Salah satu perusahaan penyedia kulit sapi terbesar adalah JBS. Perusahaan yang berasal dari Brasil ini setiap tahun menyediakan 10 juta kulit sapi untuk diolah menjadi pelapis jok. Sayangnya, menurut organisasi penyayang binatang People for Ethical Treatment of Animals atau PETA, prosedur pembiakan sapi yang dilakukan JBS jauh dari rasa kemanusiaan.
Berdasarkan hasil penelusuran PETA di salah satu peternakan milik JBS, sapi-sapi yang ada diperlakukan secara kejam, mulai dari dipukul, diseret hingga disetrum. Parahnya lagi, hal itu dilakukan sejak sapi masih kecil hingga umur tiga tahun. Beberapa sapi bahkan berusaha lompat dari pagar, demi berusaha menyelamatkan diri dari siksaan para koboi yang menggembala mereka.
Setelah usianya dianggap cukup, sapi-sapi itu kemudian dibawa ke tempat jagal. Daging diambil untuk diolah jadi produk konsumsi, sementara kulitnya diproses menjadi pelapis jok dan setir. Menurut data PETA, ada beberapa perusahaan otomotif besar yang menjadi pelanggan JBS, mulai dari pabrikan mobil asal Amerika Serikat hingga Eropa.
Tak sekedar isu perlakuan yang kejam, ada hal lain yang membuat peran sapi coba dikurangi, yaitu sapi juga menyebabkan gas efek rumah kaca. Berdasarkan jurnal berjudul, Beef Consumption Reduction and Climate Change Mitigation, yang ditulis Elham Darbandi dan Sayed Saghaian dari University of Kentucky, Amerika Serikat, para peneliti percaya, emisi gas rumah kaca dari sektor peternakan sapi ikut menyumbang 65 persen.
Prihatin dengan kondisi tersebut diatas, Volvo dikabarkan tidak akan lagi menggunakan kulit sapi dalam proses produksi mobilnya. Langkah tersebut sudah terlihat dari mobil listrik Volvo C40, yang mulai mengganti kulit sapi dengan bahan yang dinamakan Nordico yang dirancang dan dibuat oleh Volvo yang nantinya akan menjadi sebuah standar baru untuk desain interior mobil kelas premium.
Nordico adalah tekstil yang dihasilkan dari daur ulang botol PET, gabus dan bahan bio yang bersumber dari hutan di Swedia dan Finlandia. Selain Nordico, Volvo juga menawarkan opsi interior campuran wol yang disertifikasi. Di luar opsi itu, perusahaan juga masih terus meneliti lebih banyak bahan pengganti kulit hewan, yang dapat digunakan sebagai penutup jok dan interior.
Sumber:
- viva.co.id
- gooto.com