RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

TRANSLATE

Cara Memilih Material Bangunan Untuk Membuat Kandang Sapi

Ditulis oleh:

Berdasarkan hasil penelitian Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dengan judul ” Konsep Bangunan Sehat Pada Kandang Sapi”.  Model kandang yang dapat memberikan nilai ekonomis dan memiliki daya tahan yang kuat untuk usaha peternakan sapi adalah tipe kandang terbuka dan semi terbuka, dimana masing-masing merupakan tipe kandang yang menghasilkan suhu mendekati suhu ideal ternak tropis yaitu:

1. Kandang Terbuka; menggunakan material lantai semen cor, dinding bata, dan atap genteng, menghasilkan suhu maksimal 29,1°C dan minimal 25,4°C dengan rata-rata 26,4°C.

2. Kandang Semi Terbuka; menggunakan material lantai semen cor, dinding batu bata, dan atap rumbia menghasilkan suhu maksimal 29,1°C dan minimal 25,6°C dengan rata-rata 26,5°C.

Artikel ini membahas tentang material yang digunakan untuk Bangunan Sehat Pada Kandang Sapi sesuai dengan hasil penelitian diatas. Silahkan disimak:

 

I. LANTAI SEMEN

Lantai merupakan salah satu bagian yang paling penting bagi sebuah kandang sapi. Ada banyak sekali jenis lantai yang bisa Anda aplikasikan, dimana setiap jenis lantai memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Salah satu jenis lantai yang saat ini cukup banyak digunakan untuk kandang sapi adalah lantai semen.

 

Ia. Keunggulan dan Kekurangan Lantai Semen

Lantai semen banyak digunakan pada bangunan besar seperti industri maupun pabrik, karena memiliki ketahanan yang sangat tinggi sehingga tidak perlu takut untuk rusak apabila terkena benturan. Kini, lantai semen juga dimanfaatkan sebagai lantai kandang sapi, karena sudah terbukti memiliki durabilitas yang sangat tinggi. Kekuatannya tidak bisa ditemukan pada jenis lantai apapun dan membuatnya menjadi tahan lama tanpa harus bingung untuk menggantinya kembali dengan yang baru jika terjadi kerusakan.

Perawatan dari lantai jenis ini sangatlah mudah untuk dilakukan. Perawatan yang minim membuat proses membersihkan bisa dilakukan dengan gampang. Anda tidak membutuhkan modal yang besar untuk mengaplikasikan lantai semen ini pada kandang sapi. Dibalik keunggulannya, ternyata lantai semen juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu Anda ketahui yaitu:

  • Lantai semen memiliki permukaan yang sangat keras. Apabila sapi anda terjatuh, bisa mengakibatkan memar dan rasa sakit.
  • Pengaplikasian lantai semen yang dilakukan secara sembarangan bisa mengakibatkan terjadinya retakan pada permukaan lantai. Pastikan supaya proses pengacian dilakukan dengan baik dan benar untuk menghindari lantai menjadi rusak setelah pengacian selesai.
  • Permukaan lantai semen terasa dingin dibandingkan dengan lantai pada umumnya. Permukaannya yang dingin tersebut mungkin akan terasa kurang nyaman, terutama bagi ternak sapi

 

Ib. Cara Mengaci Lantai Semen

Lantai yang terbuat dari semen perlu melewati sebuah proses yang disebut sebagai pengacian supaya terlihat menarik. Pengacian lantai dapat berarti juga proses untuk membuat lantai semen tersebut menjadi berkilau dan siap untuk digunakan. Di bawah ini adalah proses mengaci lantai yang baik dan benar:

  1. Terlebih dahulu Anda harus memplester lantai dengan semen hingga seluruh permukaan merata dengan baik.
  2. Tunggu minimal selama 2 jam hingga plesteran semen tersebut mengering, barulah Anda bisa memulai proses pengacian.
  3. Siapkanlah campuran acian semen yang bisa Anda beli terlebih dahulu pada toko bangunan terdekat.
  4. Larutkanlah 1kg lem putih dengan 5 liter air dan aduk hingga merata.
  5. Campurkan acian semen yang sudah disiapkan sebelumnya ke dalam larutan lem, aduk kembali hingga merata.
  6. Aplikasikan acian semen tersebut ke permukaan plester secara merata lalu biarkanlah beberapa jam hingga acian mengering dengan sempurna.

 

II.DINDING BATA

Dinding bangunan kandang sapi memiliki fungsi utama untuk menyokong atap dan langit-langit, membagi ruangan, serta melindungi ternak yang ada didalamnya terhadap intrusi dan cuaca baik panas maupun hujan.

