Anda suka makan daging merah apa aja: steik daging sapi, sate kambing, atau bebek goreng? Atau menikmati olahannya seperti daging asap, sosis, rendang, ham, bakso sapi, ataupun daging isian burger (patty). Seperti telah disebut diatas tadi, salah satu sumber dari daging merah adalah hewan sapi. Sapi memang dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai pangan manusia.
Berdasarkan manfaat yang diambil, sapi peliharaan dapat digolongkan menjadi sapi potong, sapi perah, dan sapi pekerja. Ada jenis yang bisa berfungsi ketiga-tiganya, ada juga yang fungsinya sebagai sapi yang diperah susunya dan sekaligus diambil dagingnya juga. Contohnya adalah sapi perah jantan yang sengaja dipelihara untuk diambil dagingnya.
Jika dilihat dari jumlah daging, sapi perah jantan akan jauh lebih banyak dari sapi perah betina. Sapi perah jantan memang memiliki nafsu makan tinggi dan juga tumbuh dengan cepat dan lebih besar daripada sapi perah betina. Itu sebabnya, pakan yang diberikan juga berbeda termasuk metodenya.
Saat pedet sapi perah jantan atau betina masih berusia kurang dari enam bulan, pakannya masih sama. Setelah satu tahun, jantan dipisah karena akan dibagi lagi menjadi beberapa jenis sesuai daging merah yang dihasilkan. Menurut anda jenis daging merah apa aja yang bisa dihasilkannya serta jenis pakan yang diberikan? Simak keterangannya dibawah ini:
- Sapi jantan yang dikebiri, dibesarkan lalu disembelih untuk menghasilkan daging untuk kebutuhan rumah tangga atau industri.
- Sapi Jantan untuk Veal Calves, yaitu sapi yang dipanen dagingnya di usia muda. Biasanya sapi yang dipilih adalah sapi yang tidak lolos alias tidak memenuhi syarat sebagai sapi pejantan unggul untuk mengawini dan membuntingi sapi perah betina.
- Sapi Jantan Untuk Keperluan Yearling Steer dan Dairy Beef, yaitu sapi yang masuk dalam kategori Veal Calves namun dibesarkan lagi hingga mencapai berat 500 kg. Sapi ini nantinya digolongkan sebagai Dairy Beef.
Ketiga jenis sapi tersebut diatas, akan diberi pakan dengan nutrisi yang cukup untuk menghasilkan daging secara maksimal, bukan susu seperti sapi perah betina. Pakan yang diberikan lebih banyak berupa konsentrat dibandingkan dengan hijauannya yaitu dengan perbandingan 70:30. Kadar protein cukup dibawah 11% dan TDN (Total Digestible Nutrien) maksimal 70%.
Di peternakan sapi perah, peternak hanya akan memilih satu sapi perah jantan yang benar-benar sehat dan dapat menghasilkan banyak sekali sperma yang bisa digunakan untuk pembuahan. Biasanya satu pejantan bisa membuahi hingga 70 betina setiap tahunnya. Bahkan untuk metode inseminasi buatan, seekor pejantan bisa membuahi lebih dari 10.000 betina.
Setelah pedet jantan dipisah dari betina di usia 6 bulan, pemberian jenis pakan berimbang perlu dilakukan pada sapi perah yang akan dijadikan pejantan. Pada tahap ini nutrisi akan diperbanyak untuk menyempurnakan perkembangan organ kelamin jantan pada sapi. Biasanya makanan yang diberikan berupa konsentrat dengan minimal 12 persen protein kasar, serta makanan hijau dari daun atau rumput yang memiliki kualitas yang baik.
Saat pejantan berusia 11 bulan, mereka akan mulai dikawinkan sebanyak dua kali sebulan. Jika dalam proses ini kemampuan pembuahannya sangat rendah, maka sapi ini akan dikebiri dan digunakan sebagai sapi penghasil daging.
Demikianlah uraian singkat tentang beternak sapi perah jantan khususnya tentang pakan yang harus diberikan sesuai dengan target daging merah apa aia yang ingin dihasilkan. Semoga bisa memberikan tambahan informasi.