RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

TRANSLATE

Cara Menangani Sapi Mubeng (Sempoyongan)

Ditulis oleh:

Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah. Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bisa ringan sampai berat hingga perlu perawatan kurang darah.

 

Anemia terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen) berada di bawah normal. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak mendapat cukup oksigen dan tidak berfungsi secara normal. 

Salah penyebab kurang darah pada sapi adalah penyakit surra (trypanosomiasis) atau biasa disebut penyakit sapi mubeng (sempoyongan). Parasit dari penyakit ini hidup dan berkembang di dalam darah induk semang dengan mengambil glukosanya. Ketika glukosa dalam darah menurun, kondisi tubuh sapi akan menurun dan berpengaruh pada hal-hal lainnya seperti hilangnya nafsu makan, mudah letih hingga kurang darah.

Penyakit surra (trypanosomiasis) yang disebabkan oleh protozoa Trypanosoma evansi, yang masuk kedalam tubuh sapi melalui lalat pengisap darah  yaitu lalat jenis Tabanidae, Stomoxys, Lypersoia, Charysops, dan Hematobia. Tak hanya lalat, beberapa jenis kutu juga dapat menjadi agen penular. Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan kematian, oleh sebab itu dibutuhkan perawatan kurang darah pada sapi yang tertular penyakit ini. 

Kemungkinan penularan penyakit cukup tinggi di musim hujan, sebab kondisi imunitas ternak yang cenderung melemah, ditambah dengan kedinginan, terlampau lelah, stres, dan kekurangan asupan pakan. Beberapa gejalanya antara lain:

  • Gerakan sapi seperti mubeng alias sempoyongan. Bahkan tidak menutup kemungkinan, pada kasus yang lebih parah, ternak mengalami kejang. Hal tersebut terjadi karena parasit berada di dalam cairan Cerebrospinal yang mengakibatkan gangguan saraf.
  • Nafsu makan berkurang dan menyebabkan ternak menjadi kurus hingga membutuhkan perawatan kurang darah.
  • Daerah dagu ternak juga bisa menjadi busung dan bulu-bulu di tubuh ternak rontok.
  • Selaput lendir menguning.
  • Ternak mudah letih dan gerakannya tidak terlalu aktif dan lincah.
  • Getah radang keluar dari hidung dan mata.

 

 Untuk mencegah sapi tertular, lakukan beberapa langkah seperti dibawah ini:

  • Lakukan penyemprotan insektisida bagi kandang dan ternak secara berkala. Pastikan pilih insektisida yang aman untuk ternak, seperti Asuntol.
  • Sanitasi kandang juga harus Anda perhatikan dengan benar, hindari kandang yang basah, lembab, dan rimbun. Ciptakan suasana kandang yang tidak disukai oleh serangga (lalat).
  • Jangan biarkan sampah sisa-sisa pakan ternak menumpuk dan membusuk di dalam kandang sehingga menarik lalat.
  • Apabila sapi terluka, jangan dibiarkan terinfeksi dan menjadi sasaran empuk bagi lalat.


Jika ternyata ternak Anda sudah terjangkiti penyakit mubeng, segera mengambil tindakan berikut:

  • Pisahkan ternak yang sakit dan yang sehat. 
  • Sapi yang sakit dapat dikarantina dan diberi obat berupa artocyl atau artosol.
  • Lakukan perawatan kurang darah, dengan memberi pakan yang nutrisinya lengkap mengandung: zat besi, vitamin A, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, asam folat dan sebagainya
  • Konsultasikan segera dengan dokter hewan untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

 

Itulah sekilas informasi mengenai penyakit mubeng dan perawatan kurang darah pada sapi. Semoga membantu.