- Bentuk yang paling baik adalah kandang yang berhalaman (loose box).
- Ukuran panjang dan lebar kandang idealnya adalah 4x3 m;
- Luas halaman kandang pejantan yang tepat ialah 6x4 m;
- Pastikan atapnya cukup tinggi dan tidak terjangkau oleh sapi, yaitu sekitar 2,5 m;
- Untuk dinding kandang hendaknya juga cukup tinggi sekitar 160-180 cm;
- Pintu tidak dibiarkan terbuka saja melainkan harus dilengkapi dengan material sebagai penghalang dengan lebar pintu 150 cm;
- Pagar sekitar kandang sebaiknya menggunakan pipa besi berdiameter 7 cm, dan tinggi idealnya adalah 1 m;
- Jarak antar pipa pada pagar kira-kira 20 cm;
- Lantai kandang miring ke arah pintu dengan tinggi 5 cm;
- Lantai halaman dibuat dari bahan yang tidak mudah rusak, contohnya adalah beton.
Konstruksi kandang memang wajib diperhatikan, karena sebagian besar sapi perah di peternakan rakyat, hidupnya berada di dalam kandang. Jadi Anda harus memastikan konstruksi kandang benar-benar sesuai kebutuhan, aman dan nyaman sehingga sapi dapat memberikan hasil maksimal.
Setelah membuat kandang untuk sapi perah pejantan, ada baiknya juga meningkatkan libido dan hormon testosteronnya. Libido adalah daya atau keinginan untuk kawin yang diwujudkan dalam bentuk tingkah laku seksual (sexual behavior). Sedangkan hormon testosteron adalah hormon yang memberikan stimulus untuk mendorong aktivitas seksual khususnya pada hewan jantan.
Tahukah anda jika daun dari tanaman kelor terbukti bisa meningkatkan libido dan konsentrasi hormon testosteron sapi jantan? Sebuah tim dari Loka Penelitian Sapi Potong Grati, telah menelitinya selama 60 hari kepada 12 ekor sapi jantan PO berumur 3,5 tahun.
Hasil dari penelitian menyimpulkan bawa dengan cara konsumsi daun kelor 50 gram dengan tambahan vitamin A + E + Mineral Zn, libidonya sedikit menurun, namun hormon testosteronnya meningkat cukup signifikan. Artinya sapi perah jantan yang mengkonsumsi tambahan vitamin dan daun kelor jauh lebih subur.
Kemudian dua orang ilmuwan yaitu Nikolaus Foidl dan Dr. Gabrielle Foidl, telah mengembangkan metode intensif mengenai cara konsumsi daun kelor oleh ternak, berikut cara membudidayakan kelor. Penelitiannya dilakukan di Nikaragua sejak awal 1990an.
Setelah studi Foidl, sebuah penelitian lain dilakukan oleh Dr. Nadir Reyes Sanchez, dari fakultas Kedokteran Hewan dan Ilmu Hewan Departemen Nutrisi dan Manajemen Hewan di Universitas Ilmu Pertanian Swedia di Uppsala, Swedia.
Kedua penelitian ini menunjukkan bahwa cara konsumsi daun kelor dan batang hijau kelor dapat meningkatkan produksi susu sebesar 43-65%, dan meningkatkan kenaikan berat badan setiap hari pada ternak hingga 32%.
Kemudian kelor mudah sekali tumbuh dan dapat diperlakukan sebagai tanaman ladang, karena bisa dipanen hingga 9 kali setahun selama lahannya memiliki irigasi yang baik termasuk pemberian pupuk. Pada lahan yang luasnya 4 hektar, total produksinya adalah 650 sampai 700 metrik ton massa hijau dalam satu kali panen.
Jumlah tersebut setara dengan:
- 100 sampai 110 metrik ton massa kering.
- 17,5 metrik ton protein murni.
- 7000 kg lipid, dengan 65% merupakan asam lemak omega-3.
- 10 metrik ton gula yang dapat difermentasi.
- Kira-kira 8 metrik ton pati.
- Sekitar 45 metrik ton hemiselulosa dan selulosa.
Dr. Sanchez juga melakukan penelitian, kali ini dengan menanam kelor di lahan tanpa irigasi dan dengan pupuk lebih sedikit. Hasilnya adalah 100 ton massa hijau yang dipanen dari empat tanaman dalam setahun. Hasil penelitian tersebut telah membuktikan bahwa daun kelor sangat mudah tumbuh bahkan dengan perawatan yang minim sekalipun.
Menanam kelor untuk tambahan nutrisi 10 ekor sapi
- Lahan; jika irigasinya baik diberi pupuk yang cukup, hanya memerlukan lahan 1 hektar. Namun jika ditanam di lahan yang tidak ada irigasinya, lahan yang digunakan adalah 2 hektar.
- Jarak tanam; Biji kelor ditanam pada jarak 10 x 10 sentimeter.
- Lahan dibagi menjadi 35 area penanaman. Setiap hari, tanam satu area tanam. Lakukan ini selama 35 hari, maka kelor dapat dipanen setiap hari dalam siklus 35 hari.
- Pemupukan, cukup menggunakan kotoran sapi sebanyak 10 m3 kotoran sapi, yang disebar merata setelah panen
- Cara panen kelor; potong pucuknya setiap 35 hari.
- Cara konsumsi daun kelor pada sapi jantan untuk meningkatkan kesuburan minimal 35 gram perhari, ditambah dengan A + E + Mineral Zn.
Demikian sekilas info tentang konstruksi kandang sapi perah jantan dan cara konsumsi daun kelor untuk meningkatkan kesuburan. Semoga bermanfaat.
Baca juga: Harga Sapi Perah Dan Cerita Tentang Keju Mozarella Khas Malang