dan teksturnya, yang pasti sangat empuk. Sama sekali tidak butuh tenaga untuk memisahkan daging dengan tulangnya. Cukup memakai sendok atau garpu, walau sebenarnya lebih enak memegang sendiri potongannya dan menggigitnya langsung.
Hal lain yang membuatnya spesial adalah kuahnya bening dan tidak berlemak, maksudnya tidak menyisakan lemak di lidah. Jangan lupa menambahkan emping yang dijual terpisah, agar lebih mantap.