Material untuk membangun dinding pun bermacam-macam mulai dari bata merah, bata ringan, batako, dinding logam, dan kayu. Namun, dari semua material yang sudah disebutkan tadi berdasarkan penelitian, bata merah, yang menjadi material ideal untuk dinding struktural dan penahan bangunan kandang sapi.

Bata merah memang jenis bata yang paling banyak digunakan di Indonesia. Bahan utamanya adalah sejenis tanah liat yang dicetak kemudian dibakar hingga kering dan mengeras. Bata merah mampu meredam suara dengan baik. Karena material ini benar-benar padat sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari material bata merah. Selain itu, bata merah sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri dari bahaya kebakaran.

Bata merah terbuat dari tanah liat atau clay yang dibakar. Hasil akhir bahan untuk membuat pasangan dinding ini akan berwarna merah. Namun batu bata yang digunakan pada pembangunan kandang sapi seharusnya hanya sebagi pengisi atau penutup dan bukan sebagai komponen struktur utama.

 

IIa. Cara Memilih Batu Bata Merah yang Berkualitas

Untuk membuat dinding kandang sapi yang kuat dan kokoh, pastikan bahwa batu bata merah yang digunakan memanglah yang berkualitas. Berikut ini beberapa cara untuk memilih batu bata merah yang berkualitas:

  • Pastikan ukuran sesuai standar; Standar ukuran batu bata merah biasa memiliki panjang 20 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 5 cm. Pastikan untuk memilih bata merah dengan ukuran yang sama.
  • Tepiannya tajam dan rata; Bentuk tersebut membuktikan bahwa bata merah tersebut tidak mudah hancur dan pembakarannya sudah sempurna dan tentunya membuat pemasangan bata merah jadi lebih rapi
  • Permukaannya rata dan halus ; Juga tidak retak, dan tidak ada benda asing seperti kerikil yang tercampur. Apabila bata merahnya sudah solid, tentu dindingnya juga bisa jadi kuat. Tidak mudah hancur karena air
  • Memiliki daya serap air yang rendah; Untuk mengujinya, rendam batu bata merah ke dalam air. Apabila tidak hancur, itu menandakan bahwa batu bata merah tersebut berkualitas.
  • Kalau diketuk suaranya keras; Pembakaran yang sempurna akan menghasilkan batu bata merah yang keras dan solid. Saat batu bata merah dibentur atau diketuk dengan besi, maka suaranya akan terdengar nyaring.
  • Memiliki warna merah yang rata; Untuk memastikannya, belah batu bata merah yang hendak dibeli. Jika batu bata merah tersebut mempunyai warna merah yang rata ketika sudah dibelah, itu menandakan bahwa batu bata merah tersebut berkualitas baik.
  • Tidak banyak yang pecah saat diangkut dan diturunkan; Ketika membeli batu bata merah, perhatikan tumpukannya saat diangkut dengan mobil pick up dan sebagainya. Apabila banyak batu bata merah yang pecah atau belah saat diangkut atau diturunkan, pertimbangkan kembali untuk menggunakan batu bata merah tersebut.
  • Beli di toko bangunan terpercaya Dianjurkan untuk membeli batu bata merah di toko bangunan yang reputasinya sudah baik. Langkah ini berlaku mutlak untuk mendapatkan batu bata merah yang berkualitas.

 

III. ATAP GENTENG

Genteng termasuk bagian penting dalam sebuah bangunan kandang sapi. Genteng memiliki fungsi melindungi ternak sapi di dalam kandang dari panas, hujan, polusi, serta serangan benda lainnya. Ada beberapa jenis genteng yang digunakan untuk bangunan kandang sapi, dimana setiap  jenisnya dbuat dari material berbeda di antaranya genteng keramik, genteng tanah liat, genteng beton, dan genteng metal. Masing-masing jenis genteng ini memiliki keunggulan dan kekurangan serta harga yang berbeda. Namun genteng yang ideal untuk atap kandang sapi adalah  Genteng Tanah Liat

Sesuai dengan namanya, genteng ini terbuat dari material tanah liat dengan melalui proses pembakaran. Jenis genteng ini paling banyak digunakan sebagai atap kandang sapi karena harganya lebih terjangkau dibanding jenis genteng lainnya.

Selain itu, genteng ini mempunyai ketahanan yang lama, bahkan hingga puluhan tahun.  Namun, kelemahannya, genteng tanah liat mudah berjamur bila tidak dilapisi cat pelapis khusus dan mudah terlepas saat dipasang apabila tertiup angin. Karena itu, perlu teliti saat menyusun atau memasangnya.

Di pulau Jawa , ada begitu banyak produsen genteng tanah liat terbaik dan salah satu yang paling terkenal berada di Jatiwangi. Produksi genteng tak akan pernah padam karena menjadi material atap yang paling dibutuhkan.

 

IIIa. Pengertian Genteng Tanah Liat

Genteng ini sebetulnya serupa dengan batu bata serta keramik yang dibuat secara tradisional dari bahan tanah liat. Dalam prosesnya, genteng yang telah dicetak kemudian dibakar pada tungku tradisional hingga kering, kuat, dan rapi. Selain digunakan pada konstruksi atap tradisional, kombinasi baja ringan genteng ini juga sering ditemukan karena hasilnya lebih kokoh dan memuaskan.

 

IIIb. Kelebihan Genteng Tanah Liat

Genteng tanah liat masih bertahan dan tetap digunakan hingga saat ini karena memiliki banyak sekali kelebihan, di antaranya:

  • Harganya relatif lebih murah
  • Bobotnya cukup ringan
  • Daya tekan sangat kuat
  • Dapat menyerap panas
  • Tak bising saat terkena hujan
  • Kokoh dan teruji
  • Tahan lama

 

IIIc. Kekurangan Genteng Tanah Liat

Setiap yang memiliki kelebihan, pasti memiliki kekurangan. Begitu pula dengan genteng jenis ini. Namun, dibandingkan dengan kelebihannya, kekurangan genting tanah liat tidak seberapa. Berikut beberapa kekurangan genteng tanah liat yaitu:

  • Rawan bocor bila tak dirawat dengan hati-hati
  • Mudah berlumut dan berjamur
  • Proses pemasangan agak rumit
  • Warnanya cepat pudar

 

IV. ATAP RUMBIA

Atap rumbia adalah atap yang terbuat dari anyaman daun rumbia. Tidak hanya daun jerami dan daun nipah, daun rumbia pun seringkali dimanfaatkan sebagai atap untuk bangunan kandang sapi. Pada jaman dulu anyaman daun rumbia biasanya digunakan untuk penutup tempat hasil panen. Agar dapat digunakan sebagai atap, daun rumbia harus dianyam, kemudian diikat menggunakan tali bambu.

Karakteristik daun rumbia yang memiliki sifat kaku dan berbentuk lurus menjadikan daun ini sangat cocok untuk dijadikan atap kandang sapi . Tulang daun tersebut sejajar dan tidak bercabang. Hal ini dapat membuat daun tetap tegak meski sudah kering. Untuk membuat atap rumbia, perlu memilih daun rumbia yang tepat. Daun rumbia yang digunakan sebagai atap rumah adalah daun yang sudah cukup tua namun tidak kering, karena memiliki tulang daun yang kokoh, kaku, berwarna hijau tua, tidak sobek, dan memiliki batang yang keras.

Sedangkan Daun rumbia yang masih muda tidak memiliki pangkal batang yang kuat sehingga akan cepat busuk saat dianyam. Selain itu, daun rumbia  yang masih muda juga berukuran kecil dan tidak dapat diikat dan dianyam dengan tali bambu. Pola anyaman yang digunakan untuk membuat atap adalah tegak lurus, tidak seperti tikar ataupun dinding. Dengan menggunakan pola anyaman yang lurus dapat membuat atap tersebut tidak memiliki celah sehingga atap dapat mampu melindungi bagian dalam bangunan dari air hujan dan terik matahari.

 

IVa. Kelebihan Atap Rumbia

Menggunakan atap rumbia untuk bangunan Anda memiliki beberapa kelebihan yaitu:

  • Melindungi dari Cuaca Panas dan Dingin; Atap alami yang terbuat dari daun tersebut dapat menyerap panas di siang hari dan menyimpannya untuk malam hari. Ruangan yang menggunakan atap daun ini dapat terasa hangat saat malam. Namun, atap tersebut tidak dapat menangkal hawa dingin sepenuhnya pada saat musim hujan.
  • Pemasangan yang Mudah;  Cukup memasang atap pada rangka kayu ataupun bambu dan besi untuk menopang atap. Jika rangka sudah terpasang dengan baik, Anda tinggal menempelkan saja atap rumbia ke rangka dengan cara dijepit dengan menggunakan kayu atau bambu. Pada bagian penjepit kemudian diikat dengan tambang agar tidak bergeser atau lepas.

 

Untuk mendapatkan atap yang lebih maksimal, Anda bisa menjemur rumbia tersebut sebelum dipasang. Hal ini agar kandungan air dalam daun hilang sehingga atap bisa awet dan tidak membuat ruangan menjadi lembap. Untuk menghindari rayap pada atap, Anda bisa menyemprotkan cairan anti rayap pada atap tersebut.