Aneka Jenis Konstruksi Bangunan Kandang Sesuai Kondisi Fisiologis Sapi

Hewan ternak seperti sapi perah perlu diberi tempat tinggal sesuai dengan kebutuhannya. Sapi-sapi tersebut tidak bisa ditempatkan dalam satu jenis konstruksi bangunan kandang yang sama karena akan memengaruhi kesehatannya. Perkembangan teknologi saat ini memiliki peran penting bagi para peternak. Di Negara maju, penerapan pola beternak modern memperlihatkan hasil yang signifikan. Berbeda dengan cara ternak sapi perah tradisional yang pada akhirnya kalah bersaing di pasar global.

Dalam suatu peternakan modern, ada beberapa jenis konstruksi bangunan kandang yang dibangun untuk hewan sapi perah dengan masing-masing kondisinya:

 

 

1. Kandang pejantan 

  • Sapi pejantan sebaiknya memiliki kandang berukuran 3x4 meter dengan halaman berukuran 4x6 meter atau disebut dengan model Loose Box. Model kandang ini dibuat agar sapi dapat leluasa bergerak sehingga tidak mengalami stres.
  • Kandang sapi pejantan memiliki konstruksi bangunan yang lebih kuat. Usahakan ketinggian kandang lebih tinggi dari sapi, yakni sekitar 160 sampai 180 cm.
  • Lantai kandang memiliki arah miring menuju pintu dengan perbedaan tinggi sekitar 5 cm. Untuk halaman, sebaiknya gunakan materi beton pada lantainya.

 

2. Kandang sapi dewasa

Kandang ini dapat digunakan pula oleh sapi dara, yaitu sapi yang siap kawin. Seperti konstruksi bangunan kandang pada umumnya, kandang sapi dewasa dilengkapi tempat makan dan air minum masing-masing berukuran 80x50 cm dan 50x40 cm. Sementara untuk ukuran kandang adalah 1,75x1,2 meter.

 

3. Kandang kawin

Pembangunan kandang kawin sebaiknya didekatkan dengan pintu halaman sapi pejantan agar proses perkawinan berlangsung mudah. Kandang ini memiliki ukuran 110x55 cm. Gunakan balok berukuran 20x20 cm dengan menanamnya 50-60 cm di dalam tanah supaya kokoh.

 

 

4. Kandang melahirkan 

Sapi perah yang siap melahirkan harus segera dipindah ke kandang khusus melahirkan. Pembangunan kandang melahirkan tidak boleh didekatkan dengan kandang pedet. Konstruksi bangunan kandang ini memiliki ukuran 6x6 meter dengan selokan pembuangan dipisahkan dari selokan kandang sapi dewasa. Setiap sudut kandang dibuat melengkung supaya mudah dibersihkan.

 

 

5. Kandang pedet (anak sapi)

Ada dua macam kandang pedet, yaitu kandang individu untuk sapi yang baru lahir dan kandang kelompok untuk anak sapi berusia 4-8 minggu. Disarankan agar kandang pedet individu tidak terbuat dari tembok karena dapat mengganggu sirkulasi udara.

 

 

6. Konstruksi bangunan kandang sapi laktasi

  • Terdapat dua macam kandang laktasi, yaitu sistem loose housing dan stall. Pada sistem stall, peternak bisa memilih bentuk tunggal ataupun ganda. Di beberapa peternakan modern, sistem stall ganda seringkali dijumpai dengan menempatkan sapi dalam dua baris saling berhadapan ataupun bertolak belakang. Sementara pada sistem stall tunggal, sapi ditempatkan dalam satu baris.
  • Sistem loose housing tengah populer di antara para peternak karena dianggap lebih fleksibel dan mudah diperluas ketika jumlah hewan ternak meningkat. Namun sistem ini membutuhkan lahan yang sangat luas supaya sapi perah dapat bergerak bebas dan mendapat udara segar serta sinar matahari yang cukup.

 

 

7. Kandang darurat 

Berukuran 150x55x150 cm, kandang darurat atau isolasi ini dibangun untuk memisahkan sapi sehat dengan sapi sakit. Ketika mendeteksi adanya sapi yang mengalami gangguan kesehatan, segera beri perawatan khusus, yaitu dengan memberi obat dan ditempatkan di kandang khusus. Keadaan akan bertambah buruk jika sapi sakit dirawat bersamaan sapi sehat. Sebab dalam waktu singkat penyakit dapat ditularkan ke sapi lainnya.

Demikian ulasan mengenai jenis konstruksi bangunan kandang sapi perah modern yang dapat Anda coba. Semoga bermanfaat.

Tata Cara Pembuatan Kandang Untuk Usaha Sapi Perah

Hasil produksi sapi perah berupa susu segar ataupun produk olahan. saat ini masih jauh dari jumlah permintaan masyarakat. Munculnya kondisi ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari hewan sapi itu sendiri. Sementara faktor eksternal disebabkan oleh lingkungan, termasuk di dalamnya pengetahuan umum dan tata cara tentang teknik pemeliharaan ternak, fasilitas kandang, serta iklim dimana lokasi kandang berada. Baca selengkapnya...

BALITNAK - Balai Penelitian Ternak

Sejarah berdirinya Balitnak - Balai Penelitian Ternak (Balitnak) merupakan gabungan dua Unit Kerja bidang peternakan yaitu Lembaga Penelitian Peternakan (LPP) di jalan Raya Pajajaranm, Bogor dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak (P3T) di Ciawi, Bogor pada tahun 1981. Sejalan dengan perkembangannya, sejak didirikan masing-masing unit kerja tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan nama. Baca selengkapnya...

Daftar Keunggulan Beefalo, Hewan Hasil Perkawinan Sapi dan Kerbau

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa orang yang kebanyakan makan daging, seperti daging sapi, memiliki risiko 30% lebih mudah terkena kanker. Penyebabnya, daging sapi mengandung protein hewani dan lemak jenuh yang cukup tinggi sehingga perlu diwaspadai. Demi mendapatkan kualitas daging sapi yang baik yaitu rendah lemak, rendah kolesterol jahat serta mengandung protein tinggi. Para ahli kemudian mempelajari Sapi bifalo (bahasa Inggris: Beefalo). Baca selengkapnya...