Menurut Detasemen Khusus 88 atau Densus 88, satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan terorisme, ada banyak cara yang dilakukan untuk menebar teror.
Yang paling fenomenal adalah melalui serangan bom bunuh diri. Kemudian ada metode lain yang saat ini cukup populer yaitu melakukan penembakan brutal yang diarahkan kepada kerumunan massa ataupun tempat-tempat ramai. Para teroris ini umumnya bekerja diam-diam agar tidak diketahui oleh masyarakat disekelilingnya, khususnya pihak berwajib seperti Densus 88 yang akan langsung bertindak untuk meringkus mereka.
1001 cara menyembunyikan diri terus dikembangkan untuk mengelabuhi berbagai pihak. Mulai dari mengumpulkan bahan, merakit, hingga menentukan jadwal untuk melakukan aksinya. Ada yang menggunakan peralatan canggih, namun tidak sedikit yang masih mengandalkan cara tradisional. Sebagai contoh adalah salah satu info dari berita Suriah.
Demi menyelundupkan amunisi untuk para militan yang sedang dalam kepungan militer Suriah, seorang yang diduga teroris tega membedah seekor ternak sapi untuk menyembunyikan peluru didalam perutnya.
Menurut keterangan yang tertulis di berita Suriah tersebut, sejumlah tentara yang sedang berjaga di salah satu pos pemeriksaan mencurigai sebuah truk kecil yang mengangkut seekor ternak sapi yang penuh dengan bekas jahitan diperutnya. Ternak sapi itupun langsung disembelih dan dibedah. Ternyata dalam tubuh sapi terdapat 10 paket peluru.
Jika anda peternak yang sayang dengan sapi, bayangkan apa yang akan terjadi dengan paket peluru itu didalam perut sapi ? Didalam lambung, cairan pencernaan yang berupa asam klorida (HCl) yang sangat asam (tingkat keasamannya (pH) sekitar 2), akan langsung melarutkan dinding amunisi tersebut. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, bubuk mesiu yang ada didalamnya akan langsung berhamburan didalam perut sapi.
Akibatnya, ternak sapi akan langsung keracunan dengan tanda-tanda yang tampak antara lain : mengalami kejang, diare, airmata mengucur deras, sesak nafas, tidak mau makan, otot-otot bergetar, adanya rasa sakit dibagian perut (kolik), bahkan dapat terjadi kematian mendadak tanpa gejala klinis dalam waktu hanya beberapa menit setelah muncul tanda-tanda tersebut diatas.
Demikian info unik dari berita Suriah yang membuat miris para peternak dan pemerhati hewan sapi. Kok tega ya?
Sumber :
- voa-islamnews.com
- m.tempo.co