“Mejaga-jaga”, Tradisi Menetralisir Roh Jahat Dengan Menggunakan Seekor Sapi

Tradisi, sebuah kata yang diambil dari bahasa latin ''Tradere'' yang bermakna mentransmisikan dari satu tangan ke tangan lain untuk dilestarikan. Tradisi adalah sebuah bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama karena menyukai perbuatan itu dan dinilai bermanfaat bagi sekelompok orang, sehingga sekelompok orang tersebut melestarikannya.

Tradisi secara umum dikenal sebagai suatu bentuk kebiasaan yang memiliki rangkaian peristiwa sejarah kuno. Setiap tradisi dikembangkan untuk beberapa tujuan, seperti tujuan politis atau tujuan budaya dalam beberapa masa. Jika kebiasaan sudah diterima oleh masyarakat dan dilakukan secara berulang, maka segala tindakan yang bertentangan dengan kebiasaan akan dirasakan sebagai perbuatan yang melanggar hukum.

Bali dikenal sebagai daerah dengan berbagai  tradisi unik yang masih tetap bertahan sampai sekarang. Salah satunya adalah tradisi “mejaga jaga”, yang dipercaya mampu untuk menetralisir roh-roh jahat. Tradisi ini sudah ada sejak jaman dahulu dan terus dilestarikan hingga  saat ini di kalangan masyarakat Bali. Seperti yang belum lama dilaksanakan oleh masyarakat di Desa Adat Gegelang, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.

Masyarakat desa ini tidak pernah absen menggelar tradisi mejaga jaga. Bahkan saat Pandemi Covid-19 melanda, Desa Adat Gegelang tetap melaksanakan tradisi mejaga-jaga tersebut dengan protokol kesehatan yang ketat.

Tradisi yang dilakukan dengan menggunakan satu ekor sapi jantan ini, rutin dijalankan setiap satu tahun sekali. Tepatnya pada saat tilem Sasih Kedasa, atau tiga hari sebelum Usaba Pura Dalem.

Tidak sembarang sapi dapat digunakan untuk ritual.  Sapi yang dipilih harus dikebiri satu hari sebelum pelaksanaan. Kemudian sapi tersebut juga harus menjalani beberapa perlakuan terlebih dahulu yang prosesnya  membutuhkan waktu hingga tiga bulan lamanya. Setelah itu, Sapi jantan itu lantas disucikan. Dan Sapi yang telah disucikan ini disebut sebagai Jero Gede.

Saat tilem sasih kedasa atau Waisaka adalah sasih ke 10 (sepuluh) dalam perhitungan tahun saka yang diawali dengan pelaksanaan hari raya nyepi sebagai renungan suci dalam hal pengendalian diri dan hawa nafsu,  Jero Gede tersebut akan dibawa menuju Pura Kahyangan Tiga untuk prosesi matur piuning (mohon doa restu) supaya ritual dapat berjalan lancar tanpa hambatan.

Dalam perjalanan menuju Pura Kahyangan Tiga, sapi akan diiringi music baleganjur beserta para prajuru dan juga karma (warga) Desa Adat Gegelang. Tempat pertama yang dituju pada Pura Kahyangan Tiga  adalah Pura Puseh. Ditempat ini, setelah melakukan matur piuning, Jero Gede kemudian mepurwa daksina atau mengelilingi pura sebanyak tiga kali. Jero Gede tersebut kemudian dicambuk menggunakan sabit satu kali sampai keluar darah pada bagian kaki sebelah kanan.

Hal serupa juga akan dilakukan di tempat kedua yaitu Pura Dalem, Setelah selesai matur piuning di Pura Dalem, sapi tersebut kemudian dibawa menuju Pempatan Agung Desa Gegelang untuk disembelih oleh prajuru dan juga karma desa.

Proses penyembelihan itu disaksikan langsung oleh masyarakat sekitar. Sapi tersebut kemudian akan digunakan sebagai caru yaitu bentuk pengorbanan suci yang berfungsi sebagai penyeimbang energi di Bhuana Agung.

Sumber: detik.com

Mau Buka Usaha Peternakan Sapi Perah? Ini Perkiraan Harga Sapinya

Sapi asli Belanda ini memang dikenal sebagai ternak sapi yang paling produktif karena mampu menghasilkan susu yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan sapi perah jenis lainnya. Itu sebabnya banyak orang mencari informasi mengenai harga sapi perah Friesian Holstein terkini. Tapi bagaimana hubungannya antara harga sapi Friesian Holstein dengan keju mozarella khas Malang. Penasaran? Silahkan baca lanjutannya..... Baca selengkapnya...

Berkat Pakan Ramuan Poktan, Peternak Sapi Dapat Bertahan

Dapat mencukupi kebutuhan makanan bergizi bagi ternak milik kelompok dan bisa mendapatkan sumber penghasilan yang prospektif, adalah satu cara bertahan hidup saat saat Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Poktan Sri Rezeki yang berada di Desa Asrimulya, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), mampu melakukannya. Baca selengkapnya...

Usaha Rumahan Akan Menguntungkan Bila Peternak Menjalankan Program Perkawinan Untuk Sapi Dara

Usaha rumahan adalah jenis usaha yang berlokasi di rumah pemilik usaha. apapun yang mana lokasinya bertempat di rumah pemilik bisnis. Suksesnya beberapa pemilik usaha rumahan, telah menginspirasi para karyawan untuk beralih dari pekerjaan kantor pada usaha rumahan. Bahkan, data statistik menunjukkan orang-orang yang memilih untuk menjalankan usaha rumahan menjadi lebih banyak dibandingkan sebelumnya Baca selengkapnya...