Menurut data BMKG, goncangan akibat gempa ini terasa di sekitar Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali hingga Sulawesi Selatan. Gempa tersebut kemudian disusul oleh lima gempa lainnya dengan daya rusak cukup besar. Bumi bergoyang dan dinding rumah berderak-derak, itu yang dirasakan warga Lombol dan sekitarnya.
Tak hanya manusia, berdasarkan pengamatan sekilas pada musibah gempa bumi Lombok 19 Agustus 2018, banyak ternak sapi yang stres. Beberapa tanda ternak sapi yang mengalami stres akibat gempa antara lain : tidak mau makan, tampak loyo namun menjadi galak dan cenderung menyerang saat didekati.
Jika terjadi hal yang sama di lokasi peternakan anda, coba lakukan beberapa langkah untuk mengatasinya sebagai berikut :
- Berikan cairan elektrolit yang langsung dimasukkan kedalam mulut, atau dicampurkan pada air minumnya
- Tambahkan asupan vitamin seperti B kompleks.
- Sediakan pakan hijauan dalam jumlah banyak.
- Atur ruang yang lebih luas dengan cara mengurangi jumlah ternak sapi yang berada didalam satu kandang.
Cara-cara tersebut diatas sudah terbukti dapat membantu mengurangi tingkat stres ternak sapi korban gempa bumi Lombok 19 agustus 2018. Tindakan tersebut juga sudah diteliti dan diterapkan di banyak negara. Salah satu contohnya adalah sebuah kelompok yang melatih peternak, Royal Highness Funds Homeopathy at Wellie Level (HAWL), yang menggunakan metode yang disebut sebagai homeopati ini untuk hewan yang stres akibat melakukan perjalanan, penyapihan, atau sejenisnya.
Bahkan Pangeran Charles menggunakan metode homeopati dengan mengubah operasi peternakan menjadi lebih organik sejak 30 tahun lalu, untuk mengurangi penggunaan antibiotik.
Dalam ilmu Homeopati, tubuh mahluk hidup memiliki suatu kekuatan atau tenaga penyembuh alami yang mampu menyembuhkan dirinya sendiri, apabila dalam keadaan seimbang. Namun jika keseimbangan dalam tubuh terganggu maka penyakit akan sangat mudah menyerang. Jadi, inti dari metode pengobatannya adalah mengembalikan keseimbangan tubuh.