Solusinya, Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) akan menggunakan semen dan embrio sapi Belgian Blue untuk meningkatkan kualitas sapi lokal di Indonesia.
SEMEN
Umumnya kita menganggap semen dan sperma adalah hal yang sama, meski dua-duanya dikeluarkan bersamaan saat ternak jantan ejakulasi.
Yang disebut sebagai sperma pada sapi jantan adalah sel reproduksi yang mengandung kromosom. Sel sperma inilah yang akan melakukan pembuahan pada sel telur untuk menghasilkan embrio.
Sedangkan semen yang disebut juga air mani, adalah cairan berwarna putih yang dikeluarkan pada saat terjadi ejakulasi.
Semen dari sapi Belgian blue inilah yang nanti dimasukkan ke dalam saluran alat kelamin betina sapi lokal, agar dapat menghasilkan keturunan yang kualitasnya lebih baik. Prosesnya disebut sebagai Inseminasi Buatan, disingkat sebagai IB, umum digunakan untuk menghasilkan sapi persilangan.
EMBRIO
Embrio adalah hasil pembuahan spermatozoa dan sel telur yang terjadi secara alami maupun buatan, kemudian dipanen pada umur 7 hari untuk selanjutnya bisa transfer ke induk sapi. Prosesnya disebut sebagai embrio transfer, disingkat sebagai ET.
Secara umum Embrio transfer digunakan untuk menghasilkan sapi keturunan murni.
Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang-Bogor adalah lembaga yang diberi kepercayaan untuk mengembangkan Sapi Belgian Blue di Indonesia baik dengan teknologi Embrio Transfer (ET) maupun dengan teknologi Inseminasi Buatan (IB). Hasilnya sudah terlihat pada saat kelahiran Sapi Belgian Blue pertama hasil transfer embrio transfer, pada tanggal 30 Januari 2017.
Anak sapi berjenis kelamin jantan yang lahir dengan berat 62,5 kg dan diberi nama “Gatot Kaca” tersebut , dinyatakan sebagai sapi belgian blue hasil transfer embrio pertama di Asia Tenggara.
Satu tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 15 November 2018, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, juga berhasil memproduksi semen dari Gatotkaca.
Produksi Semen beku dan embrio beku Belgian Blue selanjutnya akan didistribusikan kepada masyarakat setelah mendapatkan rekomendasi dari pakar pendamping pengembangan sapi Belgian Blue.
MENGAPA PEMERINTAH MEMILIH SAPI BEGIAN BLUE?
Belgian Blue adalah salah satu jenis sapi yang bobotnya bisa mencapai 1,5 ton dalam waktu 2 tahun. Lebih besar dari sapi jenis Limosin yang beratnya sekitar 600-700 kg dalam waktu yang sama.
Sejumlah keunggulan lain juga bisa didapatkan dari sapi Belgian Blue, yaitu:
1.Cepat Besar
Rata-rata berat kelahiran pada sapi Belgian Blue murni adalah 52,4 kg. sapi dewasa dengan berat badan lebih dari 1.300 kg.
Sedangkan Belgian Blue hasil persilangan antara 27-55 kg, dengan pertambahan berat badan harian 1,2-1,6 kg/hari. Berbeda dengan sapi lokal yang kenaikan berat badannya berkisar antara 0,8 kg sampai 1,2 kg dan bobot setelah dewasa hanya bisa mencapai mksimal 1.100 kilogram saja.
2.Dagingnya Banyak
Yang disebut daging sapi adalah bagian lunak pada hewan sapi yang terbungkus kulit dan melekat pada tulang yang menjadi bahan makanan. Daging tersusun sebagian besar dari jaringan otot, ditambah dengan lemak yang melekat padanya, urat, serta tulang rawan.
Secara ukuran Sapi Belgian blue memang lebih besar dari jenis sapi lokal pada umumnya. Hal tersebut terjadi karena Sapi Belgian blue memiliki jumlah serat otot dua kali lipat. Sedangkan otot adalah salah satu elemen penyusun daging, itu sebabnya, daging pada sapi Belgian Blue jumlahnya lebih banyak.
Persentase karkasnya juga tinggi bisa mencapai 80%. Sedangkan pada sapi lokal, berkisar 50% dari berat hidupnya. Jika seekor sapi memiliki berat badan 350 kg, maka berat karkasnya adalah 50% x 350 kg, yaitu 175 kg.
Yang dimaksud dengan karkas adalah bagian dari tubuh yang telah disembelih, tanpa menyertakan kulit, isi perut, kepala, kaki, ekor serta lemak yang berlebih.
2.Teksturnya Empuk
Genetik alias keturunan adalah salah satu faktor yang menentukan keempukan daging sapi. Sejak lahir, tubuh Sapi Belgian Blue memiliki otot ganda (double-muscling), yang terjadi akibat mengalami mutasi alami pada gen myostatin.
“Myo” artinya adalah otot, sedangkan “statin” memiliki arti berhenti, memang seperti itulah yang terjadi. Akibatnya, pada tubuh sapi Belgian Blue hanya terjadi peningkatan jumlah sel otot (hiperplasi), bukan pembesaran serat otot (hipertrofi) seperti pada atlet binaraga.
Para binaragawan atau binaragawati memang segaja membentuk tubuh dengan latihan beban, diet, dan memakan makanan berprotein tinggi secara rutin dan intensif dengan tujuan untuk pembesaran organ pada bagian tubuh tertentu saja.
Hal yang sama terjadi juga pada sapi yang digunakan untuk menarik gerobak atau membajak sawah. Tubuhnya keras dan kekar.
Berbeda dengan Belgian blue, tampilannya berotot bukan karena tenaganya dimanfaatkan sebagai sapi pekerja, tapi terjadi secara alami.
Jadi ketika dagingya diolah menjadi berbagai hidangan teksturnya tetap lembut dan mudah dikunyah.
3.Lemaknya Sedikit
Mutasi alami gen myostatin pada sapi Belgian blue selain menghambat perkembangan otot juga meengurangi penimbunan lemak, sehingga menghasilkan daging yang rendah lemak, rendah kolesterol (± 45mg/100g), serta memiliki kandungan tinggi protein, Vit. B3, Vit. B12 dan zat besi.
4..Produksi Susunya Berlimpah
Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu juga mulai mengembangbiakkan sapi Belgian dengan cara disilangkan dengan Friesian Holstein menggunakan metode inseminasi buatan. Sapi perah hasil kawin silang dengan Belgian blue, produksi susu bisa mencapai 5.400 s.d 6.000 Liter.
HARGA SAPI BELGIAN BLUE
Menurut keterangan dari Menteri Pertanian yang berkunjung ke Belanda pada tahun 2018, harga satu tetes sperma sapi Belgian Blue mencapai Rp15 jutaan. Jika Indonesia bisa mengembangkannya, dengan berat lahirnya saja sudah mencapai 50 kilogram. Harga jualnya sudah pasti lebih mahal daripada sapi lokal seperti sapi Bali yang ketika lahir beratnya sekitar 16,5 kilogram saja.
Sebagai perbandingan, satu ekor anak sapi lokal umur 3 bulan harganya hanya sekitar Rp6 juta. Sedangkan satu ekor anak sapi Belgian Blue yang baru saja lahir dengan segala kelebihannya diperkirakan dapat terjual dengan harga yang tidak terpaut jauh dengan harga sapi lokal dewasa yang sudah dipelihara 4 tahun (berat sekitar 250 kilogram), yaitu antara Rp12,5 juta sampai Rp15 juta.
Berita baiknya, saat ini pemerintah telah berhasil menyediakan Semen Beku Unsexing Sapi Belgian Blue, yang dijual dengan harga Rp15.000 saja.
Jika tertarik untuk membelinya silahkan menghubungi:
Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari Malang (BBIB Singosari Malang)
Jl. BBIB, Ngujung, Toyomarto, Kec. Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65153
Telepon: (0341) 458359
Atau bisa diorder secara online via gadget anda
Semoga bermanfaat.......