RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

TRANSLATE

Mari Ikut Mendukung Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Dengan Mencegah Aborsi Pada Sapi

Ditulis oleh:

Selama ini pemerintah telah melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan pasokan atau produksi daging sapi dalam negeri, antara lain dengan meningkatkan populasi, pengembangan logistik dan distribusi, perbaikan tata niaga sapi dan daging sapi, dan penguatan kelembagaan melalui Sentra Peternakan Rakyat (SPR). Namun upaya tersebut ternyata tidak cukup sehingga perlu dibarengi pasokan dari luar negeri untuk menutup kekurangan yang ada.

Oleh sebab itu, impor sapi adalah salah satu strategi yang masuk dalam paket kebijakan ekonomi Jokowi, sebagai solusi praktis untuk menjawab kebutuhan konsumsi daging yang terus meningkat serta menjaga stabilitas harga.

Salah satu penyebab tidak bertambahnya populasi sapi di Indonesia adalah serangan penyakit Bruscellosis. Penyakit ini menyerang sistem reproduksi pada sapi hingga mengakibatkan  aborsi (keguguran) atau keluron. Penyakit yang sangat menular dan disebabkan oleh bakteri genus Brucella

Biasanya abortus atau keguguran (keluron) terjadi pada ternak bunting yang memasuki usia lima sampai delapan bulan. Jika sapi yang terjangkit Bruscellosis, tidak mengalami keguguran, anak sapi yang dilahirkan biasanya dalam kondisi yang lemah dan rentan terserang penyakit dan pada umumnya tidak bertahan hidup lama.

Bruscellosis menjadi suatu masalah di kalangan peternak lantaran beberapa hal, antara lain:

  • Menular juga kepada manusia.
  • Sukar didiagnosis dan diobati.
  • Kerugian ekonomi yang ditimbulkan cukup besar.
  • Menghambat laju populasi ternak dan pada sapi perah, produksi air susu juga akan menurun.


Jika peternak ingin  membantu mensukseskan paket kebijakan ekonomi jokowi, harus mempelajari bagaimana penularan Bruscellosis bisa terjadi dan cara mencegahnya. Pada sapi, dapat terjadi melalui makanan dan minuman yang sudah tercemar oleh bakteri tersebut. Atau melalui selaput lendir, luka terbuka yang bersentuhan dengan kulit ternak yang telah terinfeksi, juga melalui susu yang diminum sang anak dari induknya

Pada manusia, penularan mungkin saja terjadi apabila mengonsumsi daging maupun daging sapi yang telah terinfeksi bakteri Bruscella dan tidak diolah dengan sempurna alias belum cukup matang.

Saat ini Brucellosis ini sudah menyebar keseluruh wilayah Indonesia. Peternak harus waspada jika ada beberapa gejala sebagai berikut: yakni:

  • Sering terjadi keguguran pada ternak yang bunting diusia kebuntingan 5-8 bulan.
  • Keluarnya cairan berwarna keruh pada saat terjadinya keguguran.
  • Pada sapi jantan akan terjadi pembengkakan pada persendian dan testis.
  • Mengalami higroma (pembesaran kantong persendian yang disebabkan isi cairan bening atau fibrinopurulen).
  • Menurunnya produksi susu pada sapi perah. 

 

Oleh sebab itu peternak harus mencegah penyakit ini meluas. Dibawah ini ada beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai tindakan preventif, yaitu :

  • Berikan vaksinasi pada anak sapi (strain 19).
  • Selalu perhatikan kesehatan dan kondisi sapi, termasuk lingkungannya.
  • Pastikan sanitasi kandang baik dan higienis, begitu pun dengan ternaknya.
  • Secara teratur, lakukan metode pengendalian vaksinasi dan diagnosis (uji serologic dengan SAT dan CFT, monitoring MRT, dan isolasi reaktor).
  • Jika ada sebagian dari sapi yang sudah terinfeksi, segera pisahkan dari kelompoknya.
  • Fetus dan plasenta dari ternak terjangkit sebaiknya segera dikubur atau dibakar.
  • Lakukan desinfeksi pada lokasi yang telah terkontaminasi.

Lantas Bagaimana Cara Mengobati dan Menghilangkan Resiko Aborsi? Seperti yang disampaikan sebelumnya, penyakit ini bersifat persisten seumur hidup. Sejauh ini belum ada pengobatan secara efektif yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan ternak yang telah terjangkit Brucellocis.

Pada kebanyakan kasus yang terjadi, jika kondisi ternak sudah kronis, pengobatan yang dilakukan adalah dengan pemberian vaksin atau obat dengan dosis yang besar. Oleh sebab itu penting bagi peternak untuk selalu memerhatikan kondisi ternaknya.

Semoga artikel ini bisa membantu paket kebijakan ekonomi jokowi dan bermanfaat bagi peternak.

  • 419

    Promosikan Bisnismu Disini! Mudah Murah Dan Tepat Sasaran

    Iklan penawaran barang atau jasa adalah salah satu strategi promosi yang sangat efektif menyasar target pasar secara luas dan cepat, untuk berbagai jenis produk bahkan termasuk hasil peternakan sapi berikut produk olahannya. Untuk Anda yang saat ini membutuhkan media promosi yang tepat untuk menawarkan daging, susu, bibit sapi, sapi potong, sapi perah, sapi kurban dan produk olahan pangan seperti: sosis, kornet, yoghurt, keju serta kuliner, kini tersedia program promosi untuk keperluan…

SERBA SERBI DAGING SAPI

Berterima Kasihlah Kepada Para Pakar Kuliner Yang Telah Menciptakan Meltique, Daging Sapi Yang Memiliki Tampilan Mirip Wagyu Namun Dengan Harga Yang Lebih Terjangkau. Nggak mau Coba?

Istilah "premium" telah menjadi kata yang sering digunakan untuk menggambarkan kualitas tinggi, nilai ekstra, dan eksklusivitas. Ada beberapa makna dari premium yaitu: 1.Kualitas Tinggi Dan Harga Mahal. "Premium" seringkali digunakan untuk menunjukkan bahwa produk atau layanan memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada yang biasa atau standar. Istilah premium juga digunakan untuk produk yang memiliki ragam fitur yang lebih baik, dibuat dari bahan yang lebih berkualitas, atau kinerja yang… Baca selengkapnya...

MANFAAT SUSU SAPI

Cara Menyimpan Susu Murni Agar tidak Cepat Basi

Susu murni segar adalah susu yang baru saja diperah dari hewan ternak. Susu ini sangat mudah basi. Agar bisa disimpan cukup lama, maka diperlukan penanganan cepat. Salah satu caranya adalah dengan menyimpannya di lemari pendingin. Baca selengkapnya...

JENIS SAPI & HARGA SAPI

Revolusi Industri 4.0 Dan Tantangan Budidaya Sapi Ayrshire Sebagai Penghasil Susu Sekaligus Daging Sapi

Revolusi Industri 4.0 adalah suatu inovasi dari industri yang menerapkan konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi waktu, tenaga kerja, dan biaya. Para ahli meyakini saat ini kita telah memasuki era dari Revolusi Industri 4.0, dikarenakan banyaknya inovasi baru termasuk di bidang peternakan sapi. Baca selengkapnya...