RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

Cara Merawat Bayi Sapi (Pedet) Sebelum Dan Sesudah Kelahiran

Peternak harus memiliki kemampuan merawat bayi sapi (pedet) mulai dari kandungan hingga proses kelahiran. Karena, tingkat kematian anak sapi perah (pedet) cukup tinggi, bisa mencapai 10% dari jumlah kelahirannya dalam setahun. Jumlah ini bisa saja meningkat atau menurun. Semuanya tergantung dari kemampuan peternak sapi perah dalam memberikan perlakuan terbaik kepada pedet, mulai dari kandungan hingga kemudan lahir.

 

Pemeliharaan Sapi Perah Bunting

Bagaimana jenis dan jumlah pakan yang harus diberikan?

  • Pedet yang sehat akan lahir dari induk bunting yang memperoleh pakan dengan asupan gizi yang cukup. Pakan dengan kandungan protein tinggi adalah yang paling disarankan untuk diberikan kepada induk sapi yang sedang bunting. Penambahan molase pada pakan juga direkomendasikan untuk menambah bobot sapi.
  • Sapi yang sedang bunting harus terus dijaga dalam kondisi kenyang. Hal ini akan membantu produksi susu yang melimpah dan perkembangan tubuh pedet di dalam kandungan secara optimal. Asupan air minum yang bersih juga sangat penting untuk selalu tersedia di dalam kandang.

 

Sanitasi

  • Sapi yang sedang bunting sangat membutuhkan kondisi yang relatif hangat dan bersih. Peternak harus selalu memastikan kandang dalam kondisi kering dan tidak pengap. Tubuh sapi perah yang bunting harus dimandikan sekali setiap pagi dengan campuran air bersih dan antihama ringan.

 

 

Kandang

  • Ketika sapi perah betina telah dipastikan berada dalam kondisi bunting, maka peternak harus menyediakan ruangan kandang yang lebih luas. Peternak bisa memindahkan sapi yang sedang bunting ke kandang khusus. Pastikan juga kandang yang akan digunakan jauh dari kebisingan dan gangguan lainnya.

 

 

Olahraga

  • Peternak dapat membawa sapi yang sedang bunting ke lahan terbuka, dan membiarkannya bergerak di alam lepas selama 1 sampai 2 jam. Sebaiknya peternak melakukan hal ini secara rutin. Tujuannya, selain akan memberikan kesempatan bagi sapi perah meperoleh udara dan sinar matahari, gerakan di ruang terbuka akan melancarkan peredaran darahnya. Tubuh sapi bunting akan semakin siap dan sehat hingga menyambut persalinan.

 

 

Cara Merawat Bayi Sapi (Pedet) dan Teknis Pemeliharaan Setelah Lahir

Jelang waktu persalinan, sapi perah bunting harus ditempatkan di kandang yang bersih, kering, dan hangat. Alasi lantainya dengan jerami kering yang bersih. Selain itu, lokasi kandang persalinan dijauhkan dari kandang lainnya. Tatkala pedet lahir, peternak harus segera melakukan beberapa tahapan penting berikut ini.

 

1. Memastikan Pedet Bernapas dan Sehat

Pastikan tidak terdapat lendir yang menyumbat mulut, hidung dan saluran pernapasannya. Jika pedet tampak belum atau kesulitan bernapas, berikan bantuan dengan menggerakkan kaki bagian depannya. Lalu keluarkan lidahnya serta membersihkan rongga mulutnya dari lendir dengan menggunakan jari telunjuk. Langkah selanjutnya adalah menjaga agar tali pusat bersih dan tidak mengalami pendarahan. Caranya, peternak dapat mengoleskan larutan iodin 7% kepada potongan tali pusat agar steril, lalu mengikat potongan tersebut.

 

 

2. Membersihkan dan Menghangatkan Tubuh Pedet

Cara merawat bayi sapi (pedet) yang baru lahir, yang utama adalah  harus segera dibersihkan tubuhnya. Biarkan induknya menjilati tubuh pedet, sehingga lendir pada tubuhnya lekas bersih. Peternak dapat membantu dengan menaburkan sejumput garam ke permukaan tubuh pedet, agar induknya menjilati tubuh anaknya.

 

 

3. Pakan dan Minum Pedet

Kurang lebih satu jam setelah lahir, pedet perlu segera mengonsumsi kolostrum. Konsumsi kolostrum harus berlanjut hingga 4 hari. Perut pedet belum berkembang sempurna. Untuk itu, dari hari ke-4 hingga disapih, peternak bisa memilih untuk memberikan pakan berupa susu murni, kolostrum asam, susu pengganti, atau susu afkiran. Pemberian pakan bagi pedet harus diberi berdasarkan perhitungan bobot tubuhnya. Peternak dapat mulai menghentikan pemberian susu setelah dia mampu mengonsumsi konsentrat calf starter 0,5 kg/ekor per hari atau jika pedet telah berusia 1 sampai dengan 2 bulan.

Cara merawat bayi sapi (pedet) dan perlakuannya sebelum dan sesudah lahir ini dapat diaplikasikan dengan penyesuaian terhadap kondisi ternak yang dimiliki. Beternak sapi perah dapat dikatakan sukses apabila tingkat kematian pedet rendah, serta pertumbuhan anak sapi perah berlangsung optimal.

Sejarah Sapi Belgian Blue yang Jadi Harapan Swasembada Daging

Sejarah Sapi Belgian Blue tak jauh berbeda dari kisah pembiakan wagyu, sapi yang sangat terkenal dari Jepang. Bedanya, jika wagyu tenar berkat kandungan lemak putih atau marblingnya, maka Sapi Belgia ternar berkat otot menonjol bak binaragawan. Baca selengkapnya...

Sapi Dapat Hidup Hingga Usia Berapa Tahun?

Sapi perah adalah jenis sapi yang dikembangbiakkan secara khusus karena kemampuannya dalam menghasilkan susu dalam jumlah besar. Pada umumnya, sapi perah termasuk dalam spesies Bos taurus. Pada awalnya, manusia tidak membedakan sapi penghasil susu dengan sapi potong. Apapun jenisnya, seekor sapi dapat digunakan untuk menghasilkan susu (sapi betina) maupun daging (umumnya sapi jantan). Baca selengkapnya...

Mengenal Sapi Simental yang Jadi Primadona di Indonesia

Sapi Simental – Di Indonesia terdapat banyak macam sapi yang dibudidayakan. Baik untuk sapi pedaging atau sapi perah. Salah satu jenis sapi yang cukup terkenal di kalangan peternak adalah sapi Simental. Baca selengkapnya...

Inilah Bumbu Sambal Super Untuk Sop Iga Sapi Bening

Daging Iga Sapi atau rib adalah bagian daging sapi yang berasal dari daging di sekitar tulang iga atau tulang rusuk. Bagian ini termasuk dari delapan bagian utama daging sapi yang biasa dikonsumsi. Seluruh bagian daging iga ini bisa terdiri dari beberapa iga, mulai dari iga ke 6 sampai dengan iga ke- 12; untuk potongan daging iga yang akan dikonsumsi bisa terdiri dari 2 sampai dengan 7 tulang iga. Tulang iga, atau short ribs, biasa diberi bumbu untuk dibuat menjadi sop iga sapi bening Baca selengkapnya...