RAGAM INFORMASI

TENTANG DUNIA PERSAPIAN

TRANSLATE

Anthrax Adalah Penyakit Yang Menjadi Momok Para Wirausaha Di Bidang Peternakan Sapi

Para wirausaha di peternakan sapi, baik sapi potong maupun sapi perah, akan selalu menjaga ternak sapi mereka agar bisa berproduksi dengan maksimal. Akan tetapi, tidak jarang keberadaan penyakit tertentu membuat harapan itu sirna. Bukannya berkembang menjadi lebih gemuk dan sehat, satu per satu sapi-sapi itu malah mati mendadak. 

Salah satu penyakit ternak sapi yang paling mengerikan adalah Antraks.  Penyakit menular ini disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis. Supaya Antraks tidak menyerang sapi-sapi peliharaan Anda, ada baiknya mengetahui lebih jauh tentang cara pencegahan penanggulangan penyakit mematikan tersebut.

Antraks adalah penyakit yang bersifat zoonosis, yaitu infeksi yang ditularkan oleh hewan kepada manusia dan sebaliknya. Manusia bisa terinfeksi jika kontak dengan hewan yang terkena anthraks, atau melalui daging, tulang, kulit, maupun kotorannya. Walaupun hingga saat ini belum ada kasus penularan dari orang yang mengidap antraks, penanganannya harus hati-hati. 

Penyakit Antraks ada di seluruh dunia, terbesar ada dinegara-negara berkembang atau negara-negara tanpa program kesehatan umum untuk penyakit-penyakit hewan. Di Indonesia, antraks pertama kali ditemukan di Teluk Betung Propinsi Lampung pada tahun 1884. Pada tahun 1885 terjadi antraks di Buleleng (Bali), Rawas (Palembang) dan Lampung.

Pada tahun 1886 antraks dilaporkan terjadi di daerah Banten, Padang, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Departemen Pertanian menyebutkan bahwa daerah endemik antraks di Indonesia meliputi 11 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Sulawesi Tenggara, dan Daerah Khusus Ibu kota Jakarta

Secara ekonomi penyakit ini sangat merugikan dan secara tidak langsung menjadi momok bagi wirausaha dibidang peternakan sapi. Ada baiknya para peternak mengetahui dengan pasti apakah terserang Antraks atau tidak. Berikut ini ciri umum atau gejala yang tampak pada sapi yang sudah terjangkit penyakit tersebut:

  • Sapi mengalami demam tinggi dan tubuhnya melemah.
  • Terjadi pendarahan berwarna hitam melalui hidung, mulut, dan lubang anus.
  • Sapi mengalami sesak napas dan tersengal-sengal.
  • Daerah leher, dada, dan sisi lambung mengalami pembengkakan.
  • Sapi mengalami kesulitan buang air kecil. Baik air kencing maupun kotoran yang dapat keluar biasanya bercampur darah berwarna merah hitam.
  • Apabila berada dalam kondisi hamil, biasanya sapi akan mengalami keguguran.
  • Apabila Antraks yang diderita sudah cukup parah, umumnya sapi akan mati mendadak.

Supaya tidak berlarut-larut, segera tanggulangi dengan beberapa langkah berikut ini :

  • Apabila gejala antraks sudah mulai tampak, segera dipisahkan (diisolasi) dari sapi-sapi yang sehat
  • Walaupun rugi besar, sebagai wirausaha anda harus berani mengambil keputusan untuk membakar sapi yang diduga mati karena antraks, atau dikubur di lubang yang dalam supaya tidak dapat dibongkar oleh hewan-hewan yang akan  memakan bangkainya.
  • Peralatan yang digunakan sebaiknya disemprot dengan disinfektan.
  • Untuk pencegahan, perlu dilakukan vaksinasi spora avirulen setiap tahun secara berkala.
  • Sementara itu, pengobatan untuk sapi yang diduga terjangkit dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik seperti Penisillin G., Oxytetracyclin, atau Streptomycin yang sudah dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter hewan. Antibiotik berguna untuk menghentikan racun yang dihasilkan oleh Antraks. Meskipun demikian, pada kondisi yang sudah parah, yaitu apabila toksin sudah menyebar dalam pembuluh darah dan menempel pada jaringan, maka tidak akan bisa dinetralisasi dengan antibiotik apapun.
  • Pakan yang berupa hijauan sebaiknya hanya berupa bagian atas (sekitar daun) tanpa menyertakan akarnya. Hal itu dikarenakan endospora antraks sering ditemukan di dalam tanah, sehingga spora kemungkinan bisa terbawa oleh akar rumput. Sementara itu, kemampuan Antraks dalam membentuk endospora menyebabkan keberadaan bakteri tersebut sulit dimusnahkan dan bertahan lama di dalam tanah.

Tindakan paling tepat sebagai wirausaha di bidang peternakan sapi adalah segera menghubungi dokter hewan terdekat, apabila menemukan gejala Antraks, agar segera mendapat penanganan yang tepat.

Baca juga: Waspadai Sesak Nafas Akut Pada Sapi