Pink eye berawal dari iritasi pada mata yang disebabkan oleh kibasan atau gesekan ekor, bisa juga karena rumput dan debu. Setelah itu matanya tampak lembap, ada pembengkakan dan pembekuan darah yang terkontrol oleh mengerutnya pembuluh darah, sapi tampak menghindari cahaya dengan menutupi matanya, keluar air mata berlebihan, kemudian matanya menjadi keruh.
Memberikan antibiotik sebagai obat sakit mata yang ampuh untuk penyakit pink eye cukup efektif jika masih dalam tahap ringan. Akan tetapi untuk yang sudah akut membutuhkan waktu yang lama. Berikut ini beberapa cara pengobatan lain yang dapat dilakukan pada sapi yang terkena sakit mata:
- Pemberian salep mata langsung pada mata yang sakit, memakai sulfathiazole 5%, zinc sulfat 2,5%, salep bacitrasin (R282), atau campuran anti bakterial lokal dan anestesial lokal.
- Mengoleskan salep tetracycline atau oritromycin 3 sampai 4 kali sehari.
- Menginjeksikan oxytetracycline dengan dosis 10-20 mg per kg berat badan sapi.
- Obat obat sakit mata yang ampuh lainnya adalah furazone powder atau LA 200.
Pink eye sangat merugikan peternak sapi karena beberapa hal antara lain: berat badan sapi yang terkena pink eye akan menurun, susu sapi yang dihasilkan pasti terkontaminasi dan harus dibuang, harga jual sapi turun, dan harus pengeluaran tambahan untuk biaya pengobatan. Maka dari itu peternak sapi harus mempelajari gejala dan cara penanggulangan penyakit ini.
Penyakit pink eye pada sapi disebabkan oleh bakteri Moraxella bovis yang bersifat hemolitik. Bakteri ini bisa saja terdapat pada mata sapi yang terlihat sehat. Bakteri ini juga bisa terbawa oleh vektor, misalnya lalat, dari satu hewan ke hewan lain. Pink eye menyerang semua tingkatan usia sapi tapi sapi muda lebih rentan terkena penyakit ini. Pada saat musim panas atau kemarau, sakit mata merah dan bengkak ini lebih mudah terjadi, karena pada saat itu terdapat banyak debu dan populasi lalat meningkat.
Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Kontak tidak langsung melalui vektor yang bersentuhan dengan sekresi mata yang berasal dari hewan yang terinfeksi atau melalui percikan air yang tercemar bakteri M.bovis. Faktor lingkungan lain yang membuat sapi ternak rentan terkena penyakit pink eye adalah sapi sedang dalam keadaan lelah karena menempuh perjalanan jauh, perubahan cuaca yang mendadak, populasi sapi yang terlalu padat dalam sebuah kandang, dan rendahnya kualitas pakan.
Sapi dengan jumlah pigmen yang rendah pada kelopak matanya lebih rentan terhadap penyakit ini karena lebih sensitif terhadap ultraviolet. Contoh sapi yang berpigmen rendah pada kelopak matanya adalah sapi Hereford, Holstein, dan Shorthorn. Masa inkubasi bakteri penyebab sakit mata merah dan bengkak ini biasanya selama 2-3 hari, ada juga kasus yang lamanya hingga 3 minggu.
Namun demikian, penyakit ini tergolong self-limiting disease yang dapat sembuh dengan sendirinya. Sapi yang terinfeksi akan menunjukkan tanda kesembuhan pada hari ke 10-15 dan sembuh total pada hari ke 25-50.
Adapun upaya pencegahan penyebaran penyakit ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang, menjaga kualitas pakan sapi, memilih lokasi penggembalaan yang minim paparan ultraviolet, dan mengatur populasi sapi dalam kandang agar tidak terlalu padat.
Membatasi jumlah lalat yang masuk ke kandang juga bisa dilakukan dengan memasang perangkap atau obat anti serangga. Jika terdapat sapi yang terindikasi terkena penyakit ini maka perlu dilakukan karantina dan diobati sampai sembuh.
Walaupun sudah ada beberapa obat sakit mata yang ampuh, vaksin untuk sakit mata merah dan bengkak yang ada saat ini dinilai masih belum efektif mencegahnya.