Sapi sapi tersebut didatangkan untuk mencukupi kebutuhan susu orang orang Belanda yang saat itu tinggal di Indonesia. Sejak itulah jenis sapi perah tersebut mendominasi hampir semua investasi sapi perah di semua wilayah. Padahal, jika dilihat jenisnya, FH termasuk sapi yang hidup di area subtropis. Tidak mengherankan produktivitas sapi ini di Indonesia pun tidak sebaik di daerah asalnya.
Namun demikian, produk sapi FH masih bisa menjadi andalah sebagian masyarakat sebagai mata pencaharian. Itu sebabnya, menjalankan bisnis sapi perah atau usaha produksi susu sapi tetap menjadi keinginan banyak orang.
Bagi anda yang ingin memulai usaha ini, maka ada baiknya untuk mengetahui lebih banyak tentang jenis jenis sapi perah populer, baik yang berasal dari daerah tropis maupun daerah subtropis.
Jenis Sapi Perah Daerah Subtropis
Sapi untuk investasi sapi perah daerah subtropis sangat beragam jenisnya, antara lain:
1. FH (Friesien Holstein)
Sapi perah yang satu ini bisa dibilang sebagai sapi perah yang paling terkenal di dunia. Bahkan, lebih dari 80% populasi sapi perah di Amerika konon katanya terdiri dari sapi jenis FH ini, demikian pula di Indonesia. Sapi FH berasal dari sebuah provinsi yaitu Friesland, di negara Belanda. Hebatnya, walau tergolong sapi Subtropis, FH dapat beradaptasi dengan sangat baik di daerah tropis.
Beberapa ciri dari sapi FH ini adalah memiliki badan yang besar dan bahkan bobot dari sapi FH jantan dapat mencapai 1 ton dan sapi betina dapat memiliki berat badan hingga 625kg. Bisa dibilang sapi ini memiliki ukuran paling besar jika dibandingkan dengan sapi jenis lainnya. Ciri lain dari sapi FH ini adalah memiliki warna kulit hitam dan putih hingga tanduk yang pendek dan mengarah ke depan.
Bagaimana dengan produksi susu sapinya? Di tempat asalnya, dapat memproduksi susu sapi hingga 7.245 liter per masa laktasi. Di Indonesia, sapi ini bisa menghasilkan susu sekitar 4500-5500 liter per masa laktasi atau bisa dihitung sekitar 10 liter susu sapi per ekor per hari.
2. Sapi Guernsey
Sapi ini berasal dari Pulau Guernsey yang ada di Inggris selatan dan dikembangkan dari sapi liar yang bernama Bos Typicus longifrons. Warna dari sapi Guernsey adalah coklat kekuningan hingga hampir memiliki warna merah yang bercampur dengan warna putih.
Tanduknya sendiri memiliki ukuran sedang dan agak condong ke arah depan. Untuk bobot, sapi Guernsey betina dapat mencapai 475kg sementara sapi jantan dapat mencapai 700kg. Produksi susu sapi dari sapi ini adalah sekitar 2.750 liter per masa laktasi.
3. Sapi Brown Swiss
Sapi Brown Swiss memang dikembangkan di Swis. Sapi yang satu ini memiliki warna tubuh keabu-abuan sampai dengan coklat. Yang menarik, sapi ini sangat jinak sehingga mudah untuk dikendalikan.
Sapi jenis ini juga memiliki badan yang cukup besar dimana bobot sapi jantan dapat mencapai 900kg dan bobot sapi betina dapat mencapai 600kg. produksi susu sapinya adalah sekitar 3 000 liter per masa laktasi.
4. Sapi Jersey
Seperti namanya, sapi ini berasal dari Pulau Jersey yang ada di antara selat Inggris dan Perancis. Sapi ini merupakan keturunan dari banteng liar yang kemudian dikawinkan dengan sapi Normandia. Warna tubuhnya pun beragam mulai dari merah tua, coklat kekuningan, hitam, dan terkadang di bagian tertentu terdapat warna putih.
Sapi Jersey memiliki tanduk yang lebih panjang dibandingkan dengan Sapi FH dan mengarah ke bagian atas. Bobot sapi Jersey betina dapat mencapai 425kg dan yang jantan dapat mencapai 625kg. Sapi jersey dapat memproduksi susu sapi mencapai 2.500 liter per masa laktasi.
5. Sapi Ayrshire
Sapi yang satu ini berasal dari Skotlandia dan memiliki warna coklat kemerahan dengan belang putih. Tanduknya cukup panjang dan tumbuh tegak lurus ke atas. Bobot sapi Ayrshire betina dapat mencapai 550kg sementara yang jantan dapat mencapai 725kg. Karena itulah, sapi ini dapat memproduksi susu sapi hingga 3.500 liter per masa laktasi.
Jenis Sapi Perah Tropis
Beberapa jenis investasi sapi perah untuk daerah tropis yang cukup populer bisa dilihat pada daftar dibawah ini.
1. Sapi Sahiwal
Jenis sapi ini berasal dari daerah Punjab, perbatasan antara Pakistan dan India. Banyak klaim yang menyatakan bahwa sapi ini merupakan sapi perah tropis terbaik saat ini. Warna bulunya beraneka ragam, namun kebanyakan berwarna coklat muda sampai dengan kemerahan.
Kakinya pendek dan memiliki bulu yang halus. Bobot sapi jantang untuk jenis sapi ini sekitar 500-600 kg sementara sapi betina memiliki bobot 450kg dengan produktivitas susu sapi Sahiwal sekitar 2.500-3.000 liter per masa laktasi.
2. Sapi Gir
Sapi Gir juga berasal dari India. Bulunya berwarna putih, namun, ada pula yang memiliki variasi beripa bercak hitam, coklat atauwarna kuning kemerahan. Bobot sapi jantan dapat mencapai 600kg dan betina sekitar 400kg. Produktivitas susu sapi nya adalah sekitar 2.000 liter per laktasi
3. Sapi Red Sindhi
Sapi ini masih berasal dari India. Memiliki kelebihan yang luar biasa yaitu mampu beradaptasi di daerah yang kering dan panas. Ukuran tubuhnya kecil, dengan warna bulu dominan merah tua. Bobot untuk sapi jantan adalah 450-550 kg dan sapi betina memiliki bobot 350 kg. Produksi susu sapi nya adalah sekitar 1.700 liter per masa laktasi.
4. Sapi Ongole
Sapi ini berasal dari India. Setelah dibawa ke Indonesia, sapi ini bisa beradaptasi dengan baik, sehingga populasinya cukup banyak disini. Uniknya, sapi ini lebih bayak diperlakukan sebagai sapi pedaging, karena produksi susunya sedikit. Warna bulunya putih hingga agak gelap dengan bobot sapi jantan sekitar 500-600 kg dan sapi betina sekitar 450-500k g. Produksi susunya hanya 1250-1500 kg per masa laktasi.
5. PFH atau Peranakan Frisien Holstein atau ‘Sapi Grati’
Sapi jenis ini banyak dijadikan investasi sapi perah di daerah Jawa Timur, merupakan persilangan antara pejantan sapi FH dengan sapi betina lokal jenis Madua dan Jawa. Sapi Grati ini memiliki ciri tubuh yang agak besar dan dapat beradaptasi di iklim tropis dengan sangat baik. Produktivitas susu sapinya adalah 2500 – 3000 liter per masa laktasi.
Baca juga: Harga Sapi Perah Dan Cerita Tentang Keju Mozarella Khas Malang