Agar dapat mengembangkan vaksin untuk mencegah penyebarannya, Pemerintah negara tersebut telah memutuskan akan mengimpor sapi yang mengidap penyakit LSD dari Indonesia.
Menteri Pertanian Australia. David Littleproud, sebelumnya telah mendapat kritik dari kalangan industri peternakan, karena hanya mengalokasi dana APBN yang terbatas untuk program biosekuriti, termasuk melindungi Australia dari penyakit kulit sapi.
David mengatakan, ia telah menunjuk lembaga penelitian CSIRO di Geelong, Victoria, untuk menguji virus penyebab penyakit tersebut. Jika berjangkit di Australia, dampaknya sangat luar biasa karena dapat memusnahkan industri daging merah dan produk susu di negara ini. CSIRO di Geelong adalah sebuah laboratorium yang dirancang untuk menangani penyakit hewan menular. CSIRO sebelum ini juga pernah mengembangkan vaksin untuk virus penyakit kuda yang mematikan, yaitu Virus Hendra.
Jika melihat jarak, Indonesia sebenarnya cukup jauh wilayah daratan Australia, yaitu sekitar 3.000 kilometer. Namun cukup dengan satu kali badai angin topan saja, virus penyakit LSD dapat menyebar ke Australia.
Nantinya, jika vaksin yang dibuat telah berhasil memusnahkan penyakit LSD, maka Australia akan berupaya menyediakan vaksin tersebut ke negara lain seperti Indonesia dan Timor Leste.
Oleh sebab itu, Pejabat tertinggi bidang kedokteran hewan Australia, Dr Mark Schipp, menyatakan pihaknya mendukung langkah agar pemerintah mengimpor sapi pengidap penyakit kulit ini dari Indonesia. Mark sendiri telah mengunjungi Indonesia, untuk melihat sapi-sapi yang terkena penyakit ini yang menyebar sejak ditemukan pertama kali di Riau.
Menteri Littleproud mengatakan sebuah satuan tugas segera dibentuk untuk merealisasikan komitmen pemerintah senilai A$61 miliar untuk meningkatkan biosekuriti di Australia utara. Satgas tersebut dipimpin oleh Chris Parker, mantan kepala Otorita Hama dan Kedokteran Hewan Australia.
Baca juga: Waspadai Sesak Nafas Akut Pada Sapi
Sumber: detik.com