Pencegahan, Pengobatan Dan Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku

PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus.Mengapa kita harus waspada terhadap penyakit PMK?

  1. Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi.
  2. Menimbulkan kerugian ekonomi yg sangat besar (penurunan berat badan permanen)
  3. Pengendaliannya sulit dan kompleks karena membutuhkan biaya vaksinasi yang sangat besar serta pengawasan lalu lintas hewan yang ketat.
  4.  Negara Indonesia terdiri dari puluhan ribu pulau dan ratusan pelabuhan besar dan kecil, sehingga rawan penyelundupan ternak dan bahan asal hewan (daging, kulit, dll.) dari negara Endemis PMK seperti India, Brasil, Malaysia, Thailand, Filipina dan sekitarnya.


PENCEGAHAN
A. Pencegahan Dengan Cara Biosekuriti:

  1. Perlindungan pada zona bebas dengan membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas dan pelaksanaan surveilans.
  2. Pemotongan pada hewan terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan - hewan yang kemungkinan kontak dengan agen PMK.
  3. Desinfeksi asset dan semua material yang terinfeksi (perlengkapan kandang, mobil, baju, dll.)
  4. Musnahkan bangkai, sampah, dan semua produk hewan pada area yang terinfeksi.
  5. Tindakan karantina.

B. Pencegahan Dengan Cara Medis
Untuk daerah tertular :

  1. Vaksin virus aktif yang mengandung adjuvant
  2. Kekebalan 6 bulan setelah dua kali pemberian vaksin, sebagian tergantung pada antigen yang berhubungan antara vaksin dan strain yang sedang mewabah.

Untuk daerah bebas (Indonesia) :

  1. Pengawasan lalu lintas ternak
  2. Pelarangan pemasukan ternak dari daerah tertular

 

PENGOBATAN DAN PENGENDALIAN

  1. Pemotongan dan pembuangan jaringan tubuh hewan yang terinfeksi.
  2. Kaki yang terinfeksi di terapi dengan chloramphenicol atau bisa juga diberikan larutan cuprisulfat.
  3. Injeksi intravena preparat sulfadimidine juga disinyalir efektif terhadap PMK.
  4. Selama dilakukan pengobatan, hewan yang terserang penyakit harus dipisahkan dari hewan yang sehat (dikandang karantina terpisah dari kandang hewan sehat).
  5. Hewan tidak terinfeksi harus ditempatkan pada lokasi yang kering dan dibiarkan bebas jalan-jalan serta diberi pakan cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.
  6. Pada kaki hewan ternak yang sehat diolesi larutan Cuprisulfat 5% setiap hari selama satu minggu, kemudian setelah itu terapi dilakukan seminggu sekali sebagai cara yang efektif untuk pencegahan PMK pada ternak sapi.

 

Informasi Kontak: 

DISKOMINFO KABUPATEN BOGOR

Jalan Tegar Beriman , Cibinong 16914

Telepon. : (021) 8758605 Fax. : (021) 8755067

Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

5 Tradisi Unik Idul Adha Yang Mengunakan Sapi

Idul Adha berkaitan erat dengan sapi. Hal ini lantaran sapi menjadi hewan mayoritas yang di qurbankan selain kambing. Nah, bicara soal sapi tak melulu soal kondisinya sebagai hewan ternak, tetapi juga soal kuliner berbahan sapi. Di Indonesia begitu kaya akan kuliner sapi. Uniknya kuliner-kuliner tersebut hadir dengan keunikan rasa dan budayanya masing-masing, termasuk saat Idul Adha. Berikut ini adalah beberapa tradisi Idul Adha unik yang ada di berbagai penjuru Indonesia. Baca selengkapnya...

Jersey Adalah Salah Satu Jenis Sapi Penghasil Susu Untuk Membuat Greenfields Yogurt

Yogurt atau biasa ditulis juga sebagai yoghurt, adalah minuman hasil fermentasi oleh bakteri yang disebut sebagai kultur yogurt. Yang difermentasi adalah gula alami terkandung didalam susu, hasilnya adalah asam laktat. Zat inilah yang membuat protein susu mengental dengan tekstur dan aroma serta rasa yang unik. Yogurt dapat dibuat dari segala jenis susu, termasuk susu kedelai. Akan tetapi yang paling populer adalah Yogurt dari susu sapi. Baca selengkapnya...

Cara Menangani Sapi Mubeng (Sempoyongan)

Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah. Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bisa ringan sampai berat hingga perlu perawatan kurang darah. Baca selengkapnya...