Penting! Lokasi Usaha Sapi Harus Dekat Dengan Pasar

Sebelum memulai usaha sapi, seorang peternak harus tahu tentang konsep 4P yaitu: product, price, place, promotion. Artikel dibawah ini membahas tentang 'place', yaitu mengapa lokasi usaha dipilih yang dekat dengan pasar. Yang disebut pasar versi peternak sapi perah adalah konsumen yang membeli susu. 

 

Place atau lokasi adalah faktor penting karena memudahkan konsumen untuk memperolah produk yang dihasilkan. Apalagi jika persaingannya cukup ketat, maka faktor pemilihan lokasi menjadi komponen utama yang harus diperhatikan. Mengapa lokasi usaha dipilih yang dekat dengan pasar, alasan utamanya adalah susu cepat terjual, mengingat susu adalah produk yang mudah rusak. 

Saat ini menjual susu kepada para pengolah susu skala rumahan seperti pemilik warung susu murni menjadi alternatif terbaik, karena harganya lebih tinggi daripada koperasi. Warung susu murni memang berkembang sangat pesat, bahkan masuk dalam daftar ‘Top 50 Bisnis Rumahan Super Tajir’ yang dilansir pada  tahun 2014. 

Jika tidak langsung diambil oleh pemilik warung susu segar, susu segar harus segera dipasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses pemanasan dalam suhu tertentu selama beberapa waktu untuk mematikan bakteri patogen dan mengawetkan susu. Hal ini tentu butuh tenaga dan biaya lagi bukan?

Setelah mempertimbangkan target market produksi, peternak juga harus bisa memilih lokasi yang bisa menjamin peningkatan produksi susunya. Untuk memilih  lokasi usaha yang strategis adalah sebagai berikut:

 

 
1. Ketinggian Lokasi Bakal Kandang Sapi

Sapi perah tidak akan menghasilkan susu secara maksimal jika dipelihara di dataran rendah. Udara panas di kawasan pesisir atau sekitarnya akan membuat sapi cenderung mudah stres setiap harinya. Untuk lokasi usaha yang strategis adalah berada di kawasan dengan ketinggian 500-800 meter dari permukaan air laut. Ketinggian ini sangat ideal karena bersuhu sejuk dan tidak terlalu dingin dengan kisaran temperatur antara 14-19 derajat Celcius.

Dengan perlakuan yang sama, sapi yang berada di ketinggian kurang dari 500 meter menghasilkan susu yang lebih rendah. Bahkan yang awalnya produksi susu mencapai 30 liter, bisa anjlok menjadi hanya 10 liter saja. Penurunan yang nyaris 70% ini tentu akan merugikan karena pakan dan perawatan sapi perah lebih mahal ketimbang sapi yang dipotong untuk diambil dagingnya.

 

 


2. Terkonsentrasi di Satu Wilayah

Beternak sapi perah tidak bisa sembarang dilakukan di mana saja meski secara posisi sudah sesuai dengan udara yang sejuk. Lokasi usaha yang strategis adalah wilayah yang merupakan pusat dari kawasan peternakan sapi. Desa-desa yang berada di lereng gunung biasanya banyak menjadi lokasi yang tepat karena mayoritas penduduknya memiliki usaha ternak sapi perah.

Pemilihan lokasi yang terkonsentrasi ini akan memudahkan peternak dalam hal perawatan, penjualan susu yang telah diproduksi, pembibitan, penyuluhan, dsb. Biasanya wilayah yang sudah terkonsentrasi menjadi Village Breeding Center (VBC) akan lebih mudah menjual produksi ke perusahaan, industri skala rumahan,  atau diolah sendiri menjadi aneka jenis produk.

 

 


3. Tidak Mengganggu Ketertiban dan Kepentingan Umum

Masalah utama dari peternakan sapi perah adalah polusi udara dari kotorannya serta polusi suara dari sapi yang kadang kala sangat berisik jika merasa lapar. Selain itu, ada masalah pembuangan limbah yang jumlahnya sangat banyak, jika ditampung akan memakan lahan yang cukup luas. Jika diangkut keluar dari peternakan juga tidak tau mau dibuang kemana. 

Oleh sebab itu, sebelum membangun kandang, pastikan dahulu apakah lingkungannya mendukung. Apakah masyarakatnya tidak komplain jika terkena dampaknya. Inilah alasan lain mengapa peternakan sapi perah biasanya terkonsentrasi di satu tempat atau desa. Jika semua peternak berada di satu lokasi yang sama, masalah limbah tentu bisa dibicarakan bersama, bahkan diolah bersama agar tidak mengganggu penduduk atau membuat kesehatan sapi terganggu.

 

 


4. Memilih Lokasi yang Memudahkan Operasional

Cara ternak sapi yang baik tidak hanya masalah pakan, perawatan dan penjualan produknya. Tapi juga masalah distribusi mulai dari pakan hingga pengolahan limbah. Lokasi usaha yang strategis adalah daerah yang yang mudah dijangkau, ketersediaan air yang mencukupi, keamanan terjamin, serta memudahkan untuk mengolah dan mengangkut limbah.

Semoga beberapa tips diatas bisa menjadi jawaban mengapa lokasi usaha dipilih yang dekat dengan pasar dan pada lokasi  usaha yang strategis adalah satu keharusan.

Radang Paha, Penyakit Menular Pada Sapi Yang Menjadi Momok Para Peternak

Penyakit ini umumnya menyerang ternak sapi berusia muda pada bagian kaki hingga menderita kelumpuhan. Penyakit yang juga dikenal dengan nama Black Leg ini disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium chauvoei. Bakteri ini tergolong dalam jenis gram positif dan bersifat anaerob. Bakteri Cl.chauvoei dapat membentuk spora sehingga memiliki ketahanan terhadap pengaruh fisik maupun kimiawi. Baca selengkapnya...

Perlakuan Pada Sapi Perah Jantan Sebagai Penghasil Daging Yang Enak Untuk Barbeque

Sapi perah jantan yang kurang berkualitas sebagai pemacek umumnya dimanfaatkan sebagai sapi potong untuk menghasilkan daging yang enak untuk barbeque. Sapi perah jantan umumnya akan dikawinkan dengan sapi betina ketika menginjak usia 10-11 bulan, sebanyak 1-2 kali perkawinan. Jumlah perkawinan sapi akan meningkat seiring usia sapi jantan, dan biasanya para peternak mengawinkan sapi sebanyak 2 kali dalam satu minggu. Baca selengkapnya...

Bawa Pakan Sapi Melintasi Jurang, Lebih Mudah dan Cepat Pakai Sling

Dukuh Canguk dan Dukuh Pajegan, Desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, berada di kawasan rawan bencana erupsi Gunung Merapi. Namun demikian, wilayah tersebut cukup aman, karena terlindungi oleh Gunung Biyung Bibi. Jika terjadi erupsi, paling hanya kena abunya saja. Kesulitan yang dirasakan warga disini, hanyalah sulitnya membawa rumput pakan sapi melintas jurang. Baca selengkapnya...