Tapi, warga disini sudah memiliki solusinya. Jarak tempuh naik turun jurang yang harusnya memakan waktu lama, kini bisa dijangkau hanya dalam hitungan detik. Mereka menggunakan cara tradisional, yakni dengan membentangkan sling.
Sling adalah alat bantu angkat khususnya barang yang besar dan berat, Caranya menggunakannya dengan dibuat mata (diterminasi) pada salah satu dan atau kedua ujungnya, kemudian dikaitkan pada aksesoris untuk membantu pengangkatan seperti Hook, Masterlink, dll.
Peternak sapi di sini memasang sling melintang di atas jurang yang lebarnya lebih dari 100 meter. Kedua ujung sling dikaitkan pada pancang besi yang ditanam dalam beton cor. Setiap warga yang akan menggunakannya, wajib membawa laker sebagai kunci untuk mengaitkan barang-barang khususnya rumput pakan sapi, yang diturunkan dari areal hutan diatas jurang untuk dibawa ke kampung mereka.
Sudah puluhan tahun, warga setempat memang harus naik turun jurang, mencari rumput untuk pakan ternak sapi mereka. Sampai akhirnya terpikir untuk mempermudah mengangkat rumput dengan teknologi sling tersebut. Selain itu, warga secara bersama-sama juga telah memperbaiki ruas jalan setapak yang semula curam dan licin, menjadi nyaman untuk dilewati.
Dalam satu hari, minimal ada 50 warga yang mencari rumput pakan ternak sapi ke hutan areal kemitraan di Desa Tegalmulyo seluas sekitar 79 hektar tersebut. Karena mata pencaharian utama mereka adalah beternak, dan berladang.
Jika harus membeli pakan buatan pabrik, harganya mahal dan lokasinya penjualnya jauh. Lebih baik mencari pakan rumput sendiri. Gratis, apalagi kalau musim penghujan, rumput melimpah-ruah.
Kendati sudah dipasang sling, masih ada sebagian warga yang tidak menggunakannya. Mereka memilih mengangkut rumput pakan sapi dengan cara digendong atau disunggi naik turun jurang, atau menggunakan sepeda motor.