Ternak Sapi Perah Masih Menjadi Pilihan Bisnis di Desa Yang Menguntungkan, Bagaimana Cara Menjalankannya?

Keberhasilan reproduksi menjadi faktor yang paling menentukan dalam peningkatan produksi sapi perah. Pada kenyataannya, sebagai bisnis di desa yang menguntungkan, mayoritas peternak kerap mengalami kinerja reproduksi yang rendah, ditandai dengan tingginya angka kawin berulang serta rendahnya angka kebuntingan sapi betina. Kondisi tersebut biasanya terjadi akibat catatan keturunan sapi yang tidak tersusun dengan baik. Padahal catatan ini dapat digunakan peternak saat memilih bibit unggul.

Beternak sapi perah sebagai bisnis di desa yang menguntungkan, mewajibkan para peternak untuk mengawinkan sapi betina dengan pejantan unggul supaya menghasilkan anak sapi berkualitas. Persiapan kawin hewan sapi dimulai dengan melakukan pengamatan selama 25 menit pada sapi betina. Perkawinan sapi terjadi di saat keduanya telah memasuki fase dewasa kelamin yang biasanya dicapai sebelum fase dewasa tubuh.

Setiap sapi memiliki masa dewasa kelamin yang berbeda. Di negara beriklim tropis seperti Indonesia, sapi memasuki fase dewasa kelamin di usia 1,5-2 tahun. Sementara sapi yang hidup di negara subtropis mengalami kedewasaan kelamin di usia 8-12 bulan.

Langkah selanjutnya setelah mengetahui usia sapi, peternak perlu melakukan seleksi terhadap hewan ternak miliknya untuk menghasilkan keturunan unggul.

1. Sapi perah betina unggul memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Mata bercahaya
  • Bentuk kepala baik
  • Punggung lurus
  • Kaki kuat
  • Jarak kaki depan dan belakang cukup lebar
  • Kulit halus
  • Pertautan tubuh baik
  • Tiap tahun beranak\
  • Tubuh padat berisi (tidak gemuk)

 

2. Sapi perah pejantan unggul memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Sesuai dengan spesies yang diinginkan. Misalnya beternak sapi Bali, maka sapi tersebut harus berwarna hitam kemerahan dan memiliki warna putih di bagian pantat sampai perut serta lutut sampai tumit.
  • Memiliki catatan pertumbuhan di atas rata-rata. Contohnya, ketika berusia 2 tahun memiliki sepasang gigi lengkap, lingkar dada 157 cm dan berat sekitar 250 kg.
  • Buah zakar panjang, besar serta simetris antara kanan dan kiri.
  • Nafsu makan tinggi
  • Libido seks tinggi. Biasanya mampu mengawini 3 ekor sapi betina dalam sehari
  • Bertemperamen tenang
  • Leher besar dan muka agak panjang
  • Punggung kuat, pinggang lebar, dan paha rata
  • Tidak berpenyakit seksual seperti Leptospirosis, Brucellosis dan Infectious Bovine Rhinotracheitis.

 

Seekor sapi perah jantan saat memasuki usia kawin mampu memproduksi sperma sepanjang waktu, sehingga sapi jantan selalu siap dikawinkan. Berbeda dengan sapi betina yang memiliki waktu tertentu, yaitu ketika sapi betina menunjukkan berahi. Beberapa tanda bahwa sapi betina mengalami berahi adalah:

  • Tampak gelisah
  • Sering melenguh dan menguak dengan keras
  • Apabila sapi betina berada di kelompok betina akan berusaha menaiki sapi lain
  • Tetap diam jika dinaiki sapi lain
  • Mengeluarkan lendir transparan dari vulva dan vagina
  • Vulva membengkak dan berwarna kemerahan
  • Nafsu makan berkurang

Ketika peternak melihat tanda-tanda seperti itu, proses perkawinan harus dilakukan sesegera mungkin. Apabila tanda-tanda muncul di sore hari, sapi betina dikumpulkan dengan pejantan sepanjang malam. Begitu pula jika tampak tanda berahi di pagi hari, maka sapi dikawinkan di sore hari. Terlambatnya perkawinan menyebabkan sel telur tidak dapat dibuahi.

Sebagai model bisnis di desa yang menguntungkan, tiap peternak harus memahami cara ternak sapi yang benar. Salah satunya adalah manajemen reproduksi pada sapi. Selain mengumpulkan sapi betina dan jantan dalam satu tempat, peternak juga dapat membiarkan sapi betina datang menemui pejantan. Di beberapa peternakan, pintu halaman sapi jantan dibuat berdekatan dengan kandang sapi dara agar ketika masa kawin sapi betina datang, dan proses perkawinan dapat berjalan dengan lancar.

Apakah Sapi Brahman Cocok Dibudidayakan Oleh Peternak Indonesia?

Sapi brahman adalah keturunan sapi zebu yang berasal dari India, dengan ciri khas berpunuk besar dan berkulit longgar, gelambir dibawah leher sampai perut lebar dengan banyak lipatan-lipatan. Telinga panjang menggantung dan berujung runcing. Baca selengkapnya...

Diduga Menderita Kelainan Tulang Belakang, Sapi Ini Lahir Dan Bertahan Hidup Dengan Enam Kaki

Tak hanya manusia, hewan pun bisa menjadi selebritas di media. Seperti yang terjadi pada Lili, seekor sapi yang memiliki keistimewaan yang lain bila dibandingkan dengan sapi sejenis. Lili sangat terkenal karena menjadi topik pembahasan media-media di Swiss. Bukan karena kualitas ataupun kuantitas susu yang dihasilkan, melainkan pada bentuk fisiknya yang terjadi akibat kelainan tulang belakang. Baca selengkapnya...

Harga Sapi Termahal Yang Selalu Dicari

Diantara hewan-hewan ternak di Indonesia, yang paling banyak digunakan untuk qurban di Indonesia adalah kambing dan sapi. Sapi yang digunakan qurban merupakan kelas sapi pedaging. Tak pelak, Idul Adha pun menjadi moment istimewa dan ‘bulan panen’ bagi para pebisnis sapi. Permintaan menjadi membumbung. Harga bahkan tak menjadi soal. Menariknya lagi, ada banyak harga sapi termahal di Indonesia, tetapi tetap dicari. Baca selengkapnya...