Inilah ras sapi potong hibrida asli Amerika Serikat yang merupakan persilangan antara sapi (Bos taurus) dan bison (Bison bison), yang sudah terjadi secara tidak sengaja di tahun 1749 di wilayah selatan Amerika Britania.
Bison merupakan keluarga mamalia yang biasanya dikenal sebagai kerbau Amerika. Meskipun kerbau dan sapi termasuk dalam genus dan spesies yang terpisah, mereka masih memiliki cukup gen yang kompatibel untuk dapat menghasilkan keturunan yang layak.
Menurut suatu penelitian dari Kementerian Pertanian Amerika Serikat, daging sapi bifalo sifatnya mirip dengan daging bison, dimana dagingnya memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang lebih rendah dari daging sapi biasa. Juga mengandung lebih sedikit kalori. Beefalo memiliki karakter layaknya Bison namun dengan kualitas daging seperti sapi.
Beefalo umumnya lebih sehat dan mampu tumbuh subur dengan memakan berbagai jenis rumput, termasuk rumput kering selama musim kemarau. Mereka juga dapat beradaptasi dengan baik pada suhu ekstrim. Rambut wol-nya lebih tebal, dapat mrnghangatkan tubuh dalam cuaca dingin. Beefalo juga memiliki kemampuan yang lebih baik untuk berkeringat, hal itu sangat membantu mendinginkan tubuhnya dalam cuaca panas.
Beefalo juga dapat menghasilkan keturunan, tidak seperti hewan persilangan lainnya seperti bagal, yaitu keturunan silang antara kuda betina dan keledai jantan. Dengan demikian, Beefalo adalah pengecualian terhadap prinsip ilmiah Aturan Haldane, sebuah aturan biologi yang mencoba memberikan penjelasan yang sistematis tentang terjadinya kemandulan di antara jenis hewan hibrida lainnya.
Ciri-ciri yang menguntungkan dari beefalo, menjadikannya contoh dari hewan hibrida, yang memiliki keunggulan dari moyangnya. Sehingga para ahli kemudian sengaja melakukan persilangan pada pertengahan abad ke-19 M. Dan mulai diternakkan untuk menghasilkan daging berkualitas tinggi. Berikut ini adalah ciri-ciri dari Beefalo:
1. Memiliki Kulit Tebal; Berbeda dengan jenis sapi lain yang kulitnya terasa empuk dan kenyal, kulit tubuh Beefalo lebih tebal, seperti kulit Bison. Faktor inilah yang membuat Beefalo mampu bertahan dalam berbagai kondisi dan beradaptasi dengan cuaca dan suhu dingin ekstrem. Beefalo juga tangguh, sehingga tidak membutuhkanperawatan intensif atau perhatian tertentu ketika berkeliaran dengan bebas di alam liar
2. Tubuh Padat Berisi; Beefalo memiliki tubuh panjang, padat dan berisi, menurun dari sifat dan genetika bison.
3. Tidak Berpunuk; sehingga bentuk badannya lebih kompak.
4. Tidak bertanduk; Bagi sapi, tanduk adalah merupakan senjata utama yang berguna untuk melindungi dirinya. Dengan tanduk sapi bisa melukai atau melumpuhkan lawannya. Adanya tanduk sangatlah membahayakan, baik peternak maupun bagi sapi lainnya, terlebih bila sapi tersebut dipelihara di padang rumput (dilepas).
4. Tubuhnya Pendek; Meskipun tubuhnya panjang, besar dan berotot, mereka memiliki ukuran kaki yang terbilang pendek sehingga tubuhnya juga pendek. Namun kaki tersebut sangat kuat kuat dan kokoh untuk menopang bobot tubuh Beefalo yang cukup besar dan bahkan mencapai 400 kg untuk ukuran sapi dewasa.
5. Warna Coklat Kemerahan sampai Hitam; Beberapa sapi Beefalo dilahirkan dengan warna coklat kemerahan di seluruh bagian tubuhnya termasuk kepala, dada dan kaki. Ada juga yang berwarna hitam namun bukan hitam pekat seperti sapi Angus.
6. Penampilan Kuat dan Tangguh layaknya bison; Beefalo juga bergerak dengan aktif dan cepat tidak seperti jenis sapi asli.
7. Perawatan Mudah dan laju pertumbuhannya cepat; Sebagai hewan hybrid yang didapatkan dari persilangan hewan liar, Beefalo termasuk hewan yang cukup jinak. Mereka mudah dirawat dan tidak membutuhkan perlakukan khusus, terkecuali ketika akan melahirkan anaknya
8. Kualitas Daging Baik; Mengandung protein lebih banyak dari pada daging jenis sapi lainnya. Kandungan kolesterolnya pun jauh lebih rendah jika dibandingkan sapi biasa. Selain itu, aroma daging Beefalo lebih menggoda, lebih empuk, serta kandungan lemak yang jauh lebih sedikit. Inilah salah satu alasan mengapa banyak peternak yang mulai melirik untuk memelihara Beefalo.
Dengan sekian banyak keunggulan yang dimilikinya, entah mengapa Beefalo belum dikembangkan di Indonesia